Selasa, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Mei 2012 08:40 wib
9.529 views
Tim Pencari Fakta LUIS Beberkan Kronologi Bentrok Solo
Tim Pencari Fakta Laskar Umat Islam Surakarta (TPF LUIS)
Kasus Pembakaran Sepeda Motor dan Penganiayaan di Kampung Gandekan Jebres Solo
Kamis, 3 Mei 2012
Hari Kamis, 3 Mei 2012
- Saat baru berbelok ke kiri tiba-tiba ia dipukul bahunya dengan bambu oleh dua orang yang nongkrong di cucian motor milik Iwan Walet. Karena tidak bisa menahan diri, akhirnya Yunianto terjatuh berikut motor yang ditungganginya, sedangkan tiga temanya langsung lari menyelamatkan diri. Karena merasa tak bersalah, Yunianto pun bertanya pada orang yang memukul tersebut ”Mas salah saya apa kok dipukul ?” bukan jawaban malah pukulan lagi yang diterima. Yunianto pun lantas lari menyelamatkan diri, berjalan diatas tanggul ke arah selatan. Namun, saat menjauh ia ingin kembali untuk mengambil sepeda motor, namun saat mendekat orang yang membawa bambu memanggil ke teman-temannya yang berjumlah kurang lebih 40 an. ”Karena saya takut dikeroyok ya sudah mas, saya lari saja menyelamatkan diri” Ujar Yunianto. Sepeda motor Yunianto Honda Supra dengan nopol AD 5432 BZ kemudian dibakar di perempatan tanggul.
- Karena sepeda motor dibakar di tengah jalan maka masyarakat sekitar ikut berkerumun menyaksikan dan semua bertanya, “Motor miliki siapa ?”, “Kenapa dibakar?” dan sebagainya. Begitu pula korban yang bernama Agus Pamuji, dia adalah pedagang Onde-Onde yang biasa berdagang di Pasar Gedhe. Siang itu ia Sholat Dhuhur dan istirahat di masjid yang tak jauh dari lokasi pembakaran. Seperti halnya masyarakat pada umumnya, ia pun penasaran ada apa ramai-ramai di tengah jalan. Ia pun lantas ikut melihat juga. Saat mendekat ke motor yang dibakar tadi, ia langsung dipukul rahangnya dengan potongan besi dan dikeroyok oleh beberapa orang yang ada disitu dengan menggunakan senjata tajam dan pentungan tanpa sebab yang jelas, akhirnya ia pun tersungkur tidak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Dr. Moewardi Solo. Menurut penuturan seorang Hansip (Linmas) yang saat itu menyaksikan penganiayaan menjelaskan bahwa Agus Pamuji dihajar karena ia dicurigai sebagai intel (informan) nya Laskar, karena ia berjenggot. Ia luka dibagian rahang kiri.
- Nasib yang tak jauh beda juga dialami oleh Shandy jamaah Masjid Muhajirin yang ikut melayat, ia termasuk rombongan pelayat yang pulang terakhir. Karena di jalan ada pembakaran, ia pun lantas ingin melihat. Saat mendekat itulah iapun langsung dipukul dan disiksa oleh para preman bertubi-tubi dan terjatuh hingga ia dibawa ke rumah Sakit Islam Kustati, Ia luka di kepala dengan 6 jahitan.
- Solidaritas Umat Islam Surakarta baik jamaah masjid maupun warga sekitar masjid secara spontan berdatangan seusai Sholat Ashar berjalan kaki bersama bermaksud mencari tahu pelaku pembakaran sepeda motor dan penganiaya Jamaah Masjid Muhajirin yang terjadi di TKP dekat Cucian Motor milik Iwan Walet.
- Mayoritas Laskar Islam Solo menduga Pelaku Pembakaran dan Penganiayaan ini dilakukan oleh Iwan Walet dan kelompoknya ” Young Indonesia “, karena TKP didekat Tempat Cucian Motor milik Iwan Walet. Hingga Kamis malam, belum ada kejelasan keberadaan Iwan Walet.
Jumat, 4 Mei 2012
- Solidaritas Umat Islam Surakarta kembali turun jalan Longmarch dengan jumlah massa lebih banyak dan tidak hanya di Karisidenan Surakarta, namun sudah melibatkan Umat Islam di DIY, Jatim dan Jabar. Massa ada yang terkonsentrasi di Masjid Muhajirin Semanggi, Masjid Al Fatih Kepatihan, Masjid Jagalan, serta beberapa titik lainnya dalam Status Standby dan Siaga 1 yang diperkirakan mencapai Seribuan lebih.
- Laskar Islam dari Masjid Muhajirin bergerak menuju Kampung Gandekan dengan pengawalan ketat dan lengkap dari aparat Polres Solo. Sebelum berangkat Walikota Solo Joko Widodo, Ketua MUI Prof. Dr. dr. Zaenal Arifin Adnan menyempatkan hadir di Masjid Muhajirin menanyakan kronologi kejadian sebenarnya. Ustadz Supriyanto selaku Imam Masjid Muhajirin mengarahkan para peserta Longmarcah bahwa tujuan ke Kampung Gandekan semata untuk menunjukan Izzul Islam Wal Muslimin, tidak untuk merusak fasilitas ataupun tidak pula melukai siapapun, kecuali jika ada pihak-pihak yang mengganggu dan menghalangi agenda Longmarch dalam rangka Solidaritas Sesama Muslim yang telah dianiaya di kampung itu.
- Dalam perjalanan Longmarch di sebuah gang, di jalan RE Martadinata, ada lemparan dari Preman mengarah ke peserta Longmarch. Lemparan itu berupa batu dan Bom Molotov. Gang tersebut pada awalnya sudah diblokade Polisi. Karena ada lemparan batu dan Molotov lemparan batu tersebut menganai aparat kepolisian dan berdarah akhirnya polisi menyingkir, blokade polisi terbuka. Salah satu yang melempar adalah Ngatiman 62 tahun dengan tutup wajah dan kata kata kotor menantang peserta longmarch sambil mengacung acungkan sepotong besi yang ujungnya tajam sempat duel dengan salah satu peserta .
- Polres Solo memberi keterangan resmi bahwa 2 orang sudah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus Pembakaran Sepeda Motor dan Penganiayaan di Kampung Gandekan. Kedua orang ini adalah I dan C. Dua orang tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan di Mapolresta Solo. I dan C dinyatakan cukup bukti melanggar pasal 170 KUHP, dengan barang bukti yang disita adalah Sepotong besi (LINGGIS), Batu, Jaket, Supra X 125 AD 5423 HZ.
- Pemkot Solo menggelar Rapar Koordinasi di Rumah Dinas Walikota Solo merespon situasi Kamtibmas terkini. Hadir dalam acara dalam acara ini KH. Sholihan (FKUB), Prof. Dr. dr. Zaenal Arifin Adnan (MUI), Joko Widodo, Dandim, Danrem, Ketua DPRD Solo, Beberapa Camat, Tokoh Gandekan, sedangkan hadir dalam elemen Islam adalah MTA, JAT, FPIS, LUIS, HTI dan NU. Salah satu agenda dalam pertemuan ini adalah memberi santuan kepada semua korban baik biaya rumah sakit maupun kendaraan yang dibakar
Rekomendasi dan Harapan:
- Aparat kepolisian agar memproses kasus ini secara professional dan menangkap semua pelaku penganiayaan secara bersama-sama dan melakukan pembakaran sepeda motor.
- Aparat kepolisian diharap dapat membongkar data siapa saja preman yang terlibat dari HP yang dimilki Iwan wallet melalui server telkomsel
- Memerangi Pekat dan Premanisme perlu dibentuk GARNESUN yang terdiri dari unsur TNI, POLRI dan LSM. Aspirasi ini sudah ada respon dari DAREM Surakarta dan akan ditindaklanjuti.
Surakarta, 7 Mei 2012
Ketua LUIS Sekretaris
Edi Lukito, SH Drs. Yusuf Suparno
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!