Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 9 November 2012 07:51 wib
8.691 views
Alimin Abdullah : Dahlan Iskan Sakit Ingatan?
Jakarta (voa- islam.com) Rakyat dan bangsa Indonesia ini akan sangat bangga terhadap Menteri BUMN, kalau bisa membongkar kejahatan yang dijalankan para anggota DPR, yang sudah dituduh melakukan pemerasan.
Rakyat sangat berharap sekali dan bangga dengan Dahlan, kalau ia berhasil membersihkan DPR, yang sudah dianggap sebagai sarang penyamun.
Tetapi, Badan Kehormatan (BK) DPR merasa dilecehkan dengan adanya pengaduan dari Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menuding beberapa anggota dewan melakukan pemerasan ke perusahaan BUMN. "Iya dilecehkan," kata Anggota Badan Kehormatan Alimin Abdullah, di Gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (8/11/2012).
Pasalnya, sambung Alimin, selama ini Dahlan gembar gembor telah menyimpan 10 nama oknum anggota DPR yang melakukan pemerasan. Namun pada kenyataannya, yang dilaporkan ke BK hanya dua orang pada Senin 29 Oktober lalu. Serta Rabu 7 November yang hanya kembali menyerahkan lima nama.
"Setelah kita lihat perusahaan tetap tiga. Ada lima nama baru, tidak ada bukti hanya terindikasi aja," katanya. Terlebih, sambung Alimin, dalam laporannya, Dahlan tak menyertakan bukti-bukti hanya berdasarkan apa yang dia dengar dari beberapa direksi BUMN.
"Kami akan bilang ini faktanya, semua rakyat dengar dewan dituduh melakukan pemerasan, bilang 10 dikantong, katanya akan buka, kami reses tetap layani, ternyata enggak buka semua. Kami beri waktu, dua hari masih salah, repot juga," kata Alimin.
Dia meminta agar Dahlan tak seadar bicara, melainkan membuktikan kata-katanya. Pasalnya ucapan dia sebagai Menteri BUMN sudah didengar oleh masyarakat dan citra DPR terpuruk.
"Rakyat dibohongi, lembaga (DPR) dilecehkan, harus dibuktikan omongan dia sebagai pejabat berharga, saya kira presiden bisa melihat, presiden enggak bodoh dong," kata Alimin.
Alimin sepakat jika Dahlan perlu diperiksakan kesehatannya, khususnya daya ingat. "Kalau perlu dicek kesehatannya, mungkin daya ingatnya, ingat 7 bilang 10," katanya. Apakah Dahlan menderita sakit ingatan?
Dibagian lain, Anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan,Sumaryoto menjadi salah satu anggota dewan yang diadukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ke Badan Kehormatan (BK) beberapa waktu lalu. Sumaryoto dituding meminta jatah kepada direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) terkait penyertaan modal negara (PMN).
Namun, Sumaryoto sudah membantah semua tudingan itu. Ia pun siap diperiksa BK dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuktikan kebenaran itu. "Guna membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar, maka saya siap diperiksa BK DPR RI kapan saja, bahkan bila ada yang melaporkan saya ke KPK, saya pun siap memberikan keterangan atau klarifikasi kepada KPK," ujar Sumaryoto seperti yang ditulis dalam siaran pers pada Kamis (8/11/2012) malam.
Selanjutnya, Sumaryoto juga menuliskan bahwa dirinya pun siap bila Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hendak memeriksa aliran transaksi dari dan ke rekeningnya. "Silakan periksa kembali harta kekayaan yang telah saya laporkan ke KPK selaku pejabat negara, dan bila ada pihak yang ingin mengaudit, dengan senang hati saya persilakan. Bila perlu, saya siap melakukan pembuktian terbalik," tulisnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan saat dipanggil BK pada Senin (5/11/2012) lalu menyampaikan dua nama anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan terhadap direksi BUMN. Kedua nama itu yakni Idris Laena dari Fraksi Golkar dan Sumaryoto dari Fraksi PDI-Perjuangan.
Idris diduga meminta jatah ke PT PAL dan PT Garam. Sementara Sumaryoto diduga meminta jatah ke PT Merpati Nusantara Airlines. Praktik pemerasan diduga dilakukan terkait penyertaan modal negara (PMN).
Rakyat akan bangga kalau Dahlan bisa membuktikan tudingan terhadap pemeras dan maling yang mewakili rakyat di Senayan itu. af/dsb
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!