Selasa, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Februari 2016 16:15 wib
4.224 views
Turki Bantah Klaim Rezim Assad 100 Tentaranya Telah Masuki Suriah
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz telah membantah klaim rezim Bashar Al-Assad bahwa sekitar 100 tentara Turki telah memasuki Suriah.
"Ini tidak benar," kata Yilmaz kepada anggota parlemen Turki di Ankara selama pertemuan anggaran parlemen Ahad (14/2/2016) malam.
Rezim Suriah membuat klaim tersebut pada Ahad. Menurut laporan media, Kementerian Luar Negeri Suriah juga mengirimkan surat protes ke Dewan Keamanan PBB atas dugaan pergerakan tersebut.
Namun, Menteri Turki menepis klaim tersebut dan menjelaskan bahwa tentara Turki tidak berniat memasuki Suriah.
Ketegangan telah meningkat di sepanjang perbatasan Turki-Suriah dalam beberapa hari terakhir; tentara Turki dan teroris PYD terus terlibat baku tembak di sepanjang perbatasan.
Sebuah mortir yang ditembakkan dari Suriah menghantam sebuah pos perbatasan Turki hari Ahad, kata Yilmaz. Menurutnya, pemboman itu dilakukan oleh pasukan PYD yang menghantam pos di provinsi Kilis yang militer Turki balas dengan tembakan.
Tentang klaim bahwa pesawat tempur Saudi telah tiba di Turki, menteri itu mengatakan: "Pada saat ini mereka [pesawat-pesawat itu] belum tiba, tetapi mereka [Saudi] telah datang untuk eksplorasi."
Yilmaz mengatakan bahwa "empat F-16 [Saudi] akan datang, keputusan telah diambil".
Dia menjelaskan bahwa jet Saudi belum tiba "hari ini, tetapi mereka bisa datang besok". Dia mengatakan bahwa Turki telah mengizinkan pemerintah Saudi untuk mengirim pesawat tempur mereka.
Pada hari Sabtu, juru bicara militer Saudi Brigadir Ahmed al-Assiri kepada jaringan televisi Al Arabiya bahwa jet militer Saudi telah tiba di pangkalan udara Incirlik Turki di provinsi Adana selatan untuk melaksanakan misi melawan Islamic State (IS). Dia mengatakan bahwa pesawat akan digunakan dalam operasi bersama melawan IS di Suriah.
PYD dan sayap bersenjatanya - YPG - adalah cabang organisasi teroris Kurdi PKK di Suriah, yang telah ditargetkan pasukan keamanan Turki serta warga sipil sejak tahun 1984. (st/aa)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!