Kamis, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Desember 2014 17:31 wib
26.234 views
Kasus Rencana Pengaturan Doa di Sekolah Disinyalir Sebagai 'Test The Water'
JAKARTA (voa-islam.com) - Kasus Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan yang merumuskan kebijakan Tata Tertib berdoa di sekolah, kemudian membatalkannya karena publik bereaksi keras disinyalir sebagai "Test The Water".
Seperti apa reaksi ulama dan umat Islam terhadap kebijakan. Kalau diam, maka kebijakan dilanjutkan. Kalau berekasi keras, maka tinggal klarifikasi dan tinggal bilang 'itu hanya wacana saja'.
'Test case' seperti melempar batu k dalam air seberapa riak ummat ini. Satu-Satu. Ada tesa-antitesa,aksi-reaksi, sebab-akibat. #manaulama" kata bu Wirianingsih Mutammimul Ula melalui akun twitternya @wirianingsih, Selasa (10/12/2014).
"Kalo siswa risih krn doa di sdnya tak sesuai agama, bisa bilang ke kepsek, tak perlu jd problem nasional @aniesbaswedan", tulis Ridwan, seorang jurnalis di akunnya @ridlwandjogja, Senin (9/12/2014).
Penduduk Twitter lainnya, Tras Rustamaji (@rustamaji), Senin (9/12/2014), juga menyatakan hal serupa serupa.
"hmmm... sudah makin kentara polanya. Mereka sedang melakukan "test the water" thd umat Islam. #testTheWater" terangnya.
"Mereka membuat 'kebijakan', kalau para ulama kalem, kebijakan lanjut. Kalau ulama teriak tinggal ngeles "wartawan salah nangkep! gak gitu"" tambahnya.
"Dulu pas umat di #testTheWater dgn pelarangan takbir, ulama kalem. Akhirnya jadi deh itu kebijakan jalan." paparnya.
"ingat #testTheWater perubahan dari pakaian muslim ke pakaian encim di sekolah? umat protest, mereka ngeles 'itu cuma gosip! gak ada rencana'" katanya.
"Dan, kalau ust. @Yusuf_Mansur nggak teriak, mereka nggak akan ngeles kayak gini -> http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/09/ngbfgw-soal-doa-di-sekolah-ini-klarifikasi-anies-baswedan" kicaunya sambil melampirkan link berita klarifikasi dari sang menteri.
"Kita siap-siap aja sepanjang 5 tahun di #testTheWater. qurban & adzan dilarang, khotbah diatur, iman masjid mesti sertifikasi, dll" pungasnya
"Iya persis spt rncana pnghapusan kemenag. Angkat isu lalu lihat reaksi tokoh2 "kunci". Kl dtolak ngeles kl diam ya bablas," timpal @rustamaji, Senin (9/12/2014).
Melihat pola-pola serangan sporadis yang demikian masif, sudah seharusnya bagi semua Ulama dan publik figur untuk selalu bersuara kritis dalam menjaga Ummat Islam dari setiap makar. (az/dbs)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!