Rabu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Oktober 2020 19:55 wib
2.982 views
Peran Herbal dalam Pencegahan Covid-19
JAKARTA (voa-islam.com) - Tim Pengabdian Masyarakat Multidisiplin 2020 Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) yang diketuai oleh Prof. Dr. Berna Elya, M.Si, Apt kembali menyelenggarakan webinar series ketiga dalam Program Sehat Lawan Covid-19. Webinar ini merupakan webinar ketiga dari lima webinar yang direncanakan akan dilangsungkan selama pandemi Covid-19.
Tema yang diangkat pada webinar series ketiga ini yaitu “Peran Herbal dalam Menjaga Kesehatan Tubuh dalam Masa Pandemik Covid-19”. Webinar ini terbuka secara umum dan tidak membatasi kapasitas peserta sehingga memberi kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat mengikuti webinar. Tercatat hampir 600 peserta telah medaftar dan lebih dari 800 peserta telah menonton webinar ini secara langsung.
Tim Pengmas Multidisiplin FFUI ini mengundang narasumber ahli ilmu herbal dari Fakultas Farmasi UI sendiri yaitu Prof. Dr. Berna Elya, M.Si., Apt. (Guru Besar FFUI) dan Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Apt., Ph.D. yang sama-sama memiliki latar belakang bidang ilmu Fitokimia dan Farmakognosi yaitu ilmu tentang obat berbahan dasar alam.
Berbeda dengan tema sebelumnya, webinar kali ini mengupas tentang rasionalitas penggunaan herbal yang umumnya ada di tengah masyarakat Indonesia, baik dari segi keamanan, dosis, dan jangka waktu penggunaan.
Prof. Dr. Berna Elya, M.Si., Apt dalam webinar ini juga mengukapkan pentingnya penerapan gaya hidup sehat dalam masa pendemi Covid-19, sehingga diharapkan mampu menekan laju infeksi Covid-19. Diantaranya adalah menjaga kebersihan, olah raga teratur, asupan nutrisi yang baik, penggunaan suplemen kesehatan dan penggunaan ramuan herbal/ obat tradisional.
Dr Berna pun memaparkan tentang cara meracik atau meramu obat tradisional dirumah secara umum. Prof. Dr. Berna Elya, M.Si., Apt mengemukakan.
”Masyarakat dapat menyiapkan sendiri obat tradisional, atau menggunakan produk yang telah mendapat izin BPOM yang digolongkan dalam jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka,” katanya.
Dalam pemaparan beliau juga turut disebutkan beberapa herbal yang umumnya digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh masyarakat beserta data-data ilmiahnya, yakni sambiloto, kunyit, temulawak, jambu biji, meniran, dan jahe.
Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Apt., Ph.D dalam pemaparannya menyebutkan bahwa penggunaan produk jadi obat tradisional perlu memperhatikan keaslian dan mutu produknya, yakni dengan membeli dari toko resmi, memperhatikan kondisi kemasan, label, ijin edar, dan penyimpanannya. Selain itu, dalam pemanfaatan obat tradisional untuk menjaga kesehatan tubuh masyarakat juga perlu memahami aturan pemakaiannya.
Ada hal yang perlu diperhatikan saat memanfaatkan obat tradisional diantara adalah adanya kemungkinan reaksi alergi/ reaksi yang tidak diinginkan, takaran, kombinasi (misalnya dengan obat sintetis, karena dimungkinkan ada interaksi), serta penggunaan pada kelompok yang beresiko seperti pada wanita hamil, ibu menyusui, bayi, anak-anak, usia lanjut, dan orang dengan kondisi penyakit tertentu. Masyarakat juga perlu berhati-hati dengan obat tradisional yang diklaim mampu mengobati atau menyembuhkan Covid-19.
Menurut Berna, saat ini masih perlu penelitian lebih lanjut terkait efektifitasnya, keamanan dan toksisitasnya serta cara/ rute penggunaan yang tepat untuk dapat diklaim mampu mencegah ataupun mengobati Covid-19.
Diharapkan webinar kali ini dapat turut serta membantu program pemerintah untuk memberikan edukasi pada masyarakat dalam hal pemanfaatan obat tradisonal dengan baik dan benar untuk menjaga kesehatan terutama pada masa pandemi Covid-19 ini. [syahid/voa-islam.com]
sumber: republika.co.id
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!