Jum'at, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 4 September 2020 14:00 wib
4.186 views
Menteri Pertahanan Turki Terbangkan Jet Tempur F-16 di Atas Laut Aegean
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada hari Rabu (2/9/2020) mengemudikan jet tempur F-16 di atas Laut Aegean utara, di mana perselisihan tentang perbatasan maritim dan hak pengeboran gas dengan Yunani sedang terjadi.
Kementerian pertahanan menerbitkan video tamasya di pusat operasi udara di provinsi Eskisehir.
Itu menunjukkan Akar mengenakan perlengkapan pilot, naik jet dengan co-pilot sebelum lepas landas dan terbang di atas selat Dardanelles di Aegean utara, dalam formasi dengan dua pesawat lainnya.
Pesawat itu juga terbang di atas Çanakkale Martyrs 'Memorial, sebuah patung untuk menghormati 253.000 tentara Turki yang bertempur atas nama Kekaisaran Ottoman melawan Inggris dan Prancis dalam kampanye Pertempuran Gallipoli pada Perang Dunia Pertama.
Dalam sebuah tweet, kementerian mengatakan perjalanan itu untuk menandai dimulainya pelatihan pilot tahun ini, namun Turki telah menggelar serangkaian latihan militer di dekat daerah yang disengketakan dalam beberapa pekan terakhir, di mana ketegangan dengan Yunani semakin tinggi.
Dalam konferensi pers setelah penerbangan tersebut, Akar membantah Turki berusaha untuk memicu perselisihan dengan Yunani dan negara-negara Mediterania timur lainnya.
"Kami tidak mencari ketegangan atau perundungan. Kami secara jelas dan eksplisit mengejar hak dan kepentingan kami dengan keyakinan, pengetahuan, logika, sains, dan hukum. Tidak ada yang bisa mencegah ini," kata Akar.
Turki bereaksi dengan marah atas keputusan AS pada Selasa untuk mencabut embargo senjata di Siprus.
Perselisihan yang sedang berlangsung telah menghidupkan kembali persaingan sengit di wilayah Mediterania timur antara Turki dan Yunani.
Ankara dalam beberapa pekan terakhir melanjutkan aktivitas eksplorasi gas dan minyak di perairan yang diklaim oleh Athena. Turki membantah penggambaran perbatasan maritim di wilayah tersebut.
Baik Yunani dan Turki telah melakukan latihan angkatan laut di daerah tersebut untuk menegaskan klaim mereka.
Intervensi oleh Prancis, yang mengirim fregat dan jet tempur ke pihak Yunani, mendorong Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menyebut pemimpin Prancis itu "serakah dan tidak kompeten".
Uni Eropa telah mengancam sanksi terhadap Turki jika menolak menghentikan kegiatan eksplorasi militer dan energi di perairan yang disengketakan. Uni Eropa menghitung Siprus dan Yunani di antara anggotanya. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!