Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.406 views

Gagasan Childfree Menyalahi Kodrat Perempuan

 

Penulis:

Vani Nurlita Santi || Mahasiswi di Kota Depok, Jawa Barat

 

KAMPANYE gagasan childfree begitu massif di dunia maya. Hal ini menuai pro dan kontra karena gagasannyatak lazim ada ditengah masyarakat. Pada umumnya, kehadiran buah hati menjadi sesuatu yang dinanti-nanti pasangan yang telah menikah. Akan tetapi, belakangan ini, gagasan ini justru jadi tren dikalangan pasangan muda abad 20. 

Dalam Wikipedia, childfree adalah sebuah keputusan atau pilihan hidup untuk tidak memiliki anak, baik anak kandung, anak tiri ataupun anak angkat. Pemikiran childfree ini tidak hanya dianut oleh perempuan-perempuan yang telah menikah saja, di antara perempuan berusia 35–44 tahun, perempuan childfree yang tidak pernah menikah sebanyak (82.5%) sedangkan perempuan childfree menikah sebanyak (12.9%). Tidak hanya itu, hal yang lebih mengejutkan lagi adalah penganut paham childfree ini adalah perempuan berpendidikan tinggi yakni sebanyak (27.6%) pada jenjang pendidikan S2/S3. 

Diawal kemunculannya, paham childfree ini menuai kontroversi di khalayak umum, karena sebagian masyarakat menganggap bahwa seseorang yang menganut paham childfree ini sangat egois dan career oriented.  

Kebanyakan dari mereka yang memilih childfree adalah orang-orang yang terpapar oleh paham feminisme. Sebuah paham yang menuntut kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Para perempuan dalam paham feminisme ini menuntut untuk bisa berkarier sama dengan laki-laki. Namun, jika nanti mereka memiliki seorang anak,  mereka akan merasa terjajah dan merasa paling direpotkan dengan kehadiran anak.  Anak tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang berharga, melainkan hanya sebuah beban penghambat kariernya. 

Hal ini wajar terjadi di negara yang menerapkan sistem sekuler kapitalis yang berorientasi pada  keuntungan yang sebesar-besarnya. Para perempuan sejak kecil diajarkan untuk masuk sekolah favorit, mendapat nilai sempurna, kemudian memperoleh pekerjaan dengan gaji yang luar biasa. Banyak sekali perempuan yang  orientasinya mengejar pendidikan untuk memperoleh pekerjaan yang diinginkan dengan gaji yang tinggibukan lagi untuk mengejar ridha Illahi.

Dengan demikian, menikah, memiliki seorang anak dan membangun keluarga kecil yang bahagia tidak lagi menarik perhatiannya. Para laki-lakipun cenderung enggan menikah dengan perempuan yang memiliki pendidikan dan karier yang lebih tinggi darinya. Hal tersebutlah yang makin mendorong perempuan-perempuan yang lajang untuk memilih childfree

Kekhawatiran akan finansial setelah memiliki seorang anak juga menjadi salah satu alasan seseorang untuk memilih childfree, karena semakin hari biaya hidup seseorang semakin mahal, biaya kehidupan pokok, biaya kesehatan, belum lagi biaya pendidikan yang jika dikalkulasikan akan menghabiskan biaya miliaran rupiah. 

Tentu saja, seseorang akan semakin enggan memiliki anak setelah menghitung-hitung biaya hidup yang akan dikeluarkan untuk satu orang anak. Hal tersebut menunjukkan lemahnya iman para perempuan zaman sekarang terhadap Allah SWT.  Allah SWT yang menciptakan manusia dan bumi berserta isinya, sudah pasti akan mencukupkan kebutuhan makhluknya dengan baik. Setiap jiwa pasti sudah dijamin rezekinya dan manusia hanya harus berusaha untuk menjemput rezeki tersebut. 

Padahal dalam Islam, tujuan pernikahan agar mendapat ridha Allah SWT  dan bergembira ketika kehadiran seorang anak. Anak bukan hanya sekadar pelipur lara dan menjadi penguat hubungan antara kedua orang tua, namun anak merupakan investasi masa depan yang sangat berharga. Setiap kebaikan yang seorang ibu ajarkan kepada anakya, maka ibu akan mencicipi nikmat pahala atas kebaikan yang dilakukan. 

Namun kenyataanya, perempuan saat ini banyak sekali yang teracuni oleh pemahaman asing yang merupakan hasil penerapan sistem kapitalis sekuler, salah satunya gagasan childfree. Gagasan ini sangat berbahaya karena mengancam kepunuhan manusia sekaligus menyalahi kodrat perempuan. Siapakah yang akan meneruskan estafet kepemimpinan negeri ini jika tidak ada generasi akan datang? 

Oleh karena itu, gagasan ini tidak layak menjadi pilihan bagi perempuan. Seharusnya, perempuan melakukan kodrat dari Allah sebagai calon ibu bagi generasi akan datang. Perempuan juga harus membekali dirinya dengan  mengkaji Islam secara kaffah agar tidak terpapar pemahaman yang bertentangan dengan syariat Islam.

Selain itu, mengkaji Islam secara kaffah juga sebagai upaya mempersiapkan para perempuan agar bisa mendidik generasi-generasi pejuang Islam kaffah karena perempuan adalah tonggak peradaban. Perempuan adalah madrasatul ulla bagi anak-anaknya. Jika pemahaman yang dimiliki perempuannya salah, bisa jadi generasi yang akan datang pun akan memiliki pemahaman yang salah pula. *

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X