Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.228 views

Suara Hati Komunitas Dokter untuk Muslim atas Anarkis Kristen Tolikora

JAKARTA (voa-islam.com)- Kondisi muslim umumnya di pedalaman Papua khususnya wilayah pegunungan (tidak hanya Tolikara) sama dengan daerah-daerah yang minoritas seperti hak untuk kenyamanan dan keamanan beragama.

Walau di ibukota Kabupaten diizinkan utk shalat dan mendirikan mesjid tapi itu butuh perjuangan. Akhirnya berdirilah ruang petak tanpa kubah dan tidak ada speaker keluar yang kami sebut mesjid.

Kadang tiap shalat dilempari batu mesjidnya. Di Kab. Lanny Jaya malah untuk shalat mesti masuk lorong atau celah 2 kios muslim, jadi kalau muslim yang baru datang ke sana tidak akan tahu dimana mesjidnya. Demikian ucap dr. Poby Karmendra seperti yang dilansir dari akhina.com.

Tapi kalau di lokasi saya bekerja (Distrik Bokondini, Kab. Tolikara) masyarakatnya beda karakter lebih tenang beribadah karena mesjid berkubah, tanpa speaker (kita sadar minoritas), halaman luas dan punya pagar rapi. saya malah buka TPA di Bokondini, tidak dipermasalahkan warga.

Berawal dari acara konfrensi Internasional pemuda GIDI (Gereja Injili di Indonesia) yang mengedarkan surat tidak boleh pelaksanaan shalat Ied dan tidak boleh menggunakan jilbab. Tetapi sudah dilaporkan ke Pemda dan ada jaminan untuk keamanaan pelaksanaan kegiatan.

Namun pada kenyataannya ketika umat  muslim tengah khusuk beribadah mereka justru diserang, dan perumahan yang ditinggalkan terbakar karena api meluas dengan sangat cepat.

Yang perlu jadi perhatian : 

1. Di banyak media, dikatakan Wapres JK bahwa konflik di Tolikara ini dipicu oleh speaker mesjid, bagusnya Bapak JK ke Tolikara dulu main-main.

Coba deh cari plang mesjid, apakah ada bangunan berbentuk mesjid dengan kubah dan menaranya atau dipastikan beliau tidak akan pernah mendengar suara azan karena memang tidak ada speaker kecuali jika duduk manis di dalam mesjid mendengarkan azan langsung dari mulut muadzin.

2. Pemerintah Pusat mestinya tegas adanya pembatasan dan aturan untuk warga asing masuk Indonesia, ini misionaris bebas saja masuk Papua dengan pesawat-pesawatnya, entah misi menyebarkan agama atau "misi lain". apalagi GIDI ini dibelakangnya adalah Israel. Tidak heran jika kita dengan mudahnya akan menemukan bendera Israel dan lambang-lambang Israel d Papua.

Inilah yang perlu menjadi perhatian pemerintah Indonesia dalam menyikapi intoleransi agama di Papua akibat lemahnya perlindungan terhadap minoritas muslim disana,  padahal di wilayah lain di republik ini, minoritas agama lain justru aman tentram di bawah perlindungan muslim. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X