Ahad, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Desember 2011 08:20 wib
11.674 views
Haram Ikut Merayakan Hari Besar Orang-Orang Musyrik
By: Ikhwanul Muwahhidien
Badan Pengurus Pusat MPI (Mahasiswa Pencinta Islam)
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِن كَادُواْ لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذاً لاَّتَّخَذُوكَ خَلِيلاً. وَلَوْلاَ أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئاً قَلِيلاً . إِذاً لَّأَذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لاَ تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيراً
"Dan hampir-hampir mereka itu merusak (keyakinanmu) terhadap ayat-ayat yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar engkau mengadakan kata kata dusta akan kami (dengan perintah) selain Nya. Selanjutnya (apabila engkau mentaati mereka) pastilah mereka menjadikan dirimu sebagai kekasih. Dan apabila tidak Kami teguhkan (keimananmu) sungguh hampir-hampir engkau condong sedikit kepada mereka. Dan apabila engkau telah condong kepada mereka (orang orang musyrik) itu, Kami timpakan kepadamu siksa yang berlipat lipat di dunia dan siksa yang berlipat-lipat setelah kematian, kemudian engkau tidak akan mendapatkan pertolongan sedikitpun dari Kami" (Qs. Al-Isra’ 73-75).
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: "Sesungguhnya kalian terbiasa mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dalam pandangan kalian urusan itu lebih ringan dari sehelai rambut. Akan tetapi kami (para shahabat) dahulu ketika Rasul masih hidup, meyakininya sebagai mubiqaat (penghancur keimanan)."
Asbaabub Nuzul
Dari shahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma: “Suatu hari keluarlah Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal berserta beberapa tokoh kafir Quraish yang lain, mereka mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Wahai Muhammad, datanglah engkau (ke tempat peribadatan kami) kemudian SENTUHLAH BERHALA BERHALA KAMI, maka kami pasti masuk Islam karenanya.” Rasul begitu besar keinginan agar orang-orang itu masuk Islam, maka beliau condong untuk melaksanakan hal itu. Akan tetapi turunlah firman Allah di atas. (HR. Ibn Mardawaih dan Ibnu Abi Hatim, dengan sanad Jayyid)
وَلاَ تَرْكَنُواْ إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء ثُمَّ لاَ تُنصَرُونَ
"Dan janganlah kamu condong kepada orang-orang yang zalim (kafir) sehingga kamu pasti terbakar api neraka, dan kamu tidak akan mendapatkan penolong selain Allah, kemudian mereka itu pun tidak akan mampu memberikan pertolongan kepadamu" (QS. Hud: 113)
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللّهِ يُكَفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذاً مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعاً
Dan telah diturunkan (ajaran) kepada kalian, bahwa apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah dipermainkan dan diingkari maka janganlah sekali kali kalian duduk bersama mereka (orang-orang yang mempermainkan ayat-ayat Allah dan mengingkarinya), sehingga mereka mengalihkan pembicaraan kepada pembicaraan yang lain. (Apabila) kalian tetap duduk-duduk bersama mereka ketika mereka mempermainkan ayat-ayat Allah) maka kalian sama dengan mereka. Sesungguhnya Allah mengumpulkan orang-orang munafik dan orang kafir seluruhnya di dalam neraka Jahanam. (QS. An-Nisa’ 140)
وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Dan sekali kali tidak akan pernah ridha kepadamu orang-orang Yahudi dan tidak pula Nasrani, sehingga kalian mengikuti kebiasaan (agama) mereka. (QS. Al-Baqarah: 120)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari bagian kaum itu" (HR. Abu Daud, Kitabul Libas: 4/314. Ahmad, al Musnad: 7/142 no: 5114. Hadits shahih)
"Sungguh kalian pasti mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga apabila mereka masuk ke dalam lobang biawak tentu kalian mengikuti mereka. Kami bertanya: “Ya Rasulullah, apakah mereka itu orang-orang Yahudi dan Nasranikah?” Rasul menjawab: “Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Al-Bukhary, Kitabul I’tisham: 13/300. Muslim, Kitabul Ilmi: 4/2154, no: 2569)
Bukan golongan kami orang-orang yang bertasyabbuh dengan orang-orang selain golongan kami. (HR. At-Tirmidzi, as-Sunan: 7/335, no: 2696. hadits hasan)
"Sesungguhnya orang orang Yahudi dan Nasrani itu tidak beragama. Maka selisihilah mereka" (HR. al Bukhary, Kitabul Anbiya: 6/496. Muslim: Kitabul Libas: 3/1663, no: 2103)
"Selisihilah orang orang Yahudi" (HR. Abu Daud, Kibush Sholah: 1/147. no: 652. Hadits shahih)
Pada waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya, di mana mereka bersenda-gurau di dua hari itu. Maka Rasul bersabda: Aku datang kepada kalian sedangkan kalian memiliki dua hari dimana kalian bersenda-gurau di dalamnya. Sesungguhnya Allah telah mengganti untuk kalian dua hari yang lebih baik dari pada keduanya. Yaitu hari ‘Iedul Fitri dan hari raya Qurban. (HR. Ahmad: 12362)
Umar bin Khattab radhiyallaahu ‘anhu berkata:
Jauhilah orang-orang asing dan kaum musyrikin di hari raya mereka, di gereja-gereja mereka. Sesungguhnya murka Allah pasti menimpamu apabila engkau melakukan hal yang dilarang itu. (HR. al-Baihaqy. Dalam Iqtidha’: 192 dan 197)
Abdullah bin Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhumaa
Barangsiapa menetap di wilayah orang-orang musyrik, membuat hidangan untuk hari raya mereka dan menyerupai mereka, hingga orang itu meninggal. Maka dia akan berkumpul bersama orang-orang musyrik itu di hari kiamat kelak. (Iqtidha’ Shiratal Mustaqim: 84)
Ibnul Qoyyim al jauziyyah
Adapun ucapan selamat terhadap simbol simbol kekufuran secara khusus, telah menjadi ijma kaum muslimin haram hukumnya. Seperti mengucapkan selamat atas hari raya atau puasa mereka dengan mengatakan “Hari raya yang diberkahi bagimu,” atau “Selamat merayakan hari besar ini,” dan lain lain. Yang demikian itu (meskipun misalkan orang yang mengucapkan terbebas dari kekufuran) maka hal itu termasuk perkara yang diharamkan. Karena perbuatan itu serupa dengan orang yang mengucapkan selamat kepada orang lain karena orang itu telah bersujud kepada salib. Bahkan dosanya lebih besar di hadapan Allah dan murka Allah lebih besar dari pada ucapan selamat terhadap orang-orang yang minum khamr, membunuh , berzina dan lain-lain. Karenanya banyak orang yang tidak kokoh agamanya terjerumus dalam hal itu dan tidak mengetahui keburukan perbuatannya. Barangsiapa mengucapkan selamat kepada seseorang karena perbuatan maksiat, bid’ah dan kekufurannya (kepada Allah) berarti dia telah mengundang murka Allah dan amarah-Nya. (Ahkam Ahludz Dzimmah dalam Fatawa al ‘Ashriyyah juz 22)
Ibnu Taimiyah rahimahullah
Tidak ada perbedaan dalam urusan bekerja sama dengan orang-orang kafir dalam masalah hari raya dengan bekerja sama dengan orang-orang kafir dalam menjalankan ajaran agama. Karena penyerupaan dalam masalah hari raya merupakan penyerupaan dalam masalah kekufuran.” (Iqtidha Shiratal Mustaqim: 208). Wallahu a’lamu bis-shawaab.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!