Jonru pun segera menantang dia untuk debat. "Saya menantang @sahal_as untuk berdebat tentang tuduhan2 tukang fitnah yang dialamatkan pada saya. SIlahkan Anda bertanya tentang tuduhan2 fitnah tersebut, dan saya akan menjawabnya."
Jonru menulis lagi, "Si Sahal ini pun menerima tawaran debat saya. Jujur, awalnya saya keder terhadap si Sahal ini. Sebab dia orang yang berpendidikan tinggi (entah S2 atau S3, saya kurang tahu). Bahasa yang dia gunakan pada tweet2nya pun sering pakei bahasa akademis, bahasa tingkat tinggi, yang bagi saya justru sering sulit dipahami. Saya biasanya lebih suka pakai bahasa gaul dan populer, hehehe..."
"Tapi ya Bismillah saja. Saya coba hadapi dirinya." lanjutnya
"Coba jelaskan tuduhan kamu terhadap Quraish Shihab," itu pertanyaan pertama yang dia ajukan. Maksudnya adalah, tuduhan bahwa saya pernah mengatakan Quraish Shihab itu seorang syiah.
Perbincangan selengkapnya bisa dibaca di http://chirpstory.com/li/241311
Di artikel ini, saya tak perlu ceritakan isi debat kami, sebab bisa Anda baca selengkapnya di http://chirpstory.com/li/241311
"Saya hanya perlu menceritakan satu hal" imbuh Jonru
"Ketika debat berlangsung, saya menanyakan sebuah pertanyaan yang sangat sederhana. Pertanyaan yang bersifat logika saja. Logika yang sangat sederhana."
Berikut kutipan pertanyaan saya. Sudah saya tulis ulang dengan kalimat lain (agar lebih mudah dipahami), namun maknanya sama):
=================== awal kutipan ================
Selama ini Anda membela dan mendukung syiah. Itu artinya Anda menganggap syiah itu baik, benar, agama yang lurus, kan? Jika benar seperti itu, seharusnya Anda bangga dong... jika tokoh idola Anda disebut syiah. Tapi anehnya, Anda dan orang-orang JIL lainnya justru marah, menuduh saya tukang fitnah, ketika saya menyebut Quraish Shihab sebagai orang syiah. Ini adalah sikap yang kontradiktif. Bisakah Anda jelaskan hal ini?
Di satu sisi Anda membela dan mendukung Syiah, selalu mengatakan bahwa syiah bagian dari Islam, syiah itu agama yang baik dan benar. Tapi di sisi lain, Anda marah dan tersinggung ketika tokoh idola Anda disebut syiah. Anda benar-benar aneh. Pikiran Anda sungguh kontradiktif. Bisakah Anda jelaskan hal ini?
================= akhir kutipan ===============
Sahal sama sekali tak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Dia diam untuk waktu lama. Setelah itu, dia malah mengalihkan pembicaraan dengan cara mengajukan pertanyaan lain.
Saya dengan tegas menjawab, "Maaf, saya tak akan meladeni pertanyaan Anda, sebelum Anda menjawab pertanyaan saya mengenai kontradiksi Syiah tadi."
Sahal menjawab, "Sak karepmu!"
Dan debat pun berakhir secara prematur. Hanya sebatas itu.
Akhmad Sahal yang dari kalangan akademis, berpendidikan tinggi di Amerika Serikat, berhasil dibuat keok oleh Jonru (luluan S1 akuntansi Undip Semarang, bukan dari kalangan akademis, belum pernah ke luar negeri pula), hanya melalui sebuah pertanyaan LOGIKA SEDERHANA.
Pesan moralnya:
Setinggi apapun pendidikan seorang liberal, ternyata mereka dengan gampangnya bisa dikalahkan oleh LOGIKA SEDERHANA. Kenapa? Karena orang-orang JIL pada dasarnya CACAT LOGIKA.
Wakwaw, ketahuan deh cacatnya... [adivammar/voa-islam.com]