Senin, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Mei 2012 11:20 wib
11.473 views
Aneh! Ormas Islam Bergerak Disalahkan, Polisi Bertindak Pun Disalahkan
JAKARTA (VoA-Islam) – Sejumlah ormas Islam di Jakarta telah mendatangi Mabes Polri dan meminta agar polisi tidak memberi izin konser Lady Gaga ke Jakarta pada 3 Juni mendatang. Polisi pun mendengar masukan-masukan dari masyarakat.
Forum Umat Islam (FUI) dan Front Pembela Islam (FPI) mengaku heran, jika ada ormas Islam bergerak dalam menyikapi sesuatu yang bertentangan Islam dan Pancasila, selalu dibilang anarkis, dan dituduh mengambil alih tugas polisi. Tapi sekarang, ketika polisi melarang dan tidak merekomendasi izin konser Lady gaga, yang disalahkan adalah polisi. Jadi maunya apa sih?
Seperti diketahui, Habib Salim al-Atas dari FPI menegaskan, dasar penolak Lady Gaga bahwa dia adalah icon pornografi dan pesuruh serta pemuja setan. Gaga ingin menjadikan remaja Indonesia untuk menjadi anak-anak monster. Ini bahaya untuk budaya Indonesia. Jika negara komunis seperti Cina saja, Lady Gaga ditolak, Indonesia yang katanya religius, justru menyambut kedatangannya. Aneh!
“Kita harus menjaga anak bangsa dari kerusakan moral dan bahaya pornografi. Bukan hanya Lady Gaga yang ditolak umat Islam, artis bintang porno asal Jepang seperti Miyabi, juga pernah kita tolak. Bukankah Indonesia mempunyai UU Pornografi?”
Habib Salim atau yang akrab disapa Habib Selon ini mempertanyakan presenter televisi seperti TV One yang selalu mencecar FPI dengan pertanyaan-pertanyaan tendensius. Seolah hanya FPI saja yang menolak kehadiran Lady Gaga untuk konser di Jakarta, 3 Juni mendatang. Padahal ada beberapa ormas Islam lain yang memiliki sikap yang sama: menolak Lady Gaga.
Ada kesan, pertanyaan-pertanyaan itu merupakan titipan kelompok liberal yang meminta agar Presenter TV memojokkan FPI dan tokoh Islam lain yang menolak Lady Gaga. Pertanyaan yang sama, gaya mencecar, dan menyudutkan dari presenter begitu terasa.
Pertanyaan seorang Pemred TV One seperti Karni Ilyas yang menggiring dan terkesan tendensius itu diantaranya: kenapa akhir-akhir ini hubungan polisi dengan FPI begitu dekat sekali? Sambil tersenyum, Habib Selon menjawab, hubungan FPI dengan polisi memang ibarat suami-istri, kadang ribut kadang akur. Tapi yang jelasm FPI tidak pernah lari dari hukum. FPI siap mempertanggungjawabkan apa yang kami perbuat di lapangan.
Setiap melakukan aksi penolakan, kata Habib Selon, FPI tetap memakai prosedur, dengan mendatangi Mabes Polri untuk memberi laporan. Tidak benar, FPI melakukan pembakaran, atau ancaman untuk melakukan aksi perusakan. “Jika ada berita seperti itu, sepertinya wartawan yang membuat berita itu tidak benar.”
Sekaliber Karni Ilyas Tidak Tahu Irshad Manji Lesbi
Ketika Karni Ilyas (Pemred TV One) menyinggung soal Irshad Manji, kenapa FUI menolak Irshad Manji? Sekjen Forum Umat Islam, KH. Muhammad al-Khaththath mengatakan, perilaku Lady Gaga maupun gagasan Irshad Manji sangat bertentangan dengan Islam dan moralitas bangsa Indonesia, bahkan melabrak Pancasila dan Pembukan UUD 45. Melihat perilaku kedua wanita itu tidak diridhoi Allah Swt.
“Seorang Irshad Manji, misalnya, di dalam sebuah You Tube menyerukan bagaimana cara mencumbu lesbi. Orang seperti Manji, bahkan dengan ngawur mengatakan, seorang muslim dengan gaya hidup lesbi masih bisa bertakwa. Jelas, ini penyimpangan yang luar biasa dan mengundang azab Allah. Ingat! Kaum Sodom (kaum Nabi Luth) yang pernah diazab Allah karena perbuatannya, melakukan hubungan sesama jenis,” ungkap Al-Khaththath.
Karni Ilyas kembali mendesak dengan pertanyaan interogasi, apakah ada FUI yang ikut demo di Salihara? Dijawab singkat Sekjen FUI, tidak ada.
Bodohnya lagi, Pemred TV One sekaliber Karni Ilyas berkata, saya tidak tahu dia lesbian atau tidak? Al Khaththath lalu balik bertanya, lha kok orang sekaliber Karni Ilyas tidak tahu. “Sejak awal anda tidak menunjukkan kemarahan dengan kebrobrokan moral seorang Irshad Manji dan Lady Gaga,” tanya al Khaththath heran.
Dikatakan Al Khaththath, di dalam Qur’an, tegas-tegas perilaku lesbi dan homoseksual dilarang oleh agama Islam. MUI bahkan telah mengeluarkan fatwa haram membeli tiket Lady Gaga. “Takutlah dengan Azab yang tidak hanya menimpa di kalangan orang zalim, tapi juga orang beriman. Kaum Luth yang ngeyel itu adalah contoh bagi kita semua untuk tidak melakukan kekejian yang sama.”
FUI dan FPI mengaku heran, jika ada ormas Islam bergerak dalam menyikapi sesuatu yang bertentangan Islam dan Pacasila, selalu dibilang anarkis, dan dituduh mengambil alih tugas polisi. Tapi sekarang, ketika polisi melarang dan tidak merekomendasi izin konser Lady gaga, yang disalahkan adalah polisi. Jadi maunya apa sih?
Baik FPI mau FUI mengingatkan, takutlah dengan azab Allah dikarenakan kita tidak menunjukkan kemarahan ketika melihat kemungkaran di depan mata. Jangan sampai umat Islam, bahkan media-media seperti TV One kemasukan liberal. Karena kelompok liberal terus menerus mempengaruhi televisi untuk menyudutkan tokoh Islam yang selama ini giat menolak kemaksiatan. Kelompok liberal pula yang “membisikkan” agar media-media nasional mendukung kemungkaran atas nama kebebasan ekspresi dan berpendapat. Kita tahu, siapa pemilik modal televisi-televisi swasta di negeri ini? Kebanyakan pemodalnya adalah orang kafir yang tidak senang dengan Islam, apalagi dengan ormas Islam seperti FPI. Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!