Sabtu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 3 November 2012 10:04 wib
23.117 views
Pengejaran Gunung Biru Nihil, Aparat Bunuhi Warga di Kota Poso
POSO (voa-islam.com) - Tak membuahkan hasi dari upaya Densus 88 dan aparat gabungan untuk menangkap pelaku pembunuhan 2 polisi di Gunung Biru, Poso, aparat kini justru mulai mengacak-ngacak Poso Kota untuk menangkap setiap warga yang dicurigai sebagai Mujahidin.
Setelah penangkapan di lorong mawar, Dusun III, Desa Kalora, Poso yang mengakibatkan 2 orang luka dan satu warga bernam Jipo alias Ibeng gugur ditembak Densus 88 pada Rabu (31/10/2012) lalu, Densus 88 kembali melakukan penggerebegan di Jalan Pulau Sabang,desa Kayamanya Poso Kota.
Dalam penggerebegan di sebuah rumah didepan Masjid Muhajirin sekitar seratus meter dari pasar Sentral Poso,pada Sabtu (3/11/2012) sekitar pukul 05.30 WITA, Densus 88 menangkap seorang ustadz bernama Yasin. Menurut keterangan warga sekitar dalam penggerebegan tersebut sebenarnya tidak ada baku tembak atau perlawanan sama sekali seperti yang diberitakan oleh sejumlah media.
Ketika terjadi penangkapan terhadap ustadz Yasin seorang warga lain bernama Khalid baru saja pulang dari masjid Al Muhajirin setelah melaksanakan sholat subuh. Khalid yang tidak tahu menahu adanya penangkapan tersebut kemudian ditangkap oleh Densus 88, setelah ditangkap kemudian Khalid disuruh berjalan, setelah berjalan kemudian Densus 88 melepaskan tembakan menembak kaki Khalid.
Akibat tembakan tersebut Khalid terjatuh,setelah terhatuh kemudian Densus 88 menembak kepala Khalid yang menyebabkan Khalid gugur ditempat kejadian.
"Setelah ditangkap Khalid disuruh jalan kemudian ditembak kakinya, setelah jatuh Polisi menembak kepala khalid," ujar salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya kepada voa-islam.com, Sabtu (3/11/2012).
Tindakan sewenang-wenang Densus 88 tersebut membuat warga marah dan sempat terjadi baku lempar antara warga dengan aparat Kepolisian.
Sampai pukul 10.00 WITA suasana di jalan Pulau Sabang Desa Kayamanya masih memanas, sesekali terdengar pekikan takbir dari warga masyarakat yang marah.
Ustadz Yasin sendiri menurut informasi didapat dibawa ke Palu, sedangkan jenazah Khalid dibawa ke RSU Poso. Sampai berita ini ditulis masyarakat masih berkumpul di Jalan Sabang dan suasana masih pun masih tegang. [AF]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!