Rabu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Oktober 2012 10:31 wib
10.989 views
Tahun Depan Dana Setoran Awal Biaya Ibadah Haji Naik Rp 32,5 Juta
Berita Haji (VoA-Islam) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan ada kemungkinan tahun depan pihaknya akan menaikan dana setoran awal BPIH. Ini bertujuan untuk meningkatkan pendayagunaan dana setoran awal sebagai dana optimalisasi. Dengan menaikan dana setoran awal maka biaya yang dikeluarkan para calon haji bisa ditekan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menag berencana menaikkan setoran awal biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sekitar 30-32,5 juta awal tahun depan. Sebelumnya untuk memperoleh seat (kursi) keberangkatan ke Tanah Suci calon jamaah harus menyetor Rp 25 juta.
“Insya Allah tahun depan Setoran awal BPIH akan dinaikkan antara Rp 30 juta sampai Rp 32,5 juta, ini untuk menekan antrian,” kata Menag kepada pers menjelang keberangkatan menuju Tanah Suci bersama rombongan Amirul Haj, Rabu (17/10) lalu.
Menurut Menag, jamaah haji yang berangkat tahun ini menikmati dana optimalisasi sebesar total Rp12.750.000, dimana 9 juta digunakan untuk keperluan mengurangi biaya pemondokan, makan dan lainnya serta sisanya digunakan sebagai biaya hidup atau living cost selama berada di Mekah. “Nilai itu pada tahun mendatang tidak boleh berkurang meski yang namanya biaya pemondokan, biaya makan dan biaya transportasi pesawat tidak ada sejarahnya konstant apalagi turun,” ujar Suryadharma kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Menag, dengan menaikan dana setoran awal BPIH maka diharapkan daya serap kuota haji semakin besar. Hal ini karena beban jemaah untuk melunasinya disaat pemberangkatan semakin kecil.”Selama ini banyak terjadi jemaah tidak jadi berangkat karena tidak melunasi pada saat dipanggil. Kuota hajinya pun menjadi tidak terserap. Nah ini untuk mengurangi hal itu juga,” imbuhnya.
Peningkatan dana setoran haji menurutnya juga diharapkan akan berdampak pada berkurangnya jumlah antrian. “Untuk menekan jumlah antrian, karena dengan biaya setoran yang lebih besar maka yang menyetorkan uang untuk naik haji akan berkurang dan dengan demikain kita punya kesempatan menghabiskan antrian,” tegasnya.
Seperti diketahui, jumlah waiting list (daftar tunggu) jamaah haji Indonesia mencapai 2 juta orang. Dengan demikian dana setoran awal telah terkumpul mencapai lebih dari Rp 42 trilyun. Kata Menag, semakin besar dana setoran awal yang dikelola Kementerian Agama, semakin besar pula memberikan manfaat bagi jamaah haji Indonesia. “Semakin besar subsidi untuk jamaah,” ujarnya.
Menteri Agama mengatakan, soal dana setoran awal yang kemudian terkumpul dalam jumlah besar termasuk bunga banknya, telah dimanfaatkan untuk jamaah juga. Bunga bank haji yang kemudian disebut dana optimalisasi itu telah dimanfaatkan untuk subsidi jamaah di tanah suci
”Semua subsidi seperti untuk pondokan, airport tex, katering, general fee diambil dari dana optimalisasi. Menag memperkirakan dana subsidi itu mencapai Rp 8,4 juta per orang. Dan tiap tahun kemampuan subsidi itu terus meningkat,” terangnya.
Pembelian Pesawat Khusus
Dalam kesempatan itu Menag juga menceritakan telah bertemu dengan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar membicarakan pembiayaan pembelian pesawat khusus haji yang akan mengambil dana setoran calon jemaah haji. Namun menurutnya sampai sekarang belum ada proposal resmi yang diajukan oleh pihak Garuda Indonesia terkait hal itu. “Kami masih menunggu proposal Garuda Indonesia untuk membeli pesawat khusus haji yang akan dibiayai oleh dana setoran awal jemaah haji,” ujarnya lagi.
Suryadharma menjelaskan bahwa dalam pembicaraan itu dirinya memberikan 3 syarat untuk membiayai pembelian pesawat tersebut. Ketiga syarat itu menurutnya adalam jaminan keamanan dana jemaah haji, jaminan keuntungan dan meringankan beban jemaah haji.
Sebelumnya Dirut Garuda menyatakan bahwa jika Garuda Indonesia dibelikan sejumlah pesawat dari dana setoran para calon jemaah haji, maka Garuda bisa menerbangkan jemaah haji secara gratis selama kurang lebih 3 bulan musim haji. Garuda kemudian dapat menggunakan pesawat itu untuk penerbangan komersial selama 9 bulan lainnya sehingga selain jemaah bisa gratis menggunakannya juga beban pemeliharaan ditanggung oleh Garuda.(desas/sinhat)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!