Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.518 views

Maarif Institute Launcing Buku Pendidikan Karakter yang Rusak Karakter

JAKARTA (VoA-Islam) – Kemarin, Jum’at (27/4) di Hotel Grand Melia Alia, Cikini, Jakarta, Maarif Institut, sebuah NGO milik mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, meluncurkan dua buah buku Materi Pengayaan “Pendidikan Karakter : Mengarusutamakan Nilai-nilai Toleransi, Anti Kekerasan dan Inklusif”. Masing-masing buku itu untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan PKn untuk Tingkat SMA.

Tim Penulis buku Pendidikan Karakter untuk Mata Pelajaran PAI disusun oleh Dian Lestari, S.Ag dan Drs. Hamid Supriyatno. Sedangkan Buku Pendidikan Karakter untuk Mata Pelajaran Kewarganegaraan ditulis oleh Dr. Benny Ahmad Benyamin dan Joko Budi Santoso, S.Pd.

Peluncuran dua buku tersebut mendapat dukungan dari Kemendikbud RI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan di empat kota/kabupaten (Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Kota Yogjakarta, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Pandeglang. Pemerintah Daerah tersebut telah mereview program “Pendidikan karakter untuk Mengarusutamakan Nilai-nilai Toleransi, Inklusifitasm dan Anti Kekerasan”.  Rencananya, buku itu akan dibagikan ke sekolah-sekolah di berbagai daerah sebagai pembekalan bagi guru yang mengajar PAI dan PKn di sekolah, khususnya pendidikan karakter untuk siswa.

Hadir sebagai pembedah buku tersebut di depan guru-guru mata pelajaran PAI dan PKn, yakni: Wamendikbud Prof. Musliar Kasim, Hernowo Hasim (Pemerhati Masalah Pendidikan, Penerbit Mizan), dan Fajar Riza Ul Haq (Direktur Eksekutif Maarif Institute).

Buku Bernuansa Liberal

Dalam sebuah press realese yang berjudul “Merawat Toleransi dan Memutus Budaya Kekerasan”, Direktur Program Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darraz mengatakan, menguatnya radikalisme keagamaan dan tindakan kekerasan di kalangan pelajar SMU merupakan sebuah keprihatinan bersama. Hal tersebut ditandai oleh munculnya sikap-sikap ekstrem yang menolak ideology negara dan berbagai symbol kebangsaan.

“Kita masih temukan, misalnya pandangan yang menolak Pancasila, mengharamkan nasionalisme, yang dalam prakteknya dilakukan dengan penolakan terhadap upacara penghormatan bendera. Mengutip Buya Ahmad Syafii Maarif, fakta ini telah menodai tujuan pendidikan nasional kita, bahkan merusdsk kebangsaan yang telah dirajut sejak lama.” Kata Darraz.

Lebih lanjut Syafii Maarif mengatakan, masalah radikalisme keagamaan dan munculnya kelompok-kelompok radikal pada beberapa dekade terakhir ini, tak lain merupakan satu bentuk pelarian dari kegagalan dalam menghadapi situasi social-politik yang terjadi dewasa ini. Dan itu berakar dari ketidakadilan struktur social, politik, dan ekonomi bangsa ini.

Sedangkan Prof. Komarudin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, menyatakan, kita patut cemas terhadap munculnya radikalisme di kalangan pelajar. Karena kelompok-kelompok radikal telah menjadikan para pelajar sebagai lahan bagi penyebaran doktrin radikal yang mereka miliki.

“Siswa-siswa yang masih sangat awam soal pemahaman agama dan secara psikologi tengah mencari identitas diri ini menjadi lahan yang diincar oleh pendukung ideology radikalisme. Bahkan, mereka menyusup ke sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler,” tandas Komarudin menuduh.

Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq menambahkan, setidaknya ada dua sebab menguatnya radikalisme keagamaan di lingkunga sekolah. Pertama, lemahnya penanaman nilai-nilai kemanusiaan dan karakter kebangsaan di dalam proses pembelajaran. Kedua, menguatnya penetrasi kelompok radikal melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dengan mengajarkan cara pandang keagamaan hitam-putih, eksklusif, dan ekstrem.

Menurut Fajar, dua mata pelajaran inti, Pendidikan Agama Islam(PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), yang diasumsikan sebagai kunci utama bagi pengembangan pendidikan karakter di sekolah, kini dianggap tidak efektif dalam menginternalisasikan nilai-nilai toleransi, inklusif, dan anti kekerasan.

“Pengajaran dua mata pelajaran ini tidak mampu memfilter berbagai infiltrasi sikap-sikap radikal, eksklusif, dan fanatic yang muncul dari berbagai factor di sekolah. Kurangnya bahan bacaan alternative dan jam pelajaran yang sangat terbatas menjadi sebab utama dua mata pelajaran initidak maksimal menularkan dan menanamkan nilai-nilai dan karakter kebangsaan,” tandas Fajar lebay.

Buku itu justru tidak mengajarkan siswa dengan pendidikan karakter, tapi menghantarkan siswa pada pendangkalan akidah, melunturkan tauhid, dan menjadi pribadi yang liberal, pluralis, dan sekuler. Buku ini sangat berbahaya sebagai pembekalan bagi guru-guru yang mengajar PAI dan PKn. Hendaknya umat Islam berhati-hati. Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Persoalan Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Persoalan Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Aksi Solidaritas Palestina di Bogor, UBN: Merdeka Bukan Hanya Hak Kita, Tapi Juga Palestina!

Ahad, 17 Aug 2025 00:15

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Hati Merdeka, Hidup Mulia

Sabtu, 16 Aug 2025 21:26

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

SPI 11 Bandung Resmi Dibuka, Aktivis Dakwah Siap Jadi Pelopor Pemikiran Islam Berkeadaban

Sabtu, 16 Aug 2025 20:15

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Gaza Butuh 1.000 Truk Bantuan Setiap Hari untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Sabtu, 16 Aug 2025 19:30

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Belajar dari Kasus Pati, Ketua MUI Imbau Pemerintah Hati-Hati Berkomunikasi

Sabtu, 16 Aug 2025 19:00

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Ribuan Jihadis dari 12 Negara Termasuk Indonesia Minta Kewarganegaraan dari Pemerintahan Baru Suriah

Sabtu, 16 Aug 2025 11:34

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan: Ribuan Tewas Saat Berburu Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Sabtu, 16 Aug 2025 10:30


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X