IHATEC Dukung Kesiapan Penguatan Jaminan Produk HalalSabtu, 02 Nov 2024 08:30 |
|
Doa Terbebas Hutang & Lapang RizkiRabu, 30 Oct 2024 14:08 |
|
Miras Induk KemaksiatanRabu, 30 Oct 2024 10:56 |
Jakarta (voa-islam.com) - Ternyata masih ada beberapa perusahaan yang nakal dan masih mewajibkan karyawan muslimnya mengenakan atribut Natal. Hal ini terlihat di beberapa gerai atau outlet di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta.
Saat wartawan voa-islam.com mengunjungi pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (28/12) kemarin, terlihat dua kawaryawan sebuah gerai makanan ringan memakai topi santa claus saat melayani konsumennya. Ketika ditanya apa keyakinanya, dua karyawan ini mengaku beragama Islam. "Saya Islam pak," jawab karywan yang bernama Ilham itu dengan singkat.
Dia mengaku bahwa pihak perusahaan mewajibkan dirinya memakai atribut Natal. Belum diketahui secara pasti kapan atribut itu mulai dan sampai kapan dipakainya. Menurut Ilham, atribut itu sengaja dipakainya guna menarik konsumen.
"Saya nggak tau, Pak, soal surat (larangan) itu. Suruh perusahaan pakai, saya pakai," kata Ilham ketika ditanya soal surat larangan bagi perusahaan untuk memaksakan pemakaian atribut Natal.
Pemandangan serupa juga terlihat di sebuah restoran yang berada di lantai empat pusat berbelanjaan tersebut. Bahkan, seluruh karyawan baik laki-laki dan perempuan di restoran kalangan atas ini terlihat memakai atribut Natal.
Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris berkirim surat kepada perusahaan ritel, restoran, cafe, dan pusat perbelanjaan. Isi surat itu melarang pihak perusahaan untuk memaksakan karyawannya, khususnya karyawan muslimah yang mengenakan hijab memakai atribut Natal.
Menurutnya, pemaksaan pemakainya atribut natal terhadap karyawan tanpa terkecuali, merupakan sikap intoleran dan bertentangan dengan Pasal 29 UUD 1945.
"Menurut saya ini tindakan yang intoleran. Karena tidak menghargai hak dan keyakinan beragama bahkan bertentangan dengan Pasal 29 UUD 1945," ujar Fahira.
Terkait dengan sikap sinis terhadap upayanya ini, senator asal DKI ini mengaku bisa memahaminya. Sebab baru pertama kali persoalan pemakaian atribut Natal terjadi di Indonesia. Untuk itu, Fahira berharap kepada semua anggota senator maupun parlemen di seluruh Indonesia, khususnya yang beragama muslim, untuk ikut berjuang bersamanya.
"Saya berharap semua pihak bisa paham dan membantu apa yang saya perjuangkan. Jika memang ingin bersikap toleran, jangan memaksakan kehendaknya sendiri terhadap suatu kelompok atau golongan," kata Fahira. (robiawan/may/voa-islam.com)
Saat wartawan situs voa-islam mengunjungi pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (28/12) kemarin, terlihat dua kawaryawan gerai makanan ringan D'Crepes memakai topi santa claus saat melayani konsumennya. Ketika ditanya apa keyakinanya, dua karyawan ini mengaku beragama Islam. "Saya Islam pak," jawab Ilham singkat
Dia mengaku bahwa pihak perusahaan yang mewajibkan dirinya memakai atribut Natal. Belum diketahui secara pasti kapan atribut itu mulai dan sampai kapan dipakainya. Menurut Ilham, atribut itu sengaja dipakainya guna menarik konsumen.
"Saya nggak tau pak soal surat (larangan) itu. Suruh perusahaan pakai, saya pakai," ujar Ilham ketika ditanya soal surat larangan bagi perusahaan untuk memaksakan pemakaian atribut Natal.
Pemandangan serupa juga terlihat di restoran "Remboelan" yang berada di lantai empat pusat berbelanjaan tersebut. Bahkan, seluruh karyawan baik laki-laki dan perempuan di restoran bagi kalangan atas ini terlihat memakai atribut Natal.
Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris berkirim surat kepada perusahaan ritel, restoran, cafe, dan pusat perbelanjaan. Isi surat itu melarang pihak perusahaan untuk memaksakan karyawannya, khususnya karyawan muslimah yang mengenakan hijab memakai atribut Natal.
Menurutnya, pemaksaan pemakainya atribut natal terhadap karyawan tanpa terkecuali, merupakan sikap intoleran dan bertentangan dengan Pasal 29 UUD 1945.
"Menurut saya ini tindakan yang intoleran. Karena tidak menghargai hak dan keyakinan beragama bahkan bertentangan dengan Pasal 29 UUD 1945," ujar Fahira.
Terkait dengan sikap sinis terhadap upayanya ini, senator asal DKI ini mengaku bisa memahaminya. Sebab baru?pertama kali persoalan pemakaian atribut natal terjadi di Indonesia. Untuk itu Fahira berharap kepada semua anggota senator maupun parlemen di seluruh Indonesia, khususnya beragama muslim untuk ikut berjuang bersamanya.?
"Saya berharap semua pihak bisa paham dan membantu apa yang saya perjuangkan. Jika memang ingin bersikap toleran jangan memaksakan kehendaknya sendiri terhadap suatu kelompok atau golongan," pungkas Fahira. | robiawan
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
IHATEC Dukung Kesiapan Penguatan Jaminan Produk HalalSabtu, 02 Nov 2024 08:30 |
|
Doa Terbebas Hutang & Lapang RizkiRabu, 30 Oct 2024 14:08 |
|
Miras Induk KemaksiatanRabu, 30 Oct 2024 10:56 |