Sabtu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Juli 2012 03:00 wib
7.611 views
KISPA: 35.000 Muslim Suriah asal Palestina Mengungsi ke Turki
JAKARTA (VoA-Islam) – Awal Juli lalu, Ustadz Ferry Nur dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) terbang ke Turki dalam rangka memberi bantuan kemanusiaan untuk Muslim Suriah, lebih khusus lagi masyarakat Palestina yang tinggal di Suriah.
Kekejaman Rezim Basyar Asad memaksa penduduk Suriah asal Palestina kembali mengungsi ke tempat yang lebih aman, yakni di Antakia dan Yayaladgi, sebuah perbatasan Turki – Suriah.
“Setiba di Turki, saya melakukan kunjungan ke lokasi pengungsian masyarakat Suriah di Antakia Yayladgi , sebuah wilayah Turki yang berbatasan dengan Suriah. Di kamp pengungsian tersebut, ada beberapa orang Palestina yang tinggal di tenda-tenda darurat,” ujar Ustadz Ferry Nur yang ditemui Voa-Islam di Ar Rahman Qur’an Learning (AQL) Islamic Center, Jl.Tebet Utara I No. 40, Jakarta Selatan.
Saat berkunjung langsung ke lokasi pengungsian, Ketua KISPA itu mengaku merasa sedih dan dapat merasakan beban derita yang dialami masyarakat muslim Suriah, khususnya asal Palestina. “Dari informasi yang diperoleh dari apa yang terjadi di Suriah, KISPA menyatakan kepeduliannya terhadap masyarakat Muslim Suriah. Itulah sebabnya, KISPA berupaya memobilisasi dana bantauan kepada pengungsi rakyat Suriah di perbatasan Turki – Suriah,” kata Ustadz Ferry.
Di pengungsian tersebut, ada sekitar 230 kepala keluarga yang tinggal di tenda-tenda darurat dan sebagian lagi di rumah-rumah penduduk. Mereka terpaksa meninggalkan kampung halamannya, harta benda, dan saudaranya yang dibunuh Rezim Basyar Asad di Suriah. “KISPA merasa tergugah dan semakin bersemangat untuk menginformasikan kepada rakyat Indonesia, kaum muslimim khususnya, sekaligus membantu meringankan penderitaan saudara muslim Suriah.”
KISPA juga melakukan kunjungan ke rumah sakit, dimana terdapat beberapa korban muslim Sunni Suriah yang terkena serpihan bom. Para korban tersebut telah ditangani oleh dokter dari IHH, sebuah NGO kemanusian asal Turki, yang sebelumnya juga melakukan misi kemanusiaan Freedom Flotilla ke Gaza.
Ustadz Ferry Nur menjelaskan, ada 35.000 rakyat palestina yang berada di kamp pengungsian Yarmuk-Turki. Selain mengungsi ke Turki, masyarakat asli Palestina yang tinggal di Suriah, juga ada yang mengungsi ke Jordan, Qatar, dan Mesir. Perlu diketahui, 80 ribu orang asal Palestina mengungsi ke Jordania dan 50 ribu lagi mengungsi ke Lebanon. Diantara mereka, ada yang pergi bersama keluarganya. Menyedihkan, sudah terusir di Palestina, lalu “terusir” di Suriah.
Bahkan, para pimpinan pergerakan Hamas Palestina yang juga berkantor di Damaskus, Suriah, terpaksa harus mencari tempat yang aman. “Yang pasti, konflik berdarah yang terjadi di Suriah sangat berdampak bagi pengungsi Palestina yang ada di Suriah, termasuk pergerakan Hamas. Adapun Hamas tidak mau terlibat dalam konflik Suriah. Hamas hanya terfokus untuk membebaskan Al Aqsa dan Pelestina,” tukas Ferry.
Ketika menyambangi kamp pengungsian di Turki, masyarakat muslim Suriah mengaku senang dikunjungi. Mereka mengirim salam untuk rakyat Indonesia dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Diakui Ferry Nur, bantuan ini memang agak terlambat, mengingat konflik Suriah pecah setahun yang lalu, dimana banyak muslim Suriah dizalimi, orang tua hingga anak kecil dibunuh secara keji, rumah-rumah mereka dihancurkan. Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!