Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.155 views

PPI Jerman Menolak Rombongan Wakil Rakyat Indonesia

Rombongan DPR alias wakil rakyat dari Indonesia kena batunya di Jerman. Mereka yang datang ke Jerman itu mendapat penolakan dari kalangan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).

Mereka melakukan pekerjaan yang nggak "guna". Jauh-jauh ribuan kilometer dari Jakarta ke Berlin, cuma hanya ingin mengetahui Kedutaan Besar Indonesia. Mereka berlagak mau "sidak". Padahal, pekerjaan itu,  hanya menghamburkan uang rakyat. Sementara itu, rakyat perutnya melilit lapar, dan hanya makan singkong.

Menghadapi kedatangan rombongan wakil rakyat dari berbagai partai politik yang datang ke Berlin itu, justeru Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman, bersama dengan PPI Berlin, dan Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa Jerman, menolak kedatangan Komisi I DPR-RI yang datang ke Jerman. Mereka tak sudi melihat kedatangan mereka itu.

Penolakan disampaikan secara bersama oleh para mahasiswa-mahasiswi yang hadir di acara tatap muka dengan para wakil rakyat. Seperti dilansir dari situs ppi-jerman.org, Kamis (26/4).

Acara tersebut berlangsung di KBRI Berlin, dengan dihadiri oleh para anggota DPR-RI Komisi I beserta keluarga dan rombongan, para pejabat dan staf KBRI-KJRI Jerman, juga sejumlah organisasi dan kelompok masyarakat setempat.

Ada pun anggota-anggota DPR yang hadir pada saat itu adalah: H. Tri Tamtomo, SH dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, DR. Nurhayati Ali Assegaf,M.SI dari Fraksi Partai Demokrat, H. Hayono Isman S.IP dari Fraksi Partai Demokrat, Vena Melinda SE dari Fraksi Partai Demokrat, Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen, B.Bus dari Fraksi Partai Golongan Karya, Drs. H.A. Muchamad Ruslan dari Fraksi Partai Golongan Karya, IR. Neil Iskandar dari Fraksi Partai Golongan Karya, Tantowi Yahya dari Fraksi Partai Golongan Karya, Yorrys Raweyai dari Fraksi Partai Golongan Karya dan Luthfi Hasan Ishaaq dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebelum pernyataan dikeluarkan, seorang mahasiswa sempat mengutarakan pertanyaan yang menyindir kedatangan Komisi I, antara lain mempertanyakan sikap anggota DPR yang senang berbondong-bondong ke luar negeri bak orang desa rindu ke kota. Apalagi dengan membawa keluarga dan rombongan yang dipastikan akan mengganggu kinerja perwakilan RI setempat, misalnya yang paling nyata adalah pelayanan imigrasi.

Perlu diperhatikan, setiap keluarga tamu negara mendapat pelayanan yang sama dengan tamu negara yang sebenarnya. Dengan sumber daya KBRI yang terbatas, apa lagi dengan dikuranginya anggaran untuk perwakilan RI oleh Pusat sebanyak 37%, maka bisa dibayangkan betapa terganggunya kinerja perwakilan RI yang kedatangan rombongan wisatawan negara.

Dalam pernyataan penolakanya, PPI Jerman, PPI Berlin, dan NU menuntut tiga hal, yaitu transparansi, laporan, dan pengertian dari para wakil rakyat, yang mana dalam pernyataan mereka dijabarkan sebagai berikut:

Transparansi dari setiap anggota DPR RI mengenai agenda kunjungan ke luar negeri beserta biaya yang akan dikeluarkan. Informasi tersebut harus dipublikasikan paling lambat 1 bulan sebelum keberangkatan.

Melaporkan hasil kunjungan tersebut kepada rakyat melalui website DPR RI dan media massa.

Pengertian Ibu Bapak wakil rakyat untuk tidak menghamburkan uang rakyat dengan terbang ribuan kilometer untuk Rapat Dengar Pendapat dengan KBRI dan KJRI. Hal ini bisa dilakukan lewat tele-konferens, atau ketika pejabat-pejabat KBRI dan KJRI berada di Jakarta.

Melihat rendahnya urgensi kunjungan dan dana sebesar 3,1 miliar Rupiah yang telah dikeluarkan untuk membiayai perjalanan ini, PPI Jerman, PPI Berlin, dan NU Cabang Istimewa Jerman sepakat untuk menolak kedatangan Ibu Bapak Wakil Rakyat beserta keluarga dan rombongannya.

Setelah pembacaan pernyataan selesai, para mahasiswa yang tergabung dalam PPI, bersama dengan perwakilan NU Cabang Istimewa Jerman, sepakat untuk mempertegas protes mereka lewat aksi walk-out.

Sebenarnya, para wakil rakyat itu paham tentang perlunya transparansi, Laporan, dan keprihatinan. Tiga hal sederhana yang seharusnya sudah dipegang baik-baik oleh para Wakil Rakyat ketika mereka duduk di gedung DPR. Para mahasiswa melihat aksi protes skala kecil ini sebagai salah satu cara mengingatkan atau  sedikit "menampar" mereka yang tertidur.

Para anggota PPI Berlin itu berharap agar aksi ini dapat menjadi renungan bagi para anggota DPR supaya lebih serius dalam menjalankan amanah yang telah mereka terima dari rakyat. (af/tm)

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X