Kamis, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Desember 2015 18:15 wib
9.231 views
Turki Serukan Warganya untuk Pergi Meninggalkan Wilayah Irak
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki pada hari Rabu (9/12/2015) menyerukan warga negaranya untuk meninggalkan semua wilayah Irak kecuali Kurdistan Irak karena risiko keamanan yang meningkat, kata kementerian luar negeri.
"Ruang lingkup peringatan perjalanan kami ke Irak telah diperluas untuk mencakup semua provinsi kecuali Dohuk, Erbil dan Sulaymaniyah," yang semua itu berada di wilayah utara Kurdistan Irak, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang diposting di situsnya.
Kementerian luar negeri memperingatkan terhadap perjalanan tidak penting ke beberapa provinsi di Irak termasuk Basra, Najaf, Anbar dan Kirkuk dan berkata: "Kami sangat menyarankan mereka yang tinggalnya tidak penting untuk meninggalkan provinsi-provinsi tersebut secepatnya"
Ankara mengutip peningkatan ancaman yang menargetkan perusahaan Turki baru-baru ini, serta pernyataan yang mendorong kekerasan, penculikan dan serangan.
Kementerian luar negeri juga meminta warga yang tinggal di wilayah Kurdi Irak untuk menjauh dari daerah di mana operasi terhadap Daulah Islam (IS) tengah berlangsung dan mematuhi peringatan dan bimbingan dari pemerintah Kurdi Irak.
Ketegangan antara Irak dan Turki telah meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah Ankara mengerahkan kontingen antara 150 hingga 300 tentara, yang didukung oleh 20 tank di Mosul.
Pada hari Ahad, Baghdad memberi Ankara 48 jam untuk memindahkan pasukannya, tetapi seorang pejabat senior Turki mengatakan pekan ini bahwa pemerintah tidak mungkin untuk mematuhi itu.
"Ini akan tergantung pada diskusi," kata pejabat Turki.
Menurut Ankara, kedatangan kontingen di Irak utara adalah "rotasi normal" dan bukan serangan ilegal atau gerak maju pihak mereka untuk sebuah invasi.
Pada hari Selasa, Rusia mengecam pengerahan pasukan Turki ke Irak, namun Dewan Keamanan PBB tidak mengambil sikap atas sengketa tersebut.
Pada saat itu, duta besar Irak Mohamed Ali Alhakim mengatakan bahwa Baghdad dan Ankara "bekerja pada hak ini secara bilateral" dan bahwa pembicaraan itu "akan sangat baik". (st/mee)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!