Sabtu, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Maret 2016 20:15 wib
5.178 views
Laporan: AS Tingkatkan Kampanye Pemboman di Afghanistan
AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Amerika Serikat telah secara signifikan meningkatkan serangan bom di Afghanistan untuk mendorong kembali Islamic State (IS) yang telah memperluas wilayah mereka di luar Irak dan Suriah, menurut laporan.
Pesawat drone dan jet-jet tempur AS melakukan pemboman sekitar tiga kali lebih banyak pada bulan Januari dan Februari di Afghanistan-menjatuhkan total 251 bom dan rudal - daripada yang mereka lakukan pada periode yang sama tahun lalu, New York Times melaporkan, mengutip data Angkatan Udara.
Kampanye perluasan itu dalam menanggapi keputusan oleh Presiden AS Barack Obama untuk memberikan para komandan militer kelonggaran lebih untuk meluncurkan serangan udara terhadap posisi IS di beberapa provinsi Afghanistan.
Hal ini juga datang sedikit lebih dari setahun setelah Obama menyatakan mengakhiri semua misi tempur di Afghanistan, memicu perdebatan di Washington apakah pemerintah harus menanggapi setiap ancaman yang muncul dari IS.
Para komandan Amerika dan Afghanistan mengatakan serangan itu telah memukul IS, tetapi mereka lebih peduli tentang perlawanan Taliban yang lebih kuat sekarang daripada sebelumnya sejak tahun 2001.
Berdasarkan aturan tentang keterlibatan dalam perang, komandan AS dapat meminta serangan udara terhadap Taliban hanya ketika mujahidin menimbulkan ancaman langsung terhadap pasukan AS atau pasukan Afghanistan.
Militer AS, bagaimanapun, telah diberikan lintang lebih dalam menargetkan pasukan IS.
Jenderal John Campbell, yang memimpin pasukan Amerika di Afghanistan sampai awal bulan ini, mengatakan bahwa otoritas yang lebih luas telah memungkinkan dia untuk mengambil langkah-langkah lebih agresif terhadap IS.
Campbell dalam beberapa pekan terakhir telah meminta Gedung Putih untuk memberinya otoritas yang sama untuk menyerang Taliban.
Jenderal itu baru-baru ini mengatakan kepada tentara di sebuah pangkalan AS di Afghanistan bahwa Taliban percaya "mereka beroperasi dari posisi yang kuat" dengan tidak adanya kehadiran militer AS yang kuat di negeri ini.
"Jadi satu-satunya hal yang dapat mempengaruhi saya adalah kewenangan saya untuk menyerang kelompok yang berbeda dan wewenang saya untuk memberikan izin berbeda dengan Afghanistan," katanya dalam sebuah wawancara dengan Washington Post.
Menteri Pertahanan Ashton Carter mengatakan hari Jum'at bahwa Presiden Obama telah mengatakan kepadanya dan Ketua Kepala Staf Gabungan Joseph Dunford bahwa ia ingin melihat IS dikalahkan pada akhir masa jabatannya.
"Itu yang dia bilang dia inginkan," kata Carter dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Politico. "Dia berkata, lakukan ini sesegera mungkin. Saya ingin untuk tidak meninggalkan ini bagi pengganti saya."
Carter dan Dunford sendiri sedang dalam proses pembuatan rekomendasi untuk Obama yang akan memperluas otoritas militer AS di Afghanistan.(st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!