Senin, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 25 September 2023 20:42 wib
11.096 views
Perobekan Al-Qur'an Terjadi Di Den Haag, MUI Ajak Semua Pihak Cegah Islamofobia
JAKARTA (voa-islam.com) – Sekelompok warga Belanda yang menamakan dirinya sebagai “Patriotische Europaer Gegen die Islamisieurung des Abendlandes”(PEGIDA) atau Patriot Eropa melawan Islamisasi di Barat telah melakukan tindakan yang menyakiti umat Islam.
Dikutip dari Daily Sabah Senin (25/9/2023), pemimpin Pegida Edwin Wagensveld melakukan perobekan Al-Qur'an di depan beberapa kedutaan besar negara mayoritas Islam, seperti Indonesia, Turki, Pakistan, di Den Hag pada Sabtu 23 September 2023 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan agar pemerintah setempat memberikan perhatian khusus terhadap aksi tersebut.
“Pemerintah Belanda dan pemerintah manapun di Eropa seharusnya memiliki kepekaan atau sensitifitas terhadap hal ini, “ujarnya kepada laman resmi MUI, Senin, (25/9/23).
“Jangan berdalih kepada upaya menghormati prinsip freedom of expression lalu membiarkan kelompok yang ternyata justru merusak kehormatan dan kedaulatan individu, komunitas dan kepercayaan kepada agama. Ini dua hal yang sangat bertentangan,” kata dia menambahkan.
Dia menegaskan, aksi yang dilakukan di kantor kedutaan negara Muslim termasuk KBRI ini benar-benar menunjukkan dengan kasat mata penghinaan dan kebencian terhadap Islam sekaligus terhadap umat Islam.
Aksi ini juga, menurut dia, mengesankan kuat adanya kesengajaan Pegida untuk menyatakan kebenciannya kepada umat Islam Indonesia, Pakistan, Turki, dan umat Islam dari manapun.
Dia mengatakan, aksi yang sebetulnya sudah pernah dilakukan beberapa waktu sebelumnya ini memang diarahkan kepada imigran muslim di Belanda dan Eropa secara umum.
“Seperti yang dilakukan kelompok nasionalis ekstremis Paludan dan Salwan Momika di Swedia, Pegida ini juga menunjukkan sikap anti mereka kepada imigran Muslim dan juga Islam sekaligus,” tuturnya.
Melalui aksi ini, kata Sudarnoto, tampak semakin menegaskan bahwa Islampofobia terus menunjukkan sikapnya yang terang-terangan terutama di Eropa.
Oleh karena itu, Sudarnoto meminta agar para tokoh maupun aktivis HAM melakukan langkah taktis untuk menghentikan Islamofobia.
“Saya ingin menyerukan kepada para tokoh lintas agama dan aktivis HAM di Eropa khususnya untuk saling bahu-membahu, bekerjasama, meneguhkan semangat dan langkah bersama melakukan langkah taktis dan beradab meyakinkan pemerintah dan semua pihak untuk menghentikan Islamofobia,” kata dia.
Menurut Sudarnoto, aksi ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM yang diadopsi PBB. Membiarkan dan apalagi memberikan ruang dan sekaligus melindungi kelompok ekstremis seperti ini merupakan pengkhianatan terhadap keputusan PBB dan tentu merusak kemanusiaan.
“Karena itu sangat diharapkan pihak aparat dan pemerintah setempat benar-benar menunjukkan niat tulus mereka untuk bersikap adil dengan cara memberikan sanksi terhadap siapa saja yang telah merendahkan ajaran agama dan menyakiti umat beragama termasuk umat Islam,” kata dia.
Melalui kejadian ini, dia juga menyampaikan bahwa Duta Besar Belanda di Jakarta seharusnya memberikan keterangan terbuka dan meyakinkan kita semua bahwa pemerintah Belanda akan menghentikan aksi-aksi yang tidak terhormat dan tidak beradab kelompok ekstremis ini. (MUID)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
- Hadiri Munas Dai Rantau Minang, Ini Pesan dan Harapan KH Bachtiar Nasir
- SPI Bandung Gelar Diklat Kilat Jurnalistik, Motivasi Peserta Untuk Lihai Buat Berita
- Temui DPRD, Tim ‘Bogor Dayeuh Ulama’ Tuntut Kezaliman Di Rempang Dihentikan
- Optimalkan Potensi Zakat, Wapres Dorong Baznas Lebih Berinovasi
- Al-Hamdulillah, Aditya, Yatim Tunanetra Bisa Mondok, Butuh Biaya 7 Juta Lagi!
- FPI, PA 212, GNPF Dan Sejumlah Ormas Lain Gelar Aksi 209 Bela Rempang Di Kawasan Patung Kuda
- Munas Alim Ulama & Konbes NU, PPIJ, Berkah Bagi Kota Jakarta
- MUI DKI Jakarta Selenggarakan FGD Bahas Seni Budaya Islam