Senin, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 2 April 2012 13:08 wib
5.975 views
HTI Ternate: Kebijakan Zalim dan Khianat Harus Dihentikan!
TERNATE (voa-islam.com) - Selain menolak kenaikan BBM ada juga beberapa ormas Islam yang menuntut penegakkan syariat Islam di indonesia sebagai solusi mengatasi kesengsaraan rakyat. Hal tersebut seperti unjuk rasa yang dimotori oleh Forum Umat Islam (FUI) yang mengepung istana negara selama beberapa jam.
Di Ternate Maluku Utara pada Sabtu 31 maret 2012 massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan dipimpin oleh juru bicara HTI pusat Muhammad Ismail Yusanto menggelar aksi unjuk rasa dengan long march dari kantor walikota, RRI sampai ke terminal Gamalama.
Massa HTI dari DPD Ternate melakukan long march dengan dikawal oleh satu regu polisi dari Dalmas Polres Ternate. Aksi tersebut menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM dan menganggapnya sebagai kebijakan yang zhalim dan khianat.
Koresponden voa-islam di Ternate menyebutkan bahwa dalam unjuk rasa tersebut massa HTI menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
Pertama, Menaikan harga BBM dan kebijakan apapun yang meliberalkan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), khususnya migas bertentangan dengan syariat Islam. Migas dan kekayaan alam berlimpah lainnya dalam pandangan Islam merupakan milik umum yang pengelolaannya harus diserahkan kepada negara Islam. Kebijakan kapitalistik, kebijakan zhalim dan khianat harus segera dihentikan. Sebagai gantinya migas dan SDA harus dikelola dengan tuntunan syariah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat baik muslim maupun non muslim melalui syariah secara Kaffah (menyeluruh) dalam bingkai khilafah rasyidah 'ala minhaj annubuwah, untuk itu perjuangan harus dilipatgandakan sebagai bukti keimanan kita di hadapan Allah SWT pada hari kiamat.
Kedua, Mengingatkan pemerintah bahwa menaikkan harga BBM di tengah kesulitan hidup seperti sekarang bisa menimbulkan gejolak sosial akibat tekanan ekonomi yang tidak tertahankan oleh puluhan juta rakyat miskin. Gejolak itu dapat berkembang menjadi revolusi sosial sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah.
Akhirnya pada pukul 11.00 WIT massa pengunjuk rasa HTI tersebut melakukan orasi di depan kantor eks Gubernur Maluku Utara. Unjuk rasa usai pada pukul 11.40 WIT dan ditutup dengan do'a oleh Sabarudin Ms Humas HTI Ternate. Unjuk rasa berlangsung dengan tertib tanpa ada tindakan anarkis dari peserta mulai dari awal sampai seluruh massa membubarkan diri. [AF]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!