Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.829 views

Intrik Kapilatis Dibalik Mahalnya Harga Garam

Oleh:
Ayunin Maslacha*
 
 
BEGITU fenomenal dan tak masuk akal. Sekira itulah yang akan terlintas dalam benak setiap orang yang memahami Indonesia sebagai negara maritim, dengan luas perairan sekira 64,97% dari total luas wilayahnya. Namun negeri ini dilanda kelangkaan garam yang seharusnya mampu dipenuhi dengan kondisi alam yang demikian. Begitulah ramai-ramai diberitakan dalam sepekan terakhir.
 
Beberapa pihak menyatakan kemungkinan penyebab kelangkaan garam itu. Diantaranya masalah anomali iklim, dugaan adanya campur tangan kartel garam, ataupun operasi yang dilakukan pihak kepolisian atas beredarnya garam ilegal yang dicampur zat-zat kimia berbahaya bagi tubuh manusia, seperti yang terjadi di Tulungagung beberapa waktu lalu (jatimtimes.com 15/07/2017). Namun penyebab yang paling gemar dipublish oleh media adalah anomali iklim.
 
Seperti yang banyak diberitakan media, para ibu rumah tangga, pedagang makanan hingga pengusaha asinan mulai mengeluhkan mahalnya garam sejak setelah lebaran tahun ini, hingga pada saat ini garam menjadi lebih mahal dan bahkan langka. Jika saja benar penyebab kelangkaan garam adalah cuaca tak menentu, namun menurut BMKG prakiraan kemarau di Indonesia dimulai pada bulan Mei, Juni, Juli 2017 (detik.com 07/03/2017). Hal ini diperkuat oleh data dari accuweather.com bahwa didaerah penghasil garam terbesar dinegri ini mengalami cuaca yang cukup terik pada bulan Mei, Juni, Juli 2017 seperti di Cirebon, Jawa Barat dan Sampang, Madura. Andaipun hambatan penghasil garam itu murni karna cuaca, maka tak perlu membuat garam susah didapatkan dipasaran dan jikalau ada harganya menaik 300%-700% ditempat berbeda.
 
Gonjang-ganjing masalah ini menyita perhatian pemerintah. Lantas pemerintahpun membuat kebijakan mengganti ketentuan impor garam konsumsi yang semula diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 125 Tahun 2015 yang mendefinisikan garam konsumsi memiliki kadar Natrium Chlorida (NaCl) paling sedikit 94,7% menjadi berpacu pada Peraturan Menteri Perindustrian No 88 tahun 2014 yang di antaranya menyebutkan garam industri aneka pangan mengandung NaCl 97% (katadata.co.id25/07/2017). Hal ini supaya memudahkan impor garam dari Australia sebanyak 75.000 ton melalui PT. Garam untuk bahan baku garam konsumsi (sindonews.com28/07/2017).
 
 
Terselip Intrik Kapitalistik
 
Pada bulan Juni lalu, Bareskrim Polri resmi menangkap Direktur Utama PT. Garam, Achmad Boediono (AB) sebab penyalahgunaan izin importasi garam industri. AB dan komplotannya juga meminta izin impor garam konsumsi, namun tak pernah direalisasikan. Malah mengimpor garam industri juga sebanyak 75.000 ton dengan rincian 55.000 ton dari Daimler Salt (Australia) dan 20.000 ton dari HK Salt (India) dengan kadar NaCl 97% sampai 99%. Kemudian garam industri ini dikemas model garam konsumsi yang padahal sangat berbahaya bagi kesehatan. Fantastisnya, garam industri seharga Rp 400/kg jauh dibawah harga garam konsumsi sekitar Rp 1.200/kg! (Seword.com 12/06/2017).
 
Jika dulu, impor garam industri dengan kadar NaCl 97% yang dipasarkan sebagai garam konsumsi harus menempuh jalan tikus, kini pemerintah dan BUMN-nya memberanikan diri untuk terbuka pada masyarakat perkara itu dengan dalih cuaca yang buruk.
 
Kita semua tahu, garam adalah komoditas yang sangat penting, yang maknanya meski dibuat seberapa mahalpun harganya, kristalan asin itu takkan sepi permintaan. Mayoritas masyarakat juga tak tau persis apakah anomali cuaca ialah penyebab atau sebatas kilah. Namun keputusan impor garam adalah kekeliruan. Meski Kementrian, Kelautan dan Perikanan menjamin impor garam akan diselaraskan dengan UU No.7 Tahun 2016, tapi tetap saja menambah pesaing bagi petani garam lokal. Sebelumnya PT. Garam hanya sedikit menyerap garam petani lokal dibanding impor karna dinilainya kisaran harga garam lokal masih lebih mahal. Apalagi menyalahi aturan yang dibuatnya sendiri mengenai kadar NaCl-nya. Meski Kemendag mengatakan akan mengelolanya ulang supaya kadar NaCl garam impor tersebut menurun (detik.com 28/07/2017).
 
Perizinan impor garam industri jelas menampakkan diselipkannya intrik kapitalistik, dimana penguasa menjadi pedagang yang ingin meraup keuntungan sebesar-besarnya bukan menjadi penguasa yang seharusnya mengayomi rakyat. Penguasa dan BUMN-nya seolah menempatkan petani garam lokal sebagai pesaing centra bisnisnya, sementara rakyat non-pedagang diposisikan sebagai pembeli.
 
Kenapa tidak membuat kebijakan yang pro rakyat saja? Bisa menggunakan keseluruhan bahan baku dari garam lokal untuk konsumsi jika memang kadar NaCl garam lokal tak sesuai untuk industri. Atau mengoptimalkan pengelolaan tambak garam oleh petani lokal. Atau mendaya gunakan teknologi pengkristalan air laut hingga menjadi garam supaya tidak melulu mengkambing hitamkan cuaca. Tapi mungkin itu mustahil, sebab diterapkannya sistem Kapitalisme dalam pengaturan negara, kesengsaraan rakyat meningkat jadi hal biasa. Maka, masihkah ada harapan baginya? *Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surabaya 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X