Selasa, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Maret 2016 12:15 wib
4.742 views
Tidak Hanya Memblokir, Rezim Assad juga Curi Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Terkepung di Suriah
SURIAH (voa-islam.com) - Rezim Assad tidak hanya melanggar aspek kemanusiaan dari perjanjian penghentian permusuhan Suriah dengan menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkepung namun juga mencurinya untuk mereka.
Kantor berita Anadolu Agency melaporkan hari Selasa (22/3/2016), mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan sedang dicuri dalam beberapa kasus, sementara juga memperingatkan kekurangan akut peralatan medis.
Menurut Hossam Madayi, anggota dari panitia lokal di Madaya (sebuah kota di provinsi Rif Damashq), pasukan rezim telah mencuri bantuan kemanusiaan yang telah dikirim ke kota itu.
Selain mencuri, rezim Assad juga menghalangi bantuan masuk kepada warga sipil di daerah terkepung.
Pada tanggal 3 Maret, juru bicara PBB Farhan Haq mengeluhkan bahwa rezim Suriah telah secara konsisten memblokir pengiriman bantuan ke bagian tertentu dari negara yang dilanda perang.
Sejak perjanjian mulai berlaku akhir bulan lalu, bantuan kemanusiaan - dikirim oleh PBB - telah berhasil dikirim ke Muaddamiyah, Zabadani dan Timur Ghouta di Damaskus, bersama dengan Fua dan Kafraya di provinsi Idlib.
Perjanjian gencatan senjata, yang didukung oleh Washington dan Moskow, mulai berlaku pada 27 Februari dengan pemahaman bahwa bantuan kemanusiaan akan diizinkan masuk ke ke daerah-daerah sipil yang terkepung.
Bantuan kemanusiaan, bagaimanapun, belum mencapai kamp pengungsi Yarmouk, bersama dengan Darayya, Jayrud, Ruhaybah, Kanaker, Tadamun dan Hajar al-Aswad - semuanya terletak di dekat ibukota Damaskus.
Pada hari Selasa, truk sarat dengan bantuan diharapkan mencapai Homs, di mana pasukan rezim sebelumnya memblokir konvoi kemanusiaan tersebut, menurut sumber-sumber lokal.
Pada tanggal 17 Maret, Jan Egeland, penasehat utusan khusus PBB untuk Suriah, mengatakan badan dunia itu masih belum mendapat izin dari rezim Assad untuk memasukkan enam dari 18 daerah yang terkepung.
Menurut sumber setempat, utara kota Rastan di Provinsi Homs telah tanpa bantuan selama tujuh bulan terakhir, yang, kata mereka, telah menyebabkan kekurangan roti secara parah.
Sementara itu di kota Houla di Homs utara, situasi kemanusiaan telah terus memburuk. Sementara bahan makanan dasar (gula, beras, telur, dll) dapat dibeli dengan harga sangat tinggi, minyak dan gandum semuanya telah menghilang dari pasaran.
Menurut Program Pangan Dunia PBB, sekitar 485.000 orang di 18 daerah yang terkepung di Suriah - yang paling terkenal di antaranya adalah Madaya - menghadapi memburuknya kondisi secara cepat karena kurangnya bantuan kemanusiaan. (st/an)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!