Senin, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 9 November 2015 09:34 wib
18.221 views
Mengapa Rakyat Madura Ingin Berpisah Dengan Jawa Timur?
BANGKALAN (voa-islam.com) - Entah apa dibenak warga Madura? Sehingga, ingin berpisah dengan Provinsi Jawa Timur? Padahal, penduduk terkenal suka berdiaspora (merantau), di berbagai wilayah Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
Di Kalimantan. Seperti Kalimantan Tengah, Barat, Selatan, dan Timur, banyak orang-orang Madura. Di Jakarta, juga begitu banyak orang-orang Madura. Bahkan, mereka berdiaspora sampai ke Malaysia, termasuk ada yang menjadi eks-patriat di Arab Saudi. Jumlah cukup besar.
Orang-orang Madura, memiliki etos kerja yang sangat luar biasa. Mereka jenis pekerja yang sangat ulet. Di mana-mana mereka berdagang. Sangat jarang orang Madura menjadi pegawai negeri. Umumnya, lebih suka mereka berdagang Tokohnya yang paling terkenal yaitu Mahfud MD. Secara organisasi orang Madura itu, organisasinya NU.
Sampai-sampai ada "guyonan", kalau ada orang Madura, ditanya apa agama "sampeyan", pasti mereka akan menjawab NU. Mereka sangat fanatik dengan NU. Mereka juga fanatik terhadap agama (Islam). Tentu, yang paling mengagumkan setiap orang Madura itu, memiliki cita-cita pergi haji. Mereka bekerja keras, dan menabung untuk berbekal pergi haji.
Di Surabaya, orang-orang Madura, yang jualan pedagang kaki lima atau asongan yang keliling kampung, pasti kalau ditanya cita-cita mereka hanya : pergi haji. Mereka bekerja keras, berhemat dan menabung. Itulah orang Madura. Mereka orang-orang yang sangat luar biasa, memiliki tekad dan berjuang mencapai cita-cita mereka, pergi haji.
Di Provinsi Jawa Timur, terutama bagian Timur, mulai dari Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, Lumajang, Jember, sampai Banyuwangi banyak orang-orang Madura, yang sudah menetap di wilayah itu. Mereka mendirikan pesantren di setiap kota di mana mereka menetap di daerah itu. Dengan dibangunnya Jembatan Surabaya hubungan orang-orang Madura yang ada di kota-kota Jawa Timur dan kota-kota Madura, semakin inten.
Tentu, yang lebih menarik lagi, di setiap rumah orang Madura, d depannya, kebanyakan terdapat mushola. Mushola itu digunakan tempat shalat, dan sekligus menerima tamu. Terkadang mereka gunakan istirahat di siang hari, usai pergi dari sawah. Ini yang menarik. Setiap rumah ada mushola atau surau.
Orang-orang Madura di manapun, mereka akan mendirikan pondok-pesantren. Pondok pesantren begitu banyak di Pulau Madura. Menjadi tempat pendidikan agama. Alumninya sudah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Di Jawa Timur, sangat terkenal pondok pesantren umumnya, masih memiliki hubungan ikatan darah dengan kiai yang ada di Madura. Sehingga, mereka disatukan oleh ikatan agama dan ikatan darah.
Tapi mengapa sekarang mereka ingin berpisah dengan provinsi Jawa Timur? Sekarang nampak spanduk bertuliskan "Provinsi Madura Harga Mati," dipancangkan di tiang-tiang listrik di akses jalan menuju jembatan Suramadu Bangkalan. Menurut Syamsul Bahri, pemilik warung di Desa Tangkel, Kecamatan, Kabupaten Bangkalan, ratusan spanduk itu sudah terpasang sejak Minggu (8/11/2015) pagi.
"Kemarin sore masih belum ada. Tiba-tiba tadi pagi sudah ramai," kata Syamsul Bahri.
Jimhur Saros, Sekretaris Jenderal Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (P4M), mengatakan, pemasangan ratusan spanduk itu dalam rangka persiapan deklarasi pada hari Selasa mendatang. Ribuan undangan sudah disebar ke seluruh pulau Madura dan Jawa.
"Spanduk itu sebagai sambutan kami kepada siapapun yang masuk ke Pulau Madura, bahwa Madura sudah siap memisahkan diri dari Provinsi Jawa Timur," terang Jimhur.
Dikatakan Jimhur, segala persiapan deklarasi sudah cukup matang. Tokoh-tokoh Madura yang ada di perantauan, banyak yang sudah menyatakan diri untuk datang dalam deklarasi nanti.
"Sudah tidak ada keraguan lagi tekad kami untuk mendirikan Provinsi Madura. Madura harga mati dan ini bukan tindakan makar, melainkan untuk kesejahteraan rakyat Madura ke depan," ungkap Jimhur. Madura memiliki minyak, gas, dan tempat-tempat pariwisata, yang cukup bagi APBD Madura, jika menjadi provinsi. (sasa/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!