Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 9 April 2013 22:09 wib
8.706 views
Idiiih....Yenny Wahid Kok Mau Masuk Partai Terkorup
JAKARTA (voa-islam.com) – Banyak yang heran, disaat Partai Demokrat kian terpuruk, citranya nyaris tenggelam, bahkan elektabilitasnya merosot tajam, putri mendiang Gus Dur, Yenny Wahid malah bergabung dengan partai yang diketuai oleh SBY. Ada misi apa?
Seperti diketahui, Lembaga Survei Nasional (LSN) dalam surveinya menempatkan Partai Demokrat sebagai partai paling korup dalam persepsi publik. Sebanyak 70,4 persen publik menilai Demokrat sebagai partai paling korup, disusul Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera."Persepsi Partai Demokrat sebagai partai terkorup semakin menguat," kata Direktur Eksekutif LSN, Umar S. Bakry, saat pemaparan hasil survei di Jakarta, Ahad, 24 Maret 2013 lalu.
LSN mengadakan survei pada 26 Februari-15 Maret 2013 di 33 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 1.230 orang. Survei dilakukan dengan metode teknik pencuplikan rambang berjenjang dan proporsional terhadap jumlah penduduk di setiap provinsi.
Pada survei Oktober 2012, hanya 51,4 persen publik yang menyatakan Demokrat sebagai partai korup. Kini, persepsi publik terhadap partai pemerintah ini semakin anjlok. Tak heran, tingkat elektabilitas Partai Demokrat, menurut survei LSN, hanya sebesar 4,3 persen. Angka ini jauh dibandingkan tingkat elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar, yaitu sebesar 20,5 persen dan 19,2 persen.
Dalam catatan voa-islam, sejumlah kader Demokrat terlibat dalam kasus korupsi. Saat ini ada beberapa petinggi partai ini yang menjalani proses hukum, antara lain mantan Bendahara Umum M Nazarudin, anggota DPR periode 2009-2014 Dapil Jatim IV. Dia menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan, dengan nilai proyek mencapai Rp 191 miliar.
Kemudian mantan Wakil Sekjen Angelina Sondakh, yang berasal dari Dapil Sulawesi utara. Ia sudah divonis menjadi terdakwa dalam kasus pembangunan Wisma Atlet serta di Kementrian pendidikan.
Lalu ada anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Siti Hartati Murdaya Poo (ditetapkan sebagai tersangka kasus suap Bupati Buol). Sementara ketua umum Anas Urbaningrum dan anggota dewan penasehat Andi Mallarangeng, disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi Hambalang dan Wisma Atlet, serja sejumlah kasus lainnya.
Belum lagi, sejumlah kader partai ini di daerah yang juga terlibat kasus korupsi. Maka lucu saja, jika Yenny Wahid malah “hijrah” di partai paling terkorup di negeri ini. Entah apa yang ada di dalam benak Yenny Wahid untuk merapat dengan teman pemikiran liberalnya, Ulil Absar Abdalla di Partai Demokrat.
Yenny seperti bermain api di tengah pusaran badai besar. Akankah ijtihad politik Yenny Wahid justru akan “membunuh dirinya sendiri”, tenggelam bersama kapal besar bernama Demokrat. Lihat saja nanti. [desastian/dbs]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!