GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Media Israel melaporkan bahwa setidaknya enam tentara mengalami luka-luka setelah pejuang perlawanan Palestina melancarkan serangan baru terhadap pasukan pendudukan di Jalur Gaza.

Menurut situs berbahasa Ibrani Hadashot Be’Zaman, pejuang Hamas melakukan serangan balasan ke pos dan benteng militer Israel di wilayah terkepung tersebut pada hari Selasa (7/10/2025).

Laporan tersebut menyebutkan insiden keamanan serius pagi ini, di mana pejuang perlawanan menembakkan senjata api dan roket ke pos militer Israel.

Enam tentara terluka setelah serangan tersebut, termasuk tiga yang dalam kondisi “serius.”

Pasca operasi, helikopter militer Israel terlihat terbang di atas area untuk mengevakuasi korban.

Pesawat tersebut mengevakuasi tiga tentara yang luka parah ke rumah sakit Tel HaShomer dan Soroka di wilayah yang diduduki Israel. Dua dari mereka segera dipindahkan ke Rumah Sakit Soroka, sementara satu orang yang kondisinya tidak jelas dipindahkan ke Pusat Medis Tel HaShomer.

Sumber rumah sakit menyatakan setidaknya delapan warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel di seluruh Gaza sejak fajar.

Pejabat Rumah Sakit Al-Amal menyebut seorang anak tewas dan banyak warga Palestina terluka dalam serangan Israel di Khan Younis.

Menurut petugas ambulans dan darurat Gaza, setidaknya tujuh warga Palestina terluka akibat tembakan Israel di dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan apa yang terjadi di wilayah pesisir terkepung itu bukan hanya “krisis kemanusiaan” atau “rekam jejak panjang kejahatan” oleh Israel, melainkan “keruntuhan total dan disengaja dari dasar keberadaan manusia yang diwakili oleh sistem layanan kesehatan.”

Dalam pernyataan di aplikasi Telegram, kementerian menyebut sistem kesehatan telah menerima “pukulan menghancurkan dan fatal yang menyerang inti bangsa.”

“Kejahatan ini pantas disebut genosida kesehatan, mengingat indikator katastropik yang melanda pemandangan kesehatan dan kemanusiaan di Jalur Gaza,” tegas mereka.

Militer Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, mengabaikan seruan internasional untuk gencatan senjata, yang mengakibatkan setidaknya 67.173 warga Palestina tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Serangan udara yang tak henti-hentinya telah menghancurkan wilayah tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan yang parah. (ptv/Ab)