Selasa, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 12 November 2024 14:53 wib
1.843 views
Jangan Terlalu Memikirkan Mimpi Buruk!
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan keluarganya.
Mimpi buruk, seperti yang dikabarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, berasal dari setan. Yaitu mimpi yang membuat seorang muslim ketakutan dan sedih.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
وَالرُّؤْيَا ثَلَاثَةٌ فَرُؤْيَا الصَّالِحَةِ بُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَرُؤْيَا تَحْزِينٌ مِنْ الشَّيْطَانِ وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ الْمَرْءُ نَفْسَهُ فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ
“Mimpi itu ada tiga macam: (1) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. (2) mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari setan. (3) dan mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan, atau khayal seseorang. Karena itu, jika kamu bermimpi yang tidak kamu senangi, bangunlah, kemudian Shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain.” (HR. Muslim)
Terhadap mimpi buruk atau yang tidak disuka, nasihat Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah- jangan terlalu memikirkannya. “Jangan terlalu berlebihan memikirkan mimpi buruk. Karena, apabila setan tahu seeorang terlalu memikirkan mimpinya itu maka setan akan mulai mengganggunya dengan memperlihatkan hal-hal yang tidak disukainya sehingga orang itu bersedih (takut). Sebaiknya abaikan saja dan jangan terlalu memikirkannya.”
Beliau menambahkan bahwa para sahabat radyilalhu ‘anhum dahulu juga terkadang melihat mimpi yang menggangu mereka sehingga mereka sakit. Karenanya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajarkan kepada mereka bahwa apabila mereka bermimpi sesuatu yang tidak disukai, hendaknya mereka berlindung kepada Allah dari keburukan setan dan keburukan apa yang mereka lihat (di mimpinya), serta jangan menceritakannya kepada siapapun, niscaya mimpi tersebut tidak akan membahayakannya.
Ada beberapa langkah syar’i menyikapi mimpi buruk; baik yang membuat sedih atau membuat takut.
Pertama, meminta perlindungan pada Allah Ta’ala atas keburukan mimpi yang dialaminya dan berlindung dari kejahatan setan. Baik dengan ta’awudz yang masyhur,
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terrkutuk.”
Atau yang lebih panjang, seperti,
أعوذُ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ ، من غَضبِهِ وعقَابِهِ وشرِّ عبادِهِ ، ومن هَمزاتِ الشَّياطينِ وأن يحضُرونِ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan-Nya, siksaan-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, godaan setan, serta kehadiran mereka (setan) ke hadapanku).” (HR. Abu Dawud)
Kedua, meludah kecil ke arah kiri sebanyak tiga kali untuk mengusir dan melecehkan mereka.
Ketiga, melaksanakan salat ketika terbangun dari tidurnya, karena sejatinya salat mengusir setan.
Keempat, berpindah posisi. Jika sebelumnya ia menghadap kiri, maka ia bersegera mengganti arah dengan menghadap kanan.
Kelima, tidak menceritakan hal tersebut kepada seorang pun, sehingga orang tersebut terburu-buru berusaha mengartikan mimpi tersebut dengan sesuatu yang dibenci oleh si pemimpi.
Ini yang terpenting, jangan ceritakan itu kepada orang lain. Dikhawatirkan, jika ia ceritakan ke orang lain benar-benar akan berdampak buruk padanya sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
الرُّؤْيَا عَلَى رِجْلِ طَائِرٍ مَا لَمْ تُعْبَرْ فَإِذَا عُبِرَتْ وَقَعَتْ
“Mimpi itu berada di kaki burung selama tidak di ta'birkan, jika dita'birkan bisa jadi mimpi itu akan terjadi.” (HR. Ibnu Majah)
Jika kita sudah melakukan langkah-langkah syar’i ini, dengan izin Allah, mimpi tersebut tidak akan membahayakan sama sekali. Jika tidak bisa semuanya, bisa diamalkan sebagiannya seperti berlindung kepada Allah dari keburukan mimpinya dan keburukan (kejahatan) setan.
Intinya, jangan terlalu berlabih memikirkan mimpi buruk. Anggap saja angin lalu. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!