Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 5 November 2012 11:04 wib
16.544 views
MIUMI: Suriah, Fase Perang Akhir Zaman Menuju Pembebasan Palestina
JAKARTA (VoA-Islam) – Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir dalam Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Muslim Suriah di Masjid Al Azhar, Ahad (4/11) menegaskan, kita butuh orang-orang yang siap memberi jiwa dan raganya untuk Islam.
Diceritakan Ustadz Bachtiar, di Suriah, ada seorang kakek berumur 70 tahun bernama Abu Thoyyib. Kakek ini bergabung dengan pemuda muslim Suriah sebagai komandan dan pelatih para sniper. Ketika diwawancarai al-Jazirah, ia menyatakan untuk berjihad untuk fi sabilillah. Ia ingin mati bersama syuhada diposisi terdepan .Semoga semangat kakek ini bisa diwarisakan oleh umat Islam di Indoneia.”
“Sangat disayangkan, jika selama ini ada diantara umat Islam yang tidur enak, makan enak, tidak ada perhatiannya sedikitpun, apalagi merasakan penderitaan dan susahnya umat Islam di Suriah yang saat ini sedang terzalimi. Untuk itu, hendaknya kita menjadi saksi sejarah dan memiliki ruh jihad membantu saudara kita di sana sampai darah penghabisan. Seperti diketahui, setiap hari rezim Basyar Asad membunuh 100 orang di suriah. Kabarnya sudah lebih 35 ribu orang yang tak berdosa terbunuh,” ujar Bachtiar Nasir yang juga Ketua Ar Rahman Qur’an Learning Islamic Center (AQLIC) ini.
Menurut Ustadz Bachtiar, kita harus membaca fase zaman. Suriah adalah sebuah fase perang akhir zaman antara penyembah setan dan penyembah tuhan, yang bahayanya lebih hebat dari perang nuklir. Perang akhir zaman itu sedang berlangsung sekarang ini. “Kita tengan masuki fase dimana Dajjal sedang mencari pendukungnya, iblis mengumpulkan pasukannya dengan berbagai tipu daya. Suriah adalah permulaan dari perang akhir zaman dalam bentuk fisik.”
Lebih jauh Bachtiar Nasir mengatakan, barangsiapa yang bergabung bersama mujihidin di Suriah untuk menghanurkan kekuatan Syiah Nushoriyah yang pendusta, maka pada hakekatnya kita berada di barisan kaum muslimin. Semoga jihad fi sabilillah kaum muslimin untuk membantu saudara Muslim Suriah yang tertindas menjadi pemberat timbangan di Hari Akhir nanti.
“Jika kaum Syiah di Indonesia saja membuka relawan untuk membantu Rezim Basyar Asad, maka hendaknya umat Islam dari kalangan ahlusunnah menyiapkan hal yang sama untuk berangkat ke Suriah untuk berjihad, bergabung dengan mujahidin di sana, membantu saudara kita yang tertindas secara kemanusiaan, politik, dan akidah. Ini adalah peperangan antara hak dan batil. Semoga kita menjadi bagian dari jihad fi sabililah.”
Kata Bachtiar, kita tidak ingin berbenturan dengan sesama muslim, tapi ini peristiwa akhir zaman yang harus dihadapi. Ketika tokoh Islam dunia di persimpangan jalan, tak terkecuali para anggota OKI yang ragu, maka Suriah menjadi penyaring, siapa diantara umat Islam yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. “Keberpihakan pada Suriah adalah permulaan dari perang akhir zaman. Suriah adalah perang kecil menuju perang besar untuk membebaskan Palestina. Perang akhir zaman ini bermula dari Syam.”
Ust Bachtiar Nasir mengajak umat Islam Idnonesia untuk mendoakan para mujahidin yang berjuang di Suriah. Ia juga mengajak umat Islam untuk berjihad dengan harta dan jiwa. “Orang yang menyediakan alat-alat adalah orang yang berjihad fi sabilillah. Warisilah kakek seperti Abu Thoyyib yang siap syahid di medan jihad.” Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!