Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
YOGYAKARTA (voa-islam.com) —Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas ingatkan supaya membangun generasi muslim yang tangguh dan kuat.
Sehingga mereka bisa berlaku adil dan kokoh memegang prinsip dalam mengarungi kehidupan. Kuat dari segi agama, ekonomi, politik, sosial, termasuk budaya.
Hal itu menurut Busyro sebagaimana pesan yang ada dalam QS. An Nisa’ ayat 9, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.”
Ketangguhan generasi masa depan muslim tidak boleh hanya satu sisi dalam agama saja, tapi harus holistik. Diharapkan supaya dalam menghadapi gejolak zaman yang semakin sulit ditebak, dan penuh dengan ‘keculasan’ generasi muslim bisa dengan kokoh memegang prinsip dan kebenaran.
Mengutip beberapa survei tentang perilaku suap – menyuap di Indonesia, Busyro menyebut perilaku suap – menyuap sudah menjalar dan hampir menjadi keseharian. Sebab bukan hanya terjadi di masa menjelang Pemilu saja.
Disebutkan dalam survei itu, bahwa salah satu penyebab masyarakat menerima suap karena himpitan kebutuhan sehari-hari.
“Masyarakat menerima suap itu karena di antara satu dan lain hal adalah kebutuhan mereka yang mendesak. Padahal perilaku suap – menyuap adalah tindakan yang jelas-jelas dilarang dalam Islam,” ucap Busyro pada, Rabu (27/04) di acara Pengajian Ba’da Dzuhur Karyawan Kantor PP Muhammadiyah, di Yogyakarta.
Dalam Islam, kata Busyro, orang yang menyuap dan disuap keduanya masuk neraka. Sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi Muhammad dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. Berkaca dari survei di atas, maka dibutuhkan pengajaran sejak dini kepada generasi mendatang supaya mereka kuat dan tangguh dalam segala segi agar anti suap – menyuap.
Menurutnya, membangun generasi atau umat yang kuat dan tangguh harus dimulai sejak usia dini. Di antaranya melalui pengajaran dengan tutur kata yang benar seperti disebutkan dalam lanjutan QS. An Nisa’ ayat 9. Proses dialog antara orang tua dan anak, kata Busyro, tidak dilakukan dengan cara yang monoton.
“Kita bisa mengajari anak-anak dengan berpiknik, tapi piknik tidak harus ke mall. Kalau piknik ke mall malah bisa jadi mengajari kemewahan kepada anak,” tuturnya seperti dikutip dari muhammadiyah.or.id.
Piknik yang dimaksud oleh Busyro adalah kembali mendekatkan anak dengan realitas kehidupan di sekitarnya. Seperti memberikan perhatian kepada fakir-miskin, anak-anak yatim, kaum lemah, termasuk menjenguk orang sakit.
Model piknik tersebut menurutnya akan membangun kepekaan anak terhadap kenyataan yang akan dihadapinya di kemudian hari. [syahid/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |