Selasa, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Januari 2013 16:33 wib
10.075 views
INSISTS Nyatakan Perang Melawan Peradaban Barat & Pemikiran Liberal
Tawamangu – Solo (VoA-Islam) – INSISTS dapat dikatakan sebagai satu-satunya lembaga di Indonesia yang secara intens dan konsisten berjuang untuk memerangi pemikiran liberal. Virus liberalisme ini benar-benar merusak pemikiran Islam dan berdampak sangat luar biasa.
“Kerusakan bangsa saat ini hakikatnya ialah kerusakan akhlak dan itu hanya dapat diselamatkan dengan dakwah. Salah satu penyebab kerusakan akhlak ini karena hadirnya pemikiran-pemikiran liberal itu. Liberalisme, pluralism, dan isme-isme yang lainnya. INSISTS secara serius dan intens memerangi virus semacam itu,” demikian dikatakan Edy Setiawan, Pembina INSISTS.
Banyak sudah yang dilakukan oleh INSISTS, namun tantangan yang dihadapi juga akan semakin besar. Hingga kini kaderisasinya cukup bagus. Patut disyukuri, network INSISTS sudah sangat banyak dan jaringan-jaringan itu pun memiliki kader-kader yang banyak dan berkualitas. “Kader-kader dari berbagai network ini harus dibina sebaik mungkin. Semakin banyak SDM yang berkualitas, semakin intens kita memerangi pemikiran-pemikiran yang merusak,” ujar Edy yang juga Pemimpin Umum Majalah Islamia.
INSISTS kini berhadapan juga dengan masyarakat yang ada di luar perguruan tinggi. Oleh karena itu INSISTS harus mampu menyampaikan berbagai pemikirannya menjadi sesuatu yang lebih “membumi”. Sehingga bahan-bahan luar biasa itu dapat diterima masyarakat dengan lebih luas. Masyarakat awam seringkali tidak bisa melihat bahaya liberalisme, sekularisme, dan pluralisme, kalau tidak dijelaskan dengan sesuatu yang sangat mudah dipahami. INSISTS harus mampu mensegmentasikan target-target dakwahnya.
“Walau dengan sarana dan prasarana terbatas dan berbagai kekuarangan lainnya, namun dengan jaringan dan hasil kerja yang kini tengah dicapai, semuanya dapat dikatakan membanggakan. Semoga INSISTS beserta networknya lebih solid sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik,” ungkap Edy.
Bukan Cuma JIL
Sementara itu dikatakan ustadz Dr. Adian Husaini yang juga Pembina INSISTS menegaskan, “Tantangan umat Islam itu bukan JIL (Jaringan Islam Liberal) dan jangan hanya terpaku dengan JIL,” kata Adian sewaktu membuka acara refleksi 10 tahun INSISTS dalam acara Peringatan 10 Tahun Perjalanan Dakwah INSISTS di gedung pertemuan Al-Irsyad Solo Jumat malam 25 Januari 2013.
Menurut Ustadz Adian, JIL hanyalah bagian kecil dari tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini karena masalah utama yang sudah menjadi persoalan umat Islam sejak dahulu adalah Orientalisme, Liberalisme dan Sekularisme. Meskipun tidak salah melakukan aksi perlawanan terhadap JIL itu sendiri, ujar ustadz Adian di depan sekitar seratusan peserta acara tersebut.
Bagi Adian, Orientalisme, Liberalisme dan Sekularisme sudah masuk ke Indonesia sejak lama, terbukti dengan ide-ide sekularisme yang dikampanyekan oleh Harun Nasution (mantan rektor IAIN Jakarta) yang sudah menyebar luas di kalangan umat Islam.
Dalam paparannya, Adian juga menjelaskan bahwa umat Islam saat ini menghadapi liberalisasi agama yang sulit untuk membendungnya, karena juga sudah ada sebelumnya liberalisasi warisan dari penjajah, terutama ajaran Nativasi yang mengajak umat khususnya umat Islam untuk kembali ke ajaran atau budaya nenek moyang. Bahkan almarhum Buya Hamka pernah mengungkapkan bahwa “bangsa kita khususnya umat Islam dididik untuk lebih mencintai Gajah Mada daripada Raden Fatah yang Islam.”
“Ini menjadi tantangan besar bagi peradaban Islam saat ini terutama INSIST yang baru berdiri tahun 2003 lalu karena INSIST didirikan dalam konteks untuk membangun peradaban Islam di Indonesia,” pungkas ustadz Adian. (desastian/fq)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!