Rabu, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Maret 2012 10:42 wib
11.382 views
Segelintir anggota MUI Pusat Cemas dengan Kehadiran MIUMI
JAKARTA (VoA-Islam) - Sejumlah delegasi dari Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Kemarin, Selasa (27/3) menyambangi sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jl. Proklamasi No.51, Jakarta Pusat.
Dari pihak MIUMI, delegasi dipimpin oleh Ustadz Hamid Fahmy Zarkasyi. Beberapa delegasi lainnya antara lain: Fahmi Salim, Farid Ahmad Okbah, Muhammad Rasmin Zaytun, Fadzlan Garamatan, Henri Shalahudin, Zaenal Najah, Ust Jeje Zainuddin.
Delegasi MIUMI diterima oleh Ketua MUI Pusat KH. Ma’ruf Amin dan anggota MUI lainnya, diantaranya: Ichwan Sam, KH. Muhyiddin Junaidi, Umar Shihab, Nasir Zubaidi, Anwar Abas, Nadratudzzaman, Sinanseri Encip, Tuty Alawiyah, Amidhan, Teuku Zulkarnaen, Hasanuddin AF.
Dalam pertemuan kedua lembaga ulama itu, MIUMI memperkenalkan organisasinya yang baru dan menjelaskan kembali visi-misi dan sejumlah programnya. Sebagian besar anggota MUI menyambut gembira dengan kehadiran MIUMI, kendati sebagai anggota MUI lainnya terkesan cemas jika MIUMI akan menandingi keberadaan MUI.
KH. Maruf Amin menyambut gembira dengan kehadiran MIUMI. Ia mengatakan, pendukung MUI kini bertambah satu. Hal senada dikatakan Ichwan Sam mengatakan, MUI ikut gembira dan ikut mendorong MIUMI untuk saling melengkapi ulama yang terhimpun di MUI. Ke depan MIUMI diharapkan sebagai pelanjut untuk meneruskan perjuangan ulama di masa yang akan datang.
Anggota MUI lainnya, seperti Nasir Zubaidi merasa gembira dengan kehadiran MIUMI. Sekjen PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu mengibaratkan MIUMI dan MUI itu seperti sparing partner dalam dunia bertinju.
Anwar Abbas juga menyatakan kegembiraannya dengan munculnya lembaga baru seperti MIUMI. Ia bahkan mengaku kagum dengan kader ulama muda di MIUMI yang memiliki keahlian dalam menulis. “Sejujurnya, di MUI lemah dalam hal menulis. Kami berharap, kader-kader penulis muda perlu ditingkatkan,” ujar Anwar yang juga kader Muhammadiyah.
Hendaknya, lanjut Anwar Abas, MUI perlu membuat database bidang kelimuan, sehingga kita mengetahui siapa yang ahli tafsir, hadits, hukum dan sebagainya. Suatu ketika, kita adakan konsorsium keilmuan yang tujuannya untuk melindungi umat dari arus liberalisme, syiah dan aliran sesat lainnya.
MUI Cemas Terjadi Bentruran
Sementara itu, H. Amidhan terlihat cemas dengan keberadaan MIUMI. Ia khawatir, ada yang membenturkan MIUMI dengan MUI. Bukan tidak mungkin, jika terjadi perbedaan pendapat, akan terjadi benturan-benturan. Tuty Alawiyah menambahkan, kehadiran MIUMI hendaknya dapat saling memperkuat, bukan sebaliknya.
Anggota MUI lain, KH. Muhyiddin Junaidi juga terkesan cemas, jika MIUMI sampai mengeluarkan fatwa. Tapi ia yakin, Fatwa MUI lebih didengar ketimbang fatwa MIUMI. “Terlebih MIUMI kan lembaga baru, belum dikenal banyak orang,” katanya.
Ketua Umum MIUMI Ustadz Hamid Fahmy Zarkasyi menegaskan, tentu saja benturan yang dikhawatirkan itu harus dihindari. Yang pasti, sebelum MUI mengeluarkan fatwanya, MIUMI akan memberi masukan-masukan kepada MUI, sehingga diharapkan fatwa yang dihasilkan MUI betul-betul ditegakkan dan tersosialisasi. Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!