Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.163 views

Australia Bikin Satgas Khusus Atasi Pengaruh Cina di Universitas

CANBERRA (voa-islam.com) - Australia secara resmi akan menyelidiki pengaruh asing di universitas-universitas mereka di tengah kekhwatiran meningkatnya pengaruh Cina di kampus-kampus.

Kebijakan ini diambil terkait laporan adanya mahasiswa dan staf yang melakukan "swasensor" dalam isu-isu sensitif, semisal protes prodemokrasi di Hong Kong.

Pemerintah Australia juga menyatakan beberapa universitas juga telah menjadi sasaran serangan siber yang disponsori oleh Cina.

Pemerintah kemudian membentuk satuan tugas atau satgas intelijen untuk mengatasi ancaman-ancaman ini.

"Universitas juga harus bertindak untuk melindungi informasi berharga yang mereka miliki, di mana ini juga merupakan bagian dari kepentingan nasional," kata Menteri Pendidikan Dan Tehan dalam pidatonya.

Tehan menghubungkan langkah mengatasi campur tangan asing ini dengan "perluasan" perlindungan kebebasan bicara dan kebebasan akademis di kampus.

Universities Australia, kelompok asosiasi universitas di sana, menyambut baik pengumuman ini sembari mengatakan perlunya sikap "berimbang dan hati-hati".

Menanggapi pengumuman ini, Cina menyebutnya sebagai "tak beralasan".

Mengapa langkah ini diambil?

Pengumuman ini dibuat pada 28 Agustus, tanpa menyebut nama negara tertentu.

Namun belakangan kekhawatiran terhadap pengaruh Cina di kampus-kampus meningkat.

Belum lama ini terjadi bentrokan di sejumlah universitas antara mahasiswa yang mendukung gerakan prodemokrasi di Hong Kong dengan mahasiswa Cina daratan yang mendukung pemerintah mereka.

Bentrokan ini termasuk yang membuat pengumuman ini dikaitkan dengan kekhawatiran akan pengaruh Cina.

"Kita harus... menciptakan lingkungan di mana ketidaksepakatan bisa dilakukan dengan aman tanpa ancaman," kata Tehan.

"Beberapa mahasiswa dan staf di kampus telah menyensor diri sendiri karena takut akan diteriaki atau dikecam apabila mengungkapkan pandangan mereka yang sesungguhnya. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," kata Tehan.

Ketegangan juga terjadi di mana laporan tentang mahasiswa Cina dengan agresif menentang kurikulum di kampus-kampus Australia.

Seorang pengajar di University of Melbourne, Australia yang dihubungi oleh BBC News Indonesia merasakan adanya ketegangan semacam itu.

Sesudah bentrokan antara mahasiswa Hong Kong dan Cina daratan di Monash University dan RMIT, ketika diadakan Open Day di kampusnya, semua seksi terkait Cina dijaga secara khusus.

"Selain itu banyak terjadi bullying di kelas dan aplikasi WhatsApp dan WeChat," katanya.

Seorang pengajar dikatakan sebagai "Hong Kong Pigs" ketika sedang mengajar dan mengkritik kebijakan pemerintah Cina terhadap Hong Kong.

"Kebebasan akademik sedang terancam secara langsung," katanya lagi.

Tujuan satgas

Di sisi lain, sektor pendidikan tinggi Australia sendiri dikritik lantaran sangat tergantung secara finansial pada mahasiswa internasional.

Jumlah mahasiswa Cina kini nyaris sepertiga dari seluruh mahasiswa internasional di Australia.

Pemerintah mengatakan tim University Foreign Interference Taskforce - yang terdiri dari agen intelijen, birokrat pendidikan dan pimpinan universitas - ditujukan untuk meningkatkan pertahanan siber di universitas.

Bulan lalu, Australian National University memastikan bahwa mereka telah menjadi sasaran penjebolan data besar-besaran, di mana data 200.000 orang mahasiswa dan staf telah dicuri.

"Menurut laporan dari Australian Cyber Security Centre, universitas di Australia terus menjadi sasaran," kata Tehan lagi.

Ia menyatakan tim ini akan mengembangkan perlindungan untuk membantu universitas melindungi riset dan kekayaan intelektual mereka, serta membuat kerja sama dengan akademisi asing berlangsung "lebih transparan".

Langkah apa lagi yang dilakukan?

Australia meloloskan undang-undang di tahun 2017 yang menyaratkan organisasi asing untuk mendaftar dan mengumumkan hubungan mereka dengan pemerintah negaranya.

Pemerintah Australia tengah menyelidiki peran Confucius Institutes, Pusat bahasa dan kebudayaan Cina, yang didanai pemerintah Cina. Lembaga ini hadir di kampus-kampus tetapi belum mendaftarkan diri.

Kantor berita AFP menyebutkan berbagai universitas di Australia telah menerima puluhan juta dolar Amerika dari Beijing untuk mendirikan lembaga Confucius Institutes untuk pengajaran bahasa.

Kekhawatiran terhadap lembaga ini muncul di negara bagian New South Wales dan pemerintah setempat membatalkan kontrak dengan mereka untuk mengajar program bahasa di sekolah-sekolah negeri.[bbcindonesia/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Selasa, 30/04/2024 17:07

Ruh Islam