Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Februari 2013 16:35 wib
10.753 views
Petisi untuk Seven Eleven Indonesia: Stop Jualan Miras di Minimarket
JAKARTA (voa-islam.com) – Gerakan anti minuman keras (miras) yang digagas Fahira Idris berangkat dari kegelisahan Ketua Perbakin tersebut. Putri mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris itu menilai beberapa supermarket seperti; Seven Eleven Indonesia, Circle K Indonesia, Alfamidi, Indomaret, Lawson Indonesia hingga Alfamart terlalu bebas menyediakan minuman beralkohol kepada masyarakat umum.
Fahira berharap dari gerakan yang dimulainya ini ada kontrol serius dari pemerintah terhadap penjualan minuman keras di Indonesia. Bagi masyarakat yang ingin ikut mendukung aksi anti minuman keras ini bisa menanda tangani petisi onlinenya di situs http://www.change.org.
Inilah Petisi oleh disampaikan Fahira Idris terkait Gerakan #Anti Miras: Setiap orang/ badan dilarang menjual langsung minuman beralkohol gol A, B, dan C di tempat yang berdekatan dengan tempat ibadah, sekolah, dan tempat pendidikan. Juga dilarang menjual miras di tempat yang berdekatan dengan kantor, rumah sakit dan pemukiman.
Bila anda memiliki ide-de yang dapat kita lakukan bersama dalam Gerakan #AntiMiras untuk anak dan remaja di bawah 21 tahun, bisa dikirim ke email: Fahira.idris@gmail.com
Didukung FPI
Sementara itu, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab kepada Hidayatullah.com mengapresiasi gerakan anti minuman keras yang digalakkan Fahira Idris, seorang pengusaha muda asal Minang yang dinobatkan sebagai ‘Tweeter terinspiratif sejagad’.
Menurut Habib Rizieq, gerakan anti minuman keras tersebut patut mendapat dukungan dari masyarakat. "Saya rasa itu inisiatif yang bagus dari Fahira Idris dan harus didukung," jelasnya di kantor DPP FPI, Jalan Petamburan Jakarta.
Menurut Rizieq Shihab, umat Islam jangan mau kalah dengan semangat para selebritis yang dikenal mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris ini. Ia juga menceritakan bahwa gerakan anti minuman keras juga sudah digerakkan para pendeta melalui gereja-gereja di Papua. "Bahkan orang-orang dayak dipedalaman Brau Kalimantan juga sudah melakukan gerakan yang sama seperti ini.
Habib Rizieq juga mengingatkan agar gerakan anti minuman keras tersebut berjalan dengan istiqomah. Pasalnya, Ia menilai menolak penjualan minuman keras menjadi cukup penting untuk menyelamatkan moral bangsa secara khusus umat Islam."Ini bukan hanya tugas Fahira, tapi juga tugas seluruh umat dan elemen bangsa" jelasnya Rizieq. [Desastian]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!