Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.999 views

Komnas HAM: Keterlibatan Densus 88 dalam Video Itu Tak Bisa Dibantah

JAKARTA (voa-islam.com) –Pada akhir Februari 2013 Komnas HAM mengaku telah mendapatkan beberapa rekaman video kekerasan dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian, khususnya Densus 88.  Dari beberapa video kebrutalan Densus 88 yang disimpan Komnas HAM, hanya satu yang ditunjukan di depan wartawan. Video kekerasan tersebut telah beredar di masyarakat, sejak diupload ke youtube awal Januari 2013 lalu.

Komnas HAM menyebut Densus 88 telah melakukan tindakan di luar prosedur dan berpotensi menimbulkan kemarahan serta keresahan masyarakat.  Itukah sebabnya, Komnas HAM  menyampaikan hasil temuan ini kepada pihak Polri.

Demikian disampaikan Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana Terorisme Komnas HAM, Siane Indriani dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Senin (18/3) Siene didamping oleh Ketua Komnas HAM yang baru, Noor Laela yang sebelumnya juga anggota Tim Pemantauan dan Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana Terorisme Komnas HAM.

Mengenai adanya bantahan  dari pihak Kepolisian yang menyatakan bahwa  video itu rekayasa dan tidak ada anggota Densus 88 yang diduga terlibat, Komnas HAM justru mempertegas dan menunjukkan bukti, tentang kebenaran dan keterlibatan anggota Densus 88 dalam video tersebut.

Guna memastikan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Tim Pemantauan dan Penyelidikan terkait Tindakan Pidana Terorisme Komnas HAM melakukan  wawancara dengan para saksi serta tinjauan langsung ke lapangan (Poso).

Berdasarkan hasil pemantauan dan penyelidikan pada 7-11 Maret 2013,  diperoleh data, fakta dan informasi, bahwa peristiwa yang terekam dalam video kekerasan yang diduga dilakukan oleh Densus 88 adalah benar-benar terjadi pada 22 Januari 2007 di Tanah Runtuh, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso.

“Kesimpulan ini diperoleh setelah Komnas HAM mendapatkan fakta tersebut berdasarkan pengakuan dari para korban, serta para saksi mata. Selain itu Komnas HAM juga secara langsung melakukan rekonstruksi di titik lokasi TKP yang persis sama dengan yang terekam di video tersebut. Ini dilakukan agar diperoleh data-data akurat untuk melengkapi serangkaian penyelidikan yang sedang dilakukan secara intensif oleh Komnas HAM,” ungkap Siane Indriani.

Komnas HAM lebih lanjut memperoleh fakta, pelaku tindakan kekerasan dan penyiksaan yang ada dalam video itu terdapat beberapa anggota Densus 88 sebagaimana kesaksian para saksi mata serta terlihat jelas, sebagaimana terekam dalam video itu. (Lihat menit ke 01.57, 02.01, 03.11, 03.43, 04.03, 04.49, 05.07, 07.00, 07.03, 07.34, 07.37, 07.38, 08.33, 08.11).

Dianiaya Densus 88

Menurut Komas HAM, pada peristiwa tersebut, sebanyak tiga orang ditembak di lokasi kejadian, yaitu Icang (meninggal dunia di tempat),  Rasiman (ditembak pada bagian kaki kanan meskipun sudah menyerah, bertelanjang dan mengangkat tangan) dan Wiwin (ditembak pada bagian dada tembus punggung, meskipun sudah menyerah, mengangkat tangan dan sudah telanjang dada, hanya menggunakan celana dalam).Meskipun sudah terluka, Wiwin masih diinterogasi, bahkan dilecehkan dengan kata-kata yang bernuasa SARA.

Selain itu, lanjut Komnas HAM, Tugiran dan Rasiman juga mengalami penganiayaan.Para korban ini bahkan masih mengalami siksaan-siksaan sejak di lokasi, dalam perjalalan hingga ketika diinterogasi di Polres Poso.

Komnas HAM menilai, dalam video itu merupakan salah satu peristiwa yang tidak terlepas dari rangkaian kejadian-kejadian sebelumnya, saat terjadi bentrok antara Polri dengan warga masyarakat pada 22 Oktober 2006, dipicu adanya rencana penangkapan 29 DPO, sehari menjelang Idul Fitri, ketika warga lebih berkonsentrasi mempersiapkan malam takbiran dan shalat Idul Fitri esok harinya.

Setelah penetapan 29 DPO, aparat kepolisian dan Densus 88 melakukan tekanan  intensif, lalu terjadilah serangan besar-besaran oleh ratusan aparat kepolisian dan Densus 88, yang membuat mereka berusaha bertahan. Merasa terdesak, akhirnya sekitar 6 orang, yaitu: Tugiran, Rasiman, Wiwin, Fachrudin, Ridwa, dan Icang, berlari menuju Jl. Pembantu Gubernur, dan kemudian masuk di rumah Ustadz Tarmidzi dan ternyata di sekitarnya telah dikepung anggota Densus 88.

Dijelaskan Komnas HAM, Fachrudin saat ditangkap dalam kondisi yang sehat dan tidak mengalami penembakan, namun sehari setelah ditahan di Polda Sulawesi Tengah, Fachrudin tewas dengan kondisi tubuh yang mengenaskan.

Komnas HAM menyesalkan tewasnya 1 DPO (Icang), dan 11 orang lainnya yang bukan DPO di tempat kejadian (Firman, Nurgam alias Om Gam, Idrus, Totok, Yusuf Muhammad Syafri alias Andrias, Afrianto alias Mumin, Hiban, Huma, Sudarsono, dan Ridwan Wahab alias Gunawan), serta anggota Polri (Bripka Ronny). [desastian]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X