Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Januari 2016 10:15 wib
6.053 views
Sering Campuri Urusan Negara Lain, Liga Arab Sebut Iran Provokatif
KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi menuduh Teheran melakukan "tindakan provokatif" ketika para diplomat Arab tingkat tinggi bertemu pada hari Ahad (10/1/2016) untuk membicarakan sengketa diplomatik Arab Saudi dengan Iran.
Arabi berpidato di depan para menteri luar negeri Liga Arab yang berkumpul di Kairo untuk pembicaraan darurat yang diminta oleh Riyadh atas sengketa itu, yang meletus setelah penyerangan misi diplomatik Arab Saudi di kota Teheran dan Marshad oleh gerombolan penganut Syi'ah yang marah setelah eksekusi pendeta Syi'ah terkemuka Nimr al-Nimr oleh kerajaan.
Arabi meminta para diplomat pada pertemuan di markas kelompok itu Kairo untuk "mengadopsi posisi bersama yang kuat dan jelas menyerukan Iran untuk menghentikan semua bentuk campur tangan dalam urusan negara-negara Arab."
Eksekusi Nimr awal bulan ini memicu demonstrasi anti-Arab oleh para penganut Syi'ah di beberapa negara terlebih di Iran di mana demonstran membom dan membakar kedutaan Saudi.
Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah Syi'ah Iran sehari setelah serangan itu dan diikuti oleh sejumlah sekutu Arab Sunni yang termasuk Bahrain dan Sudan. Negara-negara Arab lainnya menurunkan hubungan diplomatik mereka atau memanggil utusan mereka untuk Teheran.
Sengketa antara kekuatan dominan Sunni dan Syiah di Timur Tengah telah meningkatkan kekhawatiran ketidakstabilan regional yang lebih besar dan kekhawatiran untuk upaya perdamaian di Suriah dan Yaman, di mana Arab Saudi dan Iran dukungan sisi yang berlawanan.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir, hadir pada pembicaraan 10 Januari ini, mengecam pernyataan Iran yang "memusuhi Arab Saudi" yang katanya telah "mendorong langsung serangan" pada misi diplomatik negaranya.
"Serangan-serangan ini jelas mencerminkan pendekatan yang kebijakan Iran ambil di wilayah Arab kami khususnya ... dengan gangguan mereka dalam urusan negara-negara (wilayah Arab) dan hasutan perselisihan sektarian dan menggoyang keamanan dan stabilitas," kata Jubeir. (st/hd)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!