Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
82.505 views

Berbalik, Kini Kubu Jokowi Dituding Sebagai Pelanggar HAM

JAKARTA (voa-islam.com) - Bola panas HAM yang digulirkan Cawapres Jusuf Kalla, pada Capres Prabowo Subianto di acara Debat Capres-Cawapres yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam (9/6) terus bergulir dan akhirnya justru berhenti di meja tim sukses pemenangan Jokowi-Kalla.  

Bola panas HAM itu diawali oleh serangan pertama Jusuf Kalla terkait pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh mantan Danjen Kopassus itu. Berangkat dari pertanyaan Kalla tersebut, Prabowo pun bersedia menjawab serangan Kalla yang mau tidak mau pada akhirnya mengarah kepada sosok lain di balik peristiwa HAM yang dituduhkan kepada Prabowo.

“Sekian puluh tahun saya sebagai abdi negara, sebagai prajurit yang melindungi hak-hak asasi manusia dari ancaman kaum radikal. Sementara sebagai prajurit yang menilai tindakan prajurit adalah atasan saya. Saya sebagai prajurit betanggung jawab terhadap keselamatan warga negara,” ucap Prabowo.

Selanjutnya pihak Jusuf Kalla bertanya kembali kepada Prabowo tentang siapa sosok atasan yang dimaksud Prabowo, yang sengaja tidak dijawab Prabowo, namun pada jawaban terakhir Prabowo mempersilahkan Kalla untuk bertanya langsung kepada sosok yang menjadi atasannya saat itu.

“Bapak tidak mengerti justri kami-kami ini sering berada dalam kondisi sulit ketika ingin menyelamatkan Hak Asasi warga negara. Seringkali prajurit menjadi korban atasan. Petugas diberi perintah, jika ada sesuatu yang secara politis tidak menguntungkan maka petugas lah yang harus dikorbankan. Jika bapak Jusuf Kalla ingin mengetahui, silahkan tanya kepada atasan saya saat itu,” tandas Prabowo.

Saat terjadi peristiwa penculikan sejumlah aktivis pada tahun 1997 dan peristiwa bentrokan antara ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dengan para aktivis mahasiswa pada tahun 1998 di Semanggi, Prabowo menjabat sebagai Pangkostrad berpangkat Letnan Jenderal, sementara posisi jabatan tertinggi militer saat itu dipegang oleh Jenderal Wiranto yang ketika itu menjabat sebagai Pangab (Panglima ABRI).

Selain Wiranto, saat itu terdapat Subagyo HS yang menjabat sebagai KASAD (Kepala Staf Angkatan Darat) yang juga berpangkat Jenderal. Dengan demikian atasan Prabowo saat itu adalah Wiranto yang kini menjadi Ketua Umum Partai Hanura sekaligus duduk menjadi tim pemenangan Jokowi-Kalla.

Di barisan tim suskes pemenangan Jokowi-Kalla bukan hanya Wiranto yang disebut-sebut sebagai petinggi militer yang ikut bertanggung jawab terhadap kasus HAM. Masih ada AM Hendropriyono dan Sutiyoso yang diduga kuat terlibat sederet kasus pelanggaran HAM yang hingga kini belum terungkap.

AM Hendropriono diduga terlibat sejumlah kasus pelanggaran HAM di Talangsari, Lampung tahun 1989, yang dikenal dengan tragedi ‘Talangsari Berdarah’. Kemudian serangkaian kasus operasi pembantaian massal di Timor Timur, yang dikenal dengan 'Operasi Seroja'. Lalu saat Hendropriyono menjabat sebagai Kepala BIN (Badan Intelejen Negara) era Presiden Megawati Soekarnoputri, ia kembali diduga terlibat kasus pembunuhan atas aktivis HAM, Munir Thalib, yang tewas dibunuh di atas pesawat dalam perjalanannya dari Jakarta menuju Amsterdam.

Sementara Sutiyoso ketika menjabat Pangdam Jaya bertanggung jawab atas ratusan warga yang tewas dan luka-luka saat terjadi kerusuhan antara PDI Megawati dan PDI Soeryadi di tahun 1996 yang terjadi di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat, yang dikenal dengan Tragedi 27 Juli.

Bola panas yang digulirkan Jusuf Kalla itu semakin menjadi panas manakala arah bola justru malah berbalik arah menuju barisan tim pendukung Jokowi-Kalla. Akankah aktivis HAM di kubu timses Jokowi dapat berlaku fair dengan menyeret serta sejumlah petinggi militer di kubunya yang ternyata adalah dalang dibalik sejumlah tragedi HAM di Indonesia ? [am/adivammar/voa-islam.com]

Berita Terkait Jenderal Jagal Pelanggar HAM Dukung Jokowi :

Melawan Lupa (1): Kasus Talangsari, Jama'ah Islamiyah dan Komnas HAM 01 

Melawan Lupa (2): Beberapa Nama, Saksi Palsu dan Islah Talangsari

Melawan Lupa (3): 'Licence To Kill' Muslim Talangsari Lampung 1989

Melawan Lupa (4): 'License To Kill' ABRI Merah & LB Moerdani Cs

Melawan Lupa (4): 'License To Kill' ABRI Merah & LB Moerdani Cs - See more at: http://www.voa-islam.com/read/intelligent/2014/06/09/30835/melawan-lupa-4-license-to-kill-abri-merah-lb-moerdani-cs/#sthash.aD1LxQs1.dpuf

AM Hendropriono Dalang Pembunuhan Tragedi Munir, Talangsari, Lampung

Riyanto 'Talangsari': Komnas HAM & Kontras Lestarikan Citra Buruk Pada Islam

Innalillah, Jenderal-Jenderal Dalang Kerusuhan Mei 1998 Mendukung Jokowi

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X