Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
12.806 views

Oksigen Habis, Pasien Finish?

 

Oleh: Aegustinawati, S.Pd.

 

Sungguh miris. Di tengah suasana panik dan duka akibat pandemi Covid-19, kepiluan masyarakat masih harus bertambah. Kabar habisnya oksigen di sejumlah rumah sakit akhir pekan lalu benar-benar menyesakkan dada. Menambah panjang deret luka warga di tengah pandemi.

Hingga Minggu (4/7/2021) tercatat 63 orang pasien meninggal dunia di RSUP dr. Sardjito. Kematian puluhan pasien disinyalir terjadi karena kurangnya pasokan oksigen ke rumah sakit rujukan utama pasien Covid-19 di DIY itu (nasional.tempo.co: 4/7/2021). Tragisnya lagi, masih dari sumber yang sama, puluhan pasien meninggal tersebut belum dapat dimakamkan karena masih menunggu antrean pengolahan data jenazah yang menumpuk di bagian forensik rumah sakit.

Kabar kurangnya stok oksigen di rumah sakit tidak hanya datang dari RSUP dr. Sardjito, tetapi dari sejumlah rumah sakit di daerah lainnya. Sejumlah rumah sakit di Bandung misalnya juga mengalami hal yang sama. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengungkapkan bahwa ada dua rumah sakit yang menutup sementara pelayanan IGD bagi pasien Covid-19. Hal ini disebabkan minimnya pasokan oksigen ke dua rumah sakit tersebut (republika.id, 3/7/2021).

Masyarakat tentu sangat menyayangkan adanya kejadian ini. Di tengah situasi panik menghadapi pandemi, semestinya pemerintah fokus pada penyediaan sarana vital di fasilitas-fasilitas kesehatan agar situasi tak menjadi semakin runyam. Namun, realitanya masyarakat masih harus menelan pil pahit penanganan pandemi yang seolah setengah hati. Kekurangn pasokan oksigen makin menambah panjang daftar korban pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 2,26 juta jiwa terinfeksi dengan korban meninggal dunia mencapai 60.027 jiwa.

Padahal sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meyakinkan bahwa stok oksigen dalam posisi aman. Menkes menjelaskan bahwa penyalur oksigen di Indonesia telah menyampaikan komitmen untuk mengalihkan kapasitas oksigen industri ke oksigen medis. Meski demikian, Menkes mengakui bahwa ada kendala terkait masalah oksigen untuk pasien di rumah sakit yakni pada pendistribusian. Menkes juga menjelaskan bahwa berkurangnya pasokan oksigen disebabkan berhentinya produksi pabrik karena aliran listrik yang terganggu (detikhealth, 25/6/2021).

Liberalisasi Industri Kesehatan Pangkal Kerusakan

Kelangkaan pasokan oksigen di tengah situasi pandemi tak terlepas dari sistem kesehatan yang ada. Kerumitan persoalan penyediaan sarana prasarana kesehatan merupakan buah dari diterapkannya liberalisasi industri kesehatan di negeri ini. Penyerahan penyediaan sarana kesehatan kepada swasta telah membuat kesehatan menjadi komoditi bisnis yang tentu saja berorientasi profit.

Pelayanan kesehatan tak lagi berorientasi pada terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat untuk memperoleh kesehatan. Padahal dalam pasal 28H UUD 1945 ayat 1 ditegaskan bahwa setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Namun, tampaknya masyarakat masih bermimpi saja untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan yang bermutu.

Kekacauan pendistribusian oksigen medis termasuk pengaturan komposisi penggunaan oksigen medis dan industri menunjukkan lemahnya peran pemerintah dalam sistem kesehatan. Liberalisme sebagai turunan dari sistem kapitalisme memang meniscayakan hal ini. Peran dan fungsi pemerintah sengaja dikebiri karena pemilik modallah yang akan menentukan lahirnya kebijakan. Mulai dari tahap produksi sampai distribusi semua dikuasai korporasi. Pemerintah hanya tinggal mengeluarkan regulasi. Itu pun telah melalui serangkaian proses intervensi dari para pemilik korporasi.

Walhasil, pemerintah seolah berada di posisi yang amat lemah dan tak bisa berbuat banyak saat sejumlah persoalan terjadi di lapangan. Pemerintah perlu bernegosiasi dengan korporasi terlebih dahulu untuk dapat menyelesaikan problema yang ada tentu dengan mempertimbangkan kepentingan para pelaku usaha agar tetap bisa terfasilitasi. Pada akhirnya, nasib rakyatlah yang dipertaruhkan. Tak heran jika banyak korban jiwa melayang dalam kasus pasokan oksigen yang tidak stabil hari ini.

Di saat yang sama, liberalisasi di bidang ekonomi telah turut menambah parah situasi. Penyerahan aset-aset penting negara berupa sumber daya alam yang melimpah ruah kepada swasta bahkan asing telah membuat negeri ini kehilangan kemampuan untuk membiayai kebutuhan rakyatnya termasuk kesehatan. Masyarakat harus menanggung sendiri semua biaya kesehatan yang dibutuhkan. Padahal di waktu bersamaan, kualitas layanan kesehatan yang ada masih sangat minimalis. Maka wajar saat terjadi pandemi terlihat kekacauan yang kian berlipat-lipat.

Sistem Kesehatan yang Menyehatkan

Kesehatan sejatinya adalah salah satu hak asasi bagi tiap orang dalam masyarakat. Sudah seharusnya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat menjadi prioritas bagi setiap pemerintahan. Dalam pandangan Islam, kesehatan merupakan kebutuhan mendasar yang wajib disediakan secara berkualitas dan cuma-cuma oleh penguasa. Pemerintah dipandang sebagai pemain utama dalam penyediaan sarana dan fasilitas kesehatan yang bermutu bagi masyarakat. Oleh sebab itu, dalam pandangan Islam industri kesehatan mestilah dikelola secara langsung oleh pemerintah. Sarana dan fasilitas vital dalam bidang kesehatan harus dikuasai oleh negara, tidak diserahkan pada pihak swasta apalagi asing.

Hal ini sejalan dengan perintah Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang berbunyi, “Imam adalah pemelihara dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya (HR Bukhari). Hadits ini menunjukkan pentingnya posisi penguasa dalam memelihara urusan-urusan rakyat termasuk masalah kesehatan. Oleh sebab itu, sarana kesehatan seperti oksigen, rumah sakit, obat-obatan, tenaga medis merupakan bagian dari tanggung jawab penguasa untuk menyediakannya. Penguasa wajib menjamin terpenuhinya hak kesehatan setiap orang tanpa memandang status ekonominya. Layanan kesehatan diberikan secara merata baik kepada orang miskin maupun orang kaya.

Rasulullah SAW sebagai pemimpin di Madinah ketika itu telah melaksanakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Madinah. Nabi pernah mendatangkan seorang dokter untuk mengobati Ubay. Bahkan ketika mendapatkan hadiah dokter dari Raja Muqauqis, Rasul menjadikan dokter tersebut sebagai dokter umum bagi masyarakat (HR Muslim).

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Rasulullah pernah memberikan air susu secara gratis sampai sembuh bagi serombongan orang dari Kabilah Urainah yang sakit di Madinah. Mereka juga diberikan tempat tinggal di penggembalaan unta zakat yang dikelola Baitul Mal (HR Bukhari dan Muslim). Tindakan Rasulullah ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan bagi masyarakat adalah tanggung jawab penguasa untuk menjamin keterpenuhannya.

Sistem kesehatan ala Rasulullah ditopang pula oleh sistem ekonomi yang mumpuni. Rasul menetapkan bahwa kepemilikan bukanlah semata-mata menjadi hak individu. Kepemilikan dalam Islam terkategori menjadi tiga yaitu kepemilikan umum, kepemilikan negara, serta kepemilikan individu. Sumber daya alam potensial yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan hidup rakyat misalnya, dipandang sebagai kepemilikan umum yang tidak boleh diserahkan kepada individu atau swasta. Dari prinsip inilah, biaya sarana prasana dan fasilitas kesehatan dapat terpenuhi. Semua itu menjadi tanggung jawab negara untuk mengelolanya.

Maka untuk mendapatkan solusi masalah kesehatan sekarang ini tidak dapat tidak mestilah mengembalikan peran pemerintah pada posisi yang sebenarnya yaitu sebagai penanggung jawab penuh hak-hak kesehatan masyarakat. Tanggung jawab yang selama ini diserahkan kepada swasta mesti harus diambil kembali oleh pemerintah. Prinsip bahwa penguasa adalah pelayan bagi masyarakat harus benar-benar dipegang teguh.

Telah nyata contoh yang diberikan teladan terbaik Rasulullah SAW dan beliau telah sukses memberikan pelayanan kesehatan terbaik kala itu. Hanya dengan cara inilah hak-hak kesehatan dapat diterima oleh masyarakat dan dengan cara ini pula pandemi yang sudah bertahun-tahun menghantui bisa segera diakhiri. Dengan begitu tak terdengar lagi kabar pilu pasien meninggal dunia karena ketiadaan sarana kesehatan. Wallahu a’lam bish-shawabi. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Ghazwul Fikri lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Khutbah Jum'at: Allah Menolong Kita Melalui Orang Lemah

Khutbah Jum'at: Allah Menolong Kita Melalui Orang Lemah

Kamis, 21 Aug 2025 10:54

Mushola di Bekasi Roboh Akibat Gempa, Warga Diimbau Waspada dan Banyak Doa

Mushola di Bekasi Roboh Akibat Gempa, Warga Diimbau Waspada dan Banyak Doa

Kamis, 21 Aug 2025 09:40

Cara Menghadapi Tantangan Dakwah Modern dengan Pendekatan Analisis SWOT

Cara Menghadapi Tantangan Dakwah Modern dengan Pendekatan Analisis SWOT

Rabu, 20 Aug 2025 20:26

Pelatih Sepak Bola Italia Tuntut Israel Diskors dari Kompetisi FIFA dan UEFA

Pelatih Sepak Bola Italia Tuntut Israel Diskors dari Kompetisi FIFA dan UEFA

Rabu, 20 Aug 2025 19:21

Selembut Kasih Sastra

Selembut Kasih Sastra

Rabu, 20 Aug 2025 19:03

Pandangan Syaikh Bin Baz Tentang Posisi Kaki Saat Sujud

Pandangan Syaikh Bin Baz Tentang Posisi Kaki Saat Sujud

Rabu, 20 Aug 2025 12:48

Turki Telah Kirim Lebih dari 101 Ribu Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Turki Telah Kirim Lebih dari 101 Ribu Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Rabu, 20 Aug 2025 05:42

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X