Jum'at, 13 Jumadil Akhir 1446 H / 7 Oktober 2022 20:50 wib
24.828 views
Banyak Dzikir Melindungi dari Kenifakan
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah, keluarga dan para sahabatnya.
Dzikrullah akan menutrisi hati sehingga bertambah kuat iman di dalamnya. Tidak akan baik hati seorang muslim sehingga ia banyak berdzikir. Terkait hubungan hati dengan dzikrullah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
اَلذِّكْرُ لِلْقَلْبِ كَالْمَاءِ لِلسَّمَكِ، فَكَيْفَ يَكُوْنُ حَالُ السَّمَكُ إِذَا أُخْرِجَ مِنَ الْمَاءِ
“Dzikir bagi hati seperti air bagi ikan. Bagaimanakah kondisi ikan apabila dikeluarkan dari air?”
Sebagian ulama menyebutkan, kedudukan dzikir bagi hati seperti makanan bagi tubuh. Apabila dzikir berkurang maka berkurang pula makanan dan nutrisi bagi hati. Berkurangnya dzikir memperlemah imunitas hati. Karenanya, rentan terpapar virus syubuhat dan syahwat. Berbagai penyakit hati akan menyerangnya; seperti nifak, iri, dengki, dusta, bakhil, dan penyakit-penyakit hati lainnya.
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam al-Wabil al-Shayyib menyebutkan, dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan ruh. Apabila seorang hamba kehilangan dzikrullah, hatinya seperti tubuh yang tidak mendapatkan makanan pokok. Akibatnya, ia rentan terhadap penyakit-penyakit hati; salah satunya kenifakan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang orang-orang munafikin,
وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan apabila mereka (orang-orang munafik) berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. Al-Nisa’: 142)
Ka’ab berkata,
مَنْ أَكْثَرَ ذِكْرَ اللهِ فَقَدْ بَرِئَ مِنَ النِّفَاقِ
“Siapa yang memperbanyak dzikrullah, sungguh ia telah terbebas dari kenifakan.”
Boleh jadi, karena sebab ini, Allah seru orang-orang beriman untuk banyak berdzikir dan tidak terlalaikan dari dzikrullah karena urusan harta dan keluarga di akhir surat Al-Munafiqun.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Munafikun: 9)
Imam Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat ini, “Allah Ta’ala berfirman dengan menyuruh hamba-hamba-Nya yang beriman untuk banyak berdzikir kepada-Nya. Dia juga melarang mereka dilalaikan dari dzikrullah karena (sibuk dengan,-pent) harta dan anak-anak mereka. . . .”
Ayat ini menjadi peringatan tentang fitnah yang menimpa orang-orang munafikin; lalai dari dzikrullah. Akibatnya mereka terjerumus ke dalam kenifakan, -semoga Allah melindungi kita darinya-.
Dapat disimpulkan, termasuk tanda kemunafikan adalah sedikit berdzikir kepada Allah. Sebaliknya, banyak berdzikir akan menyelamatkan dari kenifakan. Allah tidak akan menimpakan kenifakan kepada hati orang yang banyak berdzikir kepada-Nya.
Allah perintahkan orang-orang beriman untuk banyak berdzikir kepada-Nya agar aman dari nifak dan tidak menjadi bagian dari orang-orang munafikin.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًاوَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allâh, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allâh banyak-banyak (berzikir dan berdo’a) agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal: 45)
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. Al-Jum'ah: 10)
Mari perbanyak dzikrullah, agar teguh iman dalam hati dan terjauhkan dari kenifakan. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!