Kamis, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Desember 2015 21:00 wib
10.993 views
Milisi Syi'ah Irak Serukan Wanita Kristen di Baghdad Kenakan Jilbab dan Larang Perayaan Natal
BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Pasukan Mobilisasi Populer(PMF), sebuah koalisi paramiliter yang ditugaskan oleh pemerintah Syi'ah Irak dengan mengorganisir milisi Syi'ah radikal dukungan Iran untuk melawan mujahidin, telah melampaui lingkup misinya dengan mencoba untuk memberikan perubahan dalam masyarakat dan budaya melalui ancaman dan kekerasan.
Setelah berbagai pelanggaran dan kebrutalan terhadap Muslim Sunni Irak, bulan ini, PMF mulai melecehkan umat Kristen di Baghdad dengan menyerukan para wanitanya mengenakan jilbab, atau cadar, dan menginstruksikan mereka untuk tidak merayakan Natal.
The Long War Journal mengutip layanan berita Qenshrin melaporkan hari Rabu (30/12/2015) bahwa PMF memasang poster-poster di beberapa lingkungan di Baghdad dengan sejumlah besar orang Kristen pada pertengahan Desember, menyerukan perempuan di sana untuk memakai jilbab, beberapa saksi mengatakan. Poster-poster itu terpampang di "gereja-gereja dan biara-biara" di lingkungan "Al Karada, Karadat Maryam, Al Kathmiyeh, Al Sayyideh, Zeinouneh, dan Al Ghadir," Qenshrin melaporkan.
Seorang wanita Kristen mengatakan kepada Al Arabi al Jadid bahwa ia melihat poster serupa di sebuah bangunan pemerintah resmi dengan "slogan" tertulis di atasnya "dibuat jelas bahwa petunjuk ini harus dilakukan dengan sukarela atau dengan kekerasan," Qenshrin melaporkan.
Selain itu, beberapa orang Kristen di Baghdad mengatakan mereka "mereka telah menerima ancaman dari milisi yang telah mengambil alih kota" yang memperingatkan mereka untuk tidak merayakan Natal atau Tahun Baru "untuk menghormati para martir dari Hashid Shaabi [sebutan mobilisasi populer dalam bahasa Arab] yang membela 'bangsa dan agama Syi'ah," melawan Daulah Islam (IS), Al Qods Al Arabi dilaporkan.
Satu poster, ditampilkan di atas, berjudul "Mengapa Perawan Maria (Siti Maryam-Red), semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya, berkerudung," menurut terjemahan oleh The Long War Journal.
"Berhentilah sejenak dan Lihat!," poster itu melanjutkan. "Kepada saudara Kristen yang kita hormati: Perawan Maria (semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya) berkerudung karena itu tradisi para nabi. Dan karena berasal dari satu sumber dan dari Satu Tuhan yang adalah Tuhan Yang Maha Esa, tetapi iblis tidak senang dengan ini. Jadi adalah tugas Anda untuk mengikuti Perawan Maria sebagai panutan, jadi mengapa Anda tidak mengenakan jilbab!?".
Keberadaan poster yang menyarankan wanita Kristen memakai jilbab dikonfirmasi oleh Luis Rofael Sako, Patriark Gereja Khaldea Irak dan Internasional, Al Qosh melaporkan. Sako mengatakan bahwa "keadaan dari warga Kristen dalam merayakan [Natal] tahun ini adalah yang terburuk" di Irak dalam beberapa dekade.
Kumpulan organisasi teroris asing
PMF, juga disebut Unit atau Komite Mobilisasi Populer, diciptakan pada Juni 2014 setelah Daulah Islam (IS) menyerbu daerah yang luas di Irak utara, tengah, dan barat setelah pasukan Irak runtuh. Unit ini didirikan dengan persetujuan pemerintah Irak, dan terdiri dari berbagai milisi Syi'ah bersenjata.
Organisasi paramiliter ini didominasi oleh milisi Syi'ah yang didanai dan dipersenjatai Iran seperti Brigade Hezbollah, Asaib al Haq, Saraya al Salam ( Brigade Perdamaian Muqtada al Sadr), Harakat Nujaba, Saraya Khorasani, Brigade Imam ali, dan Organisasi Badr.
Brigade Hezbollah terdaftar oleh AS sebagai Organisasi Teroris Asing, sementara para pemimpin puncak Asaib al Haq, Brigade Imam Ali, dan Harakat Nujaba terdaftar sebagai teroris global yang ditunjuk khusus. Semua kelompok ini tetap memusuhi AS. Dua dari mereka, Harakat Nujaba dan Saraya al Salam, telah mengancam untuk menyerang kepentingan AS baru-baru musim semi ini. Selain itu saking manutnya dengan "tuannya", salah satu pemimpin milisi Syi'ah ini bahkan mengatakan ia akan menggulingkan pemerintah Syi'ah Irak jika diperintahkan untuk melakukannya oleh"pemimpin tertinggi" Iran.
Wakil komandan dan pemimpin operasional PMF adalah Abu Mahdi al Muhandis, seorang mantan komandan di Organisasi Badr yang terdaftar oleh pemerintah AS sebagai teroris global yang ditunjuk khusus pada bulan Juli 2009 dan digambarkan sebagai seorang "penasehat" Komandan Pasukan Qods Mayor Jenderal Qassem Soleimani. Qods Force adalah cabang khusus operasi luar negeri militer Syi'ah Iran yang, antara lain, bertanggung jawab untuk menetapkan, melatih, mendanai, menasihati, dan pada saat yang sama, mengkomando milisi-milisi bersenjata Syi'ah di Irak, Suriah, dan Libanon.
PMF telah berperan dalam membebaskan kota-kota Irak seperti Tikrit dan Baiji serta kota-kota lain dari IS. Soleimani, komandan Pasukan Qods, terlibat langsung dalam operasi mereka dan telah terlihat di beberapa medan perang di Irak.
Meskipun pada kenyataannya organisasi ini beroperasi di bawah komando seorang teroris global yang ditunjuk khusus, militer AS dan Departemen Luar Negeri tetap memuji PMF yang juga memusuhi mereka. Milisi Syi'ah yang terbesar dan paling kuat tersebut adalah proxy Iran yang dilaporkan telah melakukan berbagai kejahatan perang khususnya kepada kaum Sunni Irak.
Pelecehan PMF terhadap umat Kristen, selain warga Sunni tentunya, di Baghdad adalah indikasi yang jelas bahwa milisi ini terus menyimpang dari misinya memerangi mujahidin dan berusaha untuk menegakkan negara sendiri dengan hukum agama Syi'ah (st/tlwj)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!