Selasa, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Januari 2013 14:56 wib
8.705 views
10 Tahun INSISTS: Bangun Jaringan Ilmuan Muslim di Bidang Pemikiran
TAWAMANGU – SOLO (VoA-Islam) – Menapaki usia ke-10, INSISTS (Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization) tetap berusaha untuk istiqamah di jalan budaya ilmu. Banyak aral melintang, tantangan, halangan, namun upaya menjadikan ilmu sebagai asas kehidupan harus tetap diikhtiarkan.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif INSISTS Ustadz Adnin Armas, MA dalam memberi sambutan pada Musyawarah Kerja dan Tasyakuran 10 Tahun Perjalanan Dakwah INSISTS: “Sinergi Membangun Peradaban Islam”. Acara yang bertempat di Gedung Pertemuan Al-Irsyad, Jl. Solo-Tawamangu Km.27, Karangpandang – Jawa Tengah itu berlangsung selama dua hari (25-27 Januari 2013). Pusat Study Peradaban Islam (PSPI) asal Solo menjadi tuan rumah pada acara tahunan ini.
Dalam Milad 10 tahun INSISTS, Direktur Utama INSISTS, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul “Sinergi Membangun Peradaban Islam”. Juga disampaikan Pencapaian dan Rencana Program INSISTS 2013 oleh Ustadz Adnin Armas, MA, serta Refleksi 10 Tahun INSISTS oleh Ustadz Dr. Adian Husaini.
Dalam milad tersebut juga diadakan dua sesi seminar dengan menghadirkan narasumber seperti, Bahrul Ulul (peneliti InPAS-Surabaya) dengan judul “Menggagas Pusat Pengkajian Aqidah dan Aliran Sesat”, Dr. Nirwan Syafrin (“Menghadapi Tantangan Pemikiran Islam Kontemporer), Usep Mohamad Ishaq (peneliti PIMPIN – Bandung) dengan judul “Menggagas Pusat Studi Sains Islam”, Arif Wibowo (Peneliti Pusat Studi Peradaban Islam/PSPI – Solo) dengan makalah “Misionarisme Kebudayaan Penetrasi Katolik dalam Kebudayaan Jawa”.
Dalam membangun sebuah peradaban, kerjasama yang rapi antar berbagai elemen masyarakat amatlah diperlukan. Peradaban yang kokoh ialah peradaban yang sinergisitas antar berbagai elemen. Membangun sebuah peradaban bukanlah kerja individu atau kelompok tertentu saja. Pembangunan sebuah peradaban harus melibatkan para ilmuan, pengusaha, media masa, pemangku kekuasaan, dan juga elemen yang lain. Dengan kerjasama kokoh antara elemen umat itulah yang akan menguatkan peradaban ini.
Dalam acara tersebut INSISTS mengundang berbagai elemen untuk bersilaturahmi sekaligus menggagas sebuah sinergi guna menggemarkan tradisi keilmuan Islam. Hadir jaringan kerja (network) INSISTS dari berbagai daerah, diantaranya: Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS); Center for Islamic and Occidental Studies (CIOS) asal Ponorogo; Institut Pemikiran Islam (IPI) dari Yogyakarta, Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan (PIMPIN) hadir dari Bandung; Centre of Gender Studies (CGS); Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI); Depok Islamic Study Circle (DISC) Masjid UI; Islamic Thought and Information for Dakwah (ISTAID) dari Medan. Secara keseluruhan acara ini dihadiri oleh 52 peserta dari 9 jaringan.
Dari kalangan media massa, hadir perwakilan dari Kelompok Media Hidayatullah, Tabloid al-Hikmah, Majalah Tabligh, Majalah an-Najah, majalah Sabili, Majalah Nur Hidayah, Voa-Islam.com, fy.indonesia.com, Islampos.com, dan Pro-U Media. Turut hadir jurnalis senior Herry Muhammad dari Majalah Gatra, Cak Cholis dari Hidayatullah dan juga Dzikrullah Wisnu. Hadir pula tv-web Islam Achanel.co.id yang dipimpin langsung oleh Edi Setiawan.
Bangun Peradaban Islam
Diakui Direktur Eksekutif INSISTS Ustadz Adnin Armas, MA yang juga pemimpin redaksi Majalah Gontor ini mengakui, di usia INSISTS yang ke-10, ada pencapaian yang harus disyukuri, ada kelemahan yang harus diperbaiki, ada suka yang mengikuti, ada duka yang mewarnai, dan semua itu telah membentuk INSISTS hingga seperti sekarang ini.
Adnin mengatakan, semangat utama yang melandasi berdirinya INSISTS adalah kesadaran akan pentingnya membangun budaya ilmu di kalangan umat Islam. Sebab dengan ilmu, peradaban Islam yang mulia mencapai kejayaannya, dan karena meninggalkan tradisi ilmu pula peradaban Islam mengalami kemunduran. Jika budaya ilmu yang berlandaskan wahyu berkembang, maka kejayaan Islam, Insya Allah akan kembali.
INSISTS yang berdakwah di bidang pemikiran, merupakan jalan yang berat untuk dilalui. Saat ini telah berdiri lembaga, institute, dan organisasi yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang pemikiran Islam. INSISTS merasa gembira dengan tumbuh kembangnya berbagai lembaga yang bersama-sama memperjuangkan peradaban Islam melalui dakwah di bidang pemikiran. Pertumbuhan berbagai lembaga, institute, dan organisasi tersebut merupakan suatu hal yang patut disyukuri di tengah carut marut kebangsaan kita hari ini.
Sinergi yang kokoh antara berbagai lembaga pemikiran tersebut mendesak untuk dilakukan. Hal ini diperlukan guna pengoptimalan dan pemaksilan dakwah dibidang pemikiran, khususnya di Indonesia ini. Sinergi ini diperlukan, mengingat tantangan dakwah di bidang pemikiran ini semakin tajam dan luas. Dalam milad ke-10 ini, INSISTS berupaya membangun sinergi dengan berbagai lembaga lain sebagai bagian dari ikhtiar membangun peradaban Islam yang mulia.
Dengan 9 jaringan yang hadir dalam Musyawarah kerja ini INSISTS menjalin nota kesepahaman meliputi : Penyelenggaraan kegiatan bersama dan bersifat ilmiah, pembentukan jaringan dan sistem komunikasi, pertukaran informasi untuk penguatan wacana, dan penyelenggaraan kerjasama distribusi produk INSISTS.
Dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta INSISTS menandatangani nota kesepahaman yang meliputi: Penelitian sesuai dengan tema/topik yang disepakati oleh kedua pihak, pertemuan ilmiah, pertukaran informasi yang dilakukan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak, pembangunan jaringan kerja, mengadakan program Magister Pemikiran Islam, Pendidikan Islam, dan Hukum Islam atas dasar kesepakatan kedua belah pihak. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Dr.Hamid Fahmy Zarkasyi sebagai Direktur Utama INSISTS dan Dr. Mu’inudinillah Basri mewakili UMS. Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!