Kamis, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Maret 2016 22:00 wib
5.526 views
Italia: 'Daesh' Miliki 5000 Pejuang di Libya
ROMA, ITALIA (voa-islam.com) - Islamic State (IS) memiliki sekitar 5.000 tentara di Libya dengan kapasitas untuk melakukan serangan mematikan ke negara-negara tetangga, menteri luar negeri Italia mengatakan kepada parlemen pada hari Rabu (9/3/2016).
Angka ini di batas tertinggi estimasi Barat baru-baru ini tentang jumlah pejuang IS di Libya dan kemungkinan kekhawatiran bahan bakar lebih lanjut atas ancaman yang ditimbulkan oleh pembentukan basis mereka di negara Afrika utara bermasalah.
"Menurut analisis kami, ada saat ini sekitar 5.000 pejuang Daesh di Libya," kata Menteri Luar Negeri Paolo Gentiloni Senat Italia, menggunakan akronim Arab untuk IS.
"Mereka terkonsentrasi terutama di wilayah (kota) Sirte tapi dari sana mereka memiliki kapasitas untuk melaksanakan serangan berbahaya (ke negara-negara tetangga)."
Pihak berwenang di negara tetangga Tunisia menuduh IS berada di balik serangan hari Senin di barak tentara dan polisi dan pos jaga nasional di kota perbatasan Ben Guerdane.
Pkeamanan Tunisia mengatakan mereka telah menewaskan 43 tersangka IS sejak serangan itu.
Italia pekan lalu dilaporkan mengirimkan 50 anggota pasukan khusus untuk bergabung dengan agen AS, Inggris dan Prancis yang sudah melakukan operasi pengintaian dan operasi intelijen di Libya.
Roma juga baru-baru memberikan izin kepada Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke bekas koloninya dari sebuah pangkalan udara di Sisilia dalam apa yang dilihat sebagai tanda kekuatan Barat bergerak menuju keterlibatan lebih aktif di negara itu.
Gentiloni mengatakan kepada Senat tidak ada rencana untuk tindakan di luar kemungkinan pengiriman pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Italia jika dan ketika pemerintah nasional bersatu Libya dengan kewenangan untuk meminta dukungan keamanan di luar.
"Pemerintah tidak akan terseret ke dalam petualangan sia-sia yang akan berpotensi membahayakan keamanan nasional kita," kata sang menteri menyiratkan kekhawatiran akan dampak susulan yang akan terjadi.
"Intervensi militer bukan solusi," Gentiloni menambahkan, mengingat bahwa "Libya adalah enam kali ukuran Italia dan memiliki 200.000 orang bersenjata antara milisi dan tentara." (st/wb)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!