Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
27.200 views

Sekali Lagi, Mengungkap Kebohongan Gereja dan Gerakan Pemurtadan

JAKARTA (VoA-Islam) – Tahukah? Paus Benecditus XVI pernah mengatakan, Natal itu bukan 25 Desember. Tapi anehnya, setiap tahun sebagian umat Islam malah mengucapkan selamat Natal kepada kaum Kristiani. Umat Islam seolah lupa dengan perjuangan Buya Hamka yang melarang umat Islam melalui fatwa MUI tentang larangan mengucapkan selamat Natal.

“Sejak awal, penanggalan Kristen itu sudah salah. Seorang ahli astronomi bernama Denisius ternyata salah hitung soal penanggalan Kristen perihal tahun pertama kelahiran Yesus. Pihak gereja menemukan kejanggalan, dan mengakui ahli astronomi itu salah hitung. Intinya, Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember.”

Demikian dikatakan Kristolog Hj. Irena Handono dalam Kajian Bulanan yang diadakan oleh Badan Kerjasama Seluruh Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) yang diketuai oleh KH. Cholil Ridwan di Gedung DDII, Jakarta, Selasa lalu.  

Dikatakan Irena, Gereja punya jejak rekam panjang tentang kelahiran Yesus. Gereja bahkan sempat melakukan secara acak saat perayaan hari kelahiran tersebut. Ada yang merayakan pada bulan November, Desember, Januari,  bahkan Februari. Tapi kemudian gereja membuat kesepaktan, 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus.

Perdebatan pun terjadi tentang dimana kelahiran Yesus. Ada yang mengatakan di kandang domba, di dalam goa, bahkan di bawah pohon cemara yang kemudian digunakan sebagai pohon Natal.  Yang ada disana adalah pohon kurma, bukan cemara. “Itulah kebohongan gereja. Kita tahu, di Yerusalem tidak satupun  tumbuh pohon cemara, apalagi salju.”

Dalam al Kitab (Matius dan Lukas) dikatakan, malam itu bintang gemerlap, gembala menggembalakan ternak di padang rumput. Jadi tidak mungkin ada salju. Banyak kebohongan yang diciptakan, tapi anehnya sebagian umat Islam itu sendiri malah menikmati kebohongan.

Gerakan Pemurtadan

Dalam kajian Kristologi itu, Irena kembali menyegarkan ingatan mengenai  upaya pengikisan iman dan akidah yang terjadi Tanah Air. Salah satunya adalah aksi pemurtadan yang dilakukan oleh Yayasan Mahanaim. Bermula, 17 Mei 2008 yang lampau, Mahanaim menyelenggarakan pemurtadan berkedok peringatan Hari Kebangkitan Nasionaldi Monas, Jakarta, dengan tema "Indonesia Bangkit Jadi Berkat", diikuti peserta kurang lebih 2000 orang. Mereka terdiri dari anak-anak dan ibu-ibu yang datang dari penjuru Jabodetabek yang diangkut bis-bis carteran dari Mahanaim.

Sukses di Jakarta, aksi Mahanaim merambah Bekasi dengan tagline "Bekasi Berbagi Bahagia" (B3). Aksi yang mereka lakukan adalah “ada udang dibalik batu”. Mereka tidak peduli apakah misinya sah atau tidak. Yang penting, dari kegiatan pemurtadan berkedok social ini sudah mendapat fotokopi KTP, atau setidaknya nama, alamat, dan tanda tangan peserya yang dihadirkan. Data itu kemudian dijadikan lampiran proposal untuk mencarikan dana dari negeri donor, pendapatannya bisa diatas 10 kali lipat.

“Mereka itu kerja sehari untuk setahun. Bukan hanya itu, daftar hadir peserta dimanipulasi, dipakai untuk lampiran pendirian gereja,” tandas Irena.

Ketika ditanya, soal HKBP yang menjadi persolan di Bekasi, Irena menilai, HKBP telah menjual Indonesia ke Luar Negeri. Itulah sebabnya, cara menghadapi mereka, harus dimbangi dengan perang pemikiran dan budaya. “Fisik kita jangan dihabiskan dilapangan . Kita harus perang media, pemikdan, budata, dan peradaban.”

Mengenai gerakan Save Maryam, Irena tahu betul siapa pentolannya. Dia bernama Saefudin, seorang aktivis liberal pengikut JIL.  Irena mengaku pernah berbicara dengannya, dan tahu  nama aslinya, sampe nomor handphone-nya.

Suatu ketika Irena Handono pernah berdakwah di Papua Barat. Saat itu ia mendapat undangan untuk mengisi materi di sebuah masjid di Monokwari. Sebelumnya, Irena sengaja memfoto dirinya bersama staf Irena Center lalu dishare ke Facebook.  Begitu tahu, Irena berada di Monokwari yang konon disebut Kota Injil, tak sedikit para misionaris yang terkejut dengan kedatangan dirinya.

“Mereka heboh saat saya difoto di depan patung selamat datang dengan spanduk Monokwari Kota Injil. Ketika saya sudah berada di masjid untuk memberi materi, rupanya ada pihak TNI yang memakai baju sipil, termasuk dari AL, polisi yang dating. Dari pihak Kristen juga ada yang memata-matai kehadiran saya di masjid tersebut, susana pun sempat panas,” kisah Irena yang kini mengembangkan dakwah melalui VCD dan DVD.  Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X