Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
23.463 views

Inilah Penilaian Ngawur Ulil Absar Abdalla Tentang Irshad Manji

JAKARTA (VoA-Islam) - Dalam sebuah situs islamlib.com, yang berjudul Irshad Manji pada 05/06/2005, dedengkot Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla mengaku menikmati buku Irshad Manji, The Trouble with Islam Today. Kata Ulil, dia bukan seorang sarjana muslim. Tapi dengan jujur, ia telah mengungkapkan sesuatu yang dirasakan seorang muslim tentang Islam yang dipraktekkan dalam masyarakat. Ulil mendapat banyak pelajaran dari buku ini, sebab pengarangnya adalah sedikit di antara muslimah yang berani melontarkan “suara lain”.

Dikatakan Ulil, dalam hukum Islam banyak sekali bentuk-bentuk “diskriminasi” atas perempuan. Ini bukan berarti Islam tak membawa perbaikan bagi hak-hak perempuan. Islam telah membawa banyak hal positif bagi perempuan. Tapi, sementara definisi tentang hak-hak perempuan terus bergerak, hukum Islam “mogok” di tengah jalan, dengan alasan ia sudah ketentuan Tuhan yang tidak boleh diutak-utik. “Ulama laki-laki” seakan-akan seenaknya menjustifikasi diskriminasi itu dengan bersembunyi di balik “hukum-hukum Tuhan” yang konon tak boleh diubah. Ini sama dengan memakai agama untuk melanggengkan ketidakadilan.

Karena itu sikap Ulil, sebagaimana Manji, jelas: Islam harus ditafsirkan terus-menerus sesuai dengan rasa keadilan yang berkembang dalam masyarakat. Islam tak boleh dihentikan geraknya dengan dalih Tuhan sudah memberi batas-batas yang jelas tentang perempuan.

Bagi Ulil, hubungan antara agama dan pemeluknya bersifat dialektis (‘alaqah jadaliyyah): agama tak bisa bersikap “burung unta”, acuh terhadap “protes-protes” yang dilontarkan pemeluknya. Agama harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan pemeluknya. Tapi pemeluk agama juga harus bisa menyesuaikan diri dengan “visi moral” yang dikehendaki agama.

Menurut aktivis JIL ini, hubungan dialektis antara agama dan pemeluknya itu mengandaikan bahwa agama dan pemeluknya saling menyesuaikan diri. Agama tak bisa meletakkan diri secara doktriner seperti “diktator” yang memaksakan hukum-hukumnya walau jelas hukum-hukum itu tak sesuai dengan kebutuhan umatnya. Tapi manusia juga tak bisa meletakkan dirinya secara absolut sebagai “kriteria” tunggal.

Karena itu, pengalaman manusia dalam beragama sama pentingnya dengan teks ajaran itu sendiri. Ajaran agama muncul karena merespons pengalaman manusia dalam situasi yang spesifik, dan karena itu juga dibentuk oleh kondisi historis. Tapi agama, selain terkondisikan oleh sejarah, juga melampaui sejarah. Agama adalah “di dalam” sekaligus “di luar” sejarah.

Salah satu sikap sebagian umat Islam yang Ulil Abshar anggap kurang tepat adalah anggapan bahwa Islam yang “benar” dan “lurus” sudah tersedia, sudah selesai, karena sudah terkandung dalam ajaran-ajaran yang diwedarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad. Umat Islam tak perlu repot-repot lagi “mencari”. Buat apa “mencari jalan kebenaran”, toh semuanya sudah tersedia dengan komplit dalam ajaran yang ada.

Dikatakan Ulil, Islam memang telah diwedarkan dengan tuntas oleh Nabi. Tapi penerapannya juga tidak semudah yang dibayangkan. Penerapan ajaran Nabi harus tetap kreatif dan dinamis, dan karena itu penelaahan rasional dalam bentuk ijtihad diperlukan. Di situlah proses pencarian Islam berlangsung. Anggapan bahwa semuanya telah “selesai” dan “sempurna” adalah cerminan dari kemalasan berpikir, “spiritual complacency”.

Karena pencarian penting, maka pengalaman manusia juga menjadi penting. Agama tidak bisa menundukkan pengalaman manusia sepenuhnya, sebaliknya pengalaman manusia tidak bisa “mengarahkan” agama sepenuhnya. Yang terjadi adalah proses dialektis: Islam adalah “imam” sekaligus “makmum” terhadap umat Islam. Begitulah sebaliknya.

Karena itu, menurut Ulil, selain buku Manji, karya Asra Q Nomani, Standing Alone in Mecca: An American Woman’s Struggle for the Soul of Islam juga perlu dibaca. Buku ini berkisah tentang seorang perempuan muslimah asal Pakistan yang terseok-seok mencari “jiwa Islam” yang sesungguhnya melalui pengalaman hidup yang pasang surut. “Otobiografi spiritual” Ziauddin Sardar, Desperately Seeking Paradise, juga layak dibaca. Sardar bercerita tentang perjalanannya mencari Islam, bergabung dengan banyak kelompok Islam, termasuk Jamaah Tabligh.

Lagi-lagi Ulil ngawur, buku-buku Manji, Nomani, atau Sardar, menunjukkan bahwa “menjadi muslim” yang relevan dengan abad modern bukanlah pekerjaan mudah. Selalu ada pergulatan dan pergelutan di sana.

Pantas saja, Ulil dan Irshad Manji sama-sama rusak!! Karenanya tak perlu didengar sekutu setan seperti mereka.  Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X