Ahad, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Januari 2013 18:59 wib
11.261 views
Hasil Investigasi TPFR Bima: Ternyata Bahtiar Tak Pernah Ke Poso
BIMA (voa-islam.com) - Setalah dua hari bekerja secara maksimal, Tim Pencari fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima melalui Ketua TPFR Bapak Hadi Santoso, ST, MM dalam pernyataan persnya di Rumah Makan Arema Bima pada Ahad (13/1/2013) sekita Pukul 11:00 WITA menyampaikan hasil investigasi lapangan yang sangat kontradiktif dengan pernyataan pihak kepolisian.
Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima yang berjalan pada tanggal 11 dan 12 Januari 2013 tersebut, melakukan investigasi melalui metodelogi wawancara dan investigasi lapangan, mengumpulkan 12 saksi secara terpisah di tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Bolo, Madapangga dan Woha.
Kedua belas saksi tersebut terdiri dari rekan bisnis, baik itu rekan produksi atau rekan pemasaran serta tetangga dan masyarakat sekitar. Berikut ini laporan lengkap hasil investigasi dari Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi(TPRF).
Pertama, saudara Bahtiar Abdullah, usia 35 tahun sebagaimana dituduhkan atau diduga pelarian dari Poso, kami yakini berdasarkan hasil investigasi yang secara intensif tidak terbukti. Atau selama dua tahun terakhir tidak melakukan perjalanan ke Poso atau sebaliknya.
Hal ini berdasarkan kesaksian 12 orang yang merupakan perwakilan dari rekan bisnis, rekan produksi dan rekan pemasaran yang berada di tiga kecamatan tersebut.
Ini membuktikan bahwa Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPRF) Bima perlu melanjutkan investigasi lanjutan terhadap tuduhan yang tersebar di masyarakat yang dinyatakan oleh pihak kepolisian karena tidak benar bahwa almarhum Bahtiar adalah pelarian dari Poso.
Kedua, TPFR menyampaikan kendala-kendala di lapangan, bahwa TPFR sangat berat untuk membuka secara terus terang dari sumber-sumber yang ditemui karena mereka mengalami traumatik yang sangat luar biasa terhadap pihak kepolisian.
Mereka sangat khawatir bahwa kami berasal dari pihak kepolisian dan mereka juga khawatir jika keterangan itu akan dibawa ke kepolisian serta takut dianggap sebagai jaringan terorisme seperti yang diarahkan di daerah Bima.
Tim Pencari Fakta dan Rehabilitasi (TPFR) Bima, yang terdiri dari berbagai elemen Ormas Islam ini, melalui Ketua TPFR Hadi Santoso ST, MM, menuturkan akan melanjutkan tahapan berikutnya dalam investigasi.
Karena dari sumber-sumber atau data yang dijumpai di lapangan menunjukan sesuatu yang berlawanan atau tidak sejalan dengan info yang disampaikan oleh pihak kepolisian atau berita-berita lain dari media mainstream. [Umar]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!