Reputasi Buruk Dolly Turut Merendahkan Harga Diri Masyarakat Sekitar

SURABAYA (voa-islam.com) – Ternyata masyarakat sekitar Dolly sangat mendukung penutupan pusat pelacuran Dolly yang konon terbesar di Asia Tenggara. Pasalnya, reputasi buruk dolly mempengaruhi nama baik mereka. Khususnya saat anak wanita mereka hendak dipinang atau menikah, sering dipandang sebelah mata oleh keluarga pasangan.

“Reputasi buruk Dolly turut merendahkan harga diri masyarakat sekitar, keluarga yang berasal dari Dolly, saat akan menikahkan anaknya, akan mendapat anggapan buruk,”tutur Ibu Dra. Hj. Sholihah Sholeh., M.M kepada tim Jurnalis Islam Bersatu (Jitu), paska acara Istighosah di Masjid Baitul Ilmin, Jl. Girilaya, Surabaya Selasa, (17/06/2014).

Kaum ibu ini juga khawatir, jika Dolly dibiarkan terus berkembang, cepat atau lambat keluarga mereka akan terkena efek buruknya.

“Para ibu ini khawatir, karena yang namanya manusia, sekuat apapun kadar keimanannya, jika disuguhi maksiat terus menerus suatu saat bisa khilaf,” ujarnya.

Bunda Ika menyampaikan harapan besar kaum ibu sekitar Dolly agar penutupan lokalisasi ini dapat sukses dan berjalan dengan baik. [PurWD/eza/Jituvoa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

• Mayoritas Penduduk Indonesia Muslim, Hukum yang Dipakai Adalah Hukum Belanda
• Ustadz Hasyim Yahya 'Surabaya': Penerapan Syariah Solusi atasi Pelacuran
• Malam Jelang Penutupan Dolly, FPL Larang Wartawan Ambil Gambar
• Syeikh Ahmad bin Muhamad Alawi dan Para Ulama Makkah dan Madinah Mendukung Prabowo
• Presiden SBY Tak Bisa Tidur Bayangkan Nasib Bangsa Jika Jokowi Jadi Presiden
• Satu Hari Jelang Penutupan Dolly, Terjadi Perusakan Wisma Pelacuran
• Tak Hanya Pelacuran, Human Trafficking & Praktek Kemusyrikan Marak di Dolly
• Berita Positif Tentang ISIS Nangkring di Situs Berita Nasional