Ahad, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Maret 2014 18:02 wib
9.913 views
Raperda Miras Punya Siapa, Kok Ditolak Sana-sini ?
SURAKARTA (voa Islam) – Memang ada yang aneh dari sikap Walikota Solo, FX. Rudyatmo. Kenapa setelah institusi Pemkot secara resmi mengajukan kembali draft Raperda Miras yang ada sejak jaman Jokowi kepada pihak DPRD. Namun kemudian secara lugas menyampaikan penolakan terhadap Miras bahkan secara resmi pula menandatangani surat dukungan agar Solo bebas dari Miras. Surat yang dirancang toko-tokoh ummat Islam itupun distempel resmi Walikota.
Sebelum itu, rencananya Gabungan Elemen Muslim Surakarta menggelar longmarch akbar menolak Perda Miras dengan Rute Masjid Agung Solo – Coyudan – Jl. Dr. Rajiman – Jl. Dr. Wahidin – Jl. Slamet Riyadi dan berakhir di rumah dinas Walikota Solo di Loji Gandrung. Sedikitnya 42 ormas dan ribuan umat Islam Surakarta sudah mendeklarasikan Aksi Anti Miras di Gedung DPRD Solo pada Jumat 21 Februari 2014.
Namun Akhirnya rencana longmarch, Jum’at (28/2) tertahan, hanya di Masjid Agung Solo, lantaran Ketua MUI Solo Prof. Dr. dr. Zaenal Arifin Adnan, Ketua Dewan Syariah Kota Solo Dr. Muinudinillah Basri, Ketua DDII Jateng Ustadz Aris Munandar Al Fatah, dipanggil oleh Walikota Surakarta pada Kamis (27/2) malam. Dalam pertemuan di rumah dinas Walikota Solo di Loji Gandrung itu, Walikota Solo Hadi Rudyatmo menyatakan bahwa ia bukanlah Walikota yang pro Miras. “Saya juga Anti Miras,” ujarnya.
... sebagai muslim kita senang dengan pemimpin politik yang mau menerima aspirasi ummat Islam. Namun memang, pada saat yang sama kita juga merasa ada sesuatu yang lebih melatarbelakangi semua ini ...
Mendengar sikap tegas dari Walikota Surakarta itu, ketiga tokoh ini menyampaikan pesan Walikota ke sejumlah pimpinan ormas Islam. Pada saat bersamaan malam itu juga diselenggarakan Koordinasi Elemen Muslim Surakarta di Kantor Dewan Syariah Kota Surakarta. (Islampos)
Apakah Pemkot Solo dijalankan dengan sistem ‘Auto Pilot’ atau memang secara tulus menerima aspirasi kaum Muslimin se-Soloraya yang menolak Miras dalam bentuk apapun. Atau apakah inilah sebenarnya dinamika politik jelang Pemilu 2014 ?
Pada saat ramai media mengangkat pengajuan Raperda Miras, bahkan Wakil Walikota, Ahmad Purnomo juga mengambil posisi bersebrangan dengan agenda Pemkot itu. Dan secara keliru, Wawali Solo ini menyalahkan DPRD atas draft tersebut.
Tentu saja, sebagai muslim kita senang dengan pemimpin politik yang mau menerima aspirasi ummat Islam. Namun memang, pada saat yang sama kita juga merasa ada sesuatu yang lebih melatarbelakangi semua ini. Tapi yang lebih syar'i adalah mencintai pemimpin muslim yang komitmen dalam penegakkan nilai-nilai Syari'at Islam secara utuh tanpa pandang bulu.
Seorang teman jurnalis muslim sempat melempar tanya: “Siapa yang diuntungkan dari (batalnya) Raperda Miras ini?” Lho ... (Abu Fatih/dbs/voa Islam)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!