Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 30 November 2015 00:00 wib
11.269 views
Syam Organiser adakan Tabligh Akbar 'Peduli Palestina Bantu Suriah' di Samarinda
SAMARINDA, INDONESIA (voa-islam.com) - Tragedi kemanusiaan yang menimpa umat Muslim di Suriah akibat perbuatan tangan-tangan keji rezim Syi'ah Nushairiyah Bashar Al-Assad berserta sekutunya dari Syi'ah Iran, Syi'ah Libanon dan Rusia, telah berlangsung selama hampir 5 tahun dan belum ada tanda-tanda akan berakhir dan bahkan semakin hari semakin meluas ke semua bagian dari negara Suriah.
Pembunuhan, pemerkosaan dan pengusiran dan berbagai tindakan biadab lain yang ditimpakan kepada kaum Muslimin dan Muslimat Suriah oleh rezim Nushairiyah Assad, menjadikan umat Muslim di negeri yang diberkahi itu salah satu yang paling menderita akibat konflik.
Demi sedikit meringankan beban penderitaan tersebut, Syam Organiser, sebuah lembaga kemanusiaan swadaya yang fokus pada tragedi kemanusiaan yang terjadi di Suriah dan telah puluhan kali memfasilitasi penyalurkan bantuan dari para muhsinin di Idonesia ke beberapa wilayah yang mengalami tregedi kemanusiaan seperti suriah, Palestina dan juga Myanmar, didukung oleh beberapa ormas dan lembaga kemanusiaan Islam termasuk juga dari media-media Islam pada hari Ahad (29/11/2015) kembali menyelenggarakan tabligh Akbar dan penggalangan dana bagi kaum Muslimin yang membutuhkan dan kali ini berlokasi di ibukota provinsi Kalimantan Timur, Samarinda setelah sebelumnya mereka menggeler event serupa di kota-kota lain di Kal-Tim.
Bertema "Peduli Palestina Bantu Suriah," acara tabligh akbar yang bertempat di Masjid Jami' Al Ma'ruf Samarinda sejak pukul 09:30 dan berakhir hingga menjelang Dzuhur itu menampilkan 2 pembicara yaitu Ustadz. Drs. H. Muhammad Haiban dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur dan seorang relawan Indonesia untuk Suriah dari Syam Organiser, Ustadz Abu Uwais Asy-Syami.
Allah akan menolong hambanya yang menolong orang lain
Perwakilan MUI, Ustadz Muhammad Haiban yang menjadi pembicara pertama dalam tabligh akbar tersebut, dalam sambutannya mengatakan bahwa orang Mu'min itu bersaudara dan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong orang yang lain, segala kesulitan yang kita hadapi akan dibantu oleh Allah untuk diringankan, kesulitan yang menghimpit umat Islam Indonesia akan ditambah oleh Allah jika kita tidak rela membantu umat Islam lain termasuk di Palestina dan Suriah.
Oleh karenanya Ustadz Muhammad Haiban atas nama MUI Kal-Tim menghimbau kepada umat Muslim pada umumnya untuk saling membantu termasuk kepada rakyat Palestina dan Suriah yang saat ini teraniaya oleh orang Kafir dengan apapun yang kita mampu karena itu sangat bermanfaat bagi mereka. Beliau mengatakan bahwa selain biaya yang dibutuhkan untuk membantu perjuangan dan hidup mereka di Palestina dan Suriah, kaum Muslimin juga perlu membantu dengan doa kepada Allah agar mereka diringankan dari segala beban.
Sementara itu pembicara kedua, ustadz Abu Uwais Asy-Syami memulai pemaparannya tentang kondisi terakhir yang dialami oleh Muslim di Suriah dengan sebelumnya menyampaikan sebuah pertanyaan kepada mereka dari orang-orang yang masih "belum puas," yaitu "Kenapa kalian lebih peduli terhadap urusan kaum Muslimin yang ada di Suriah, yang ada di palestina sedangkan persoalan di negeri kita sendiri dan kaum Muslimin yang ada di Indonesia demikian banyak?".
Muslim Suriah juga peduli penderitaan yang dialami warga Indonesia
Menjawab pertanyaan tersebut, Ustadz Abu Uwais mengatakan perlu diketahui bahwasanya saudara-saudara kita umat Muslim di Suriah, meski tengah hidup menderita akibat perang berkapanjangan yang terjadi hingga saat ini tetapi mereka masih tetap peduli kepada umat Muslim yang sedang mengalami musibah dan cobaan di negara lain temasuk di Indonesia.
Beliau mencatat bahwa beberapa kali Muslim Suriah memberikan bantuan kepada warga negara Indonesia yang tertimpa musibah seperti pada saat terjadinya gelombang tsunami di Padang Sumatra Barat, kemudian pada saat banjir yang melanda Jakarta pada Januari tahun 2014 lalu serta bencana tanah longsor yang menimpa warga Banjarnegara, Jawa Tengah tahun 2015, sementara mereka sendiri saat itu tengah mengalami kesulitan akibat perang yang berkepanjangan.
Menurut Ustadz Abu Uwaisy Asy-Syami, umat Muslim di Suriah menyakini bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menolong mereka ketika mereka membantu saudara-saudara mereka yang juga terkena musibah, oleh karena itu jika umat Islam Indonesia hari ini peduli kepada saudara-saudara kita di bumi Syam, yang ada di Suriah, yang ada di Palestina, Insyallah Allah pun juga akan peduli terhadap persoalan yang ada di negeri ini nantinya.
Ustadz Abu Uwais menegaskan bahwa hal itulah yang menjadi kunci dan yang harus difahami bahwa peduli pada persoalan umat Islam yang lebih jauh ini bukan berarti karena untuk gagah-gagahan serta ingin dicatat dalam dunia internasional dan sebagainya namun hanya karena mengharapkan ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata.
Beliau melanjutkan bahwa ada banyak hal kenapa kita peduli dengan persoalan yang ada di bumi Syam, dimana jawabanya adalah sederhana, karena Allah peduli dengan mereka, Allah memberkahi Bumi Syam yang wilayahnya meliputi Yordania, Libanon, Israel, Palestina dan juga Suriah. Ustadz Abu Uwais juga menyampaikan banyak hal-hal lain tentang keberkahan-keberkahan dari Bumi Syam sehinga negeri itu layak untuk mendapatkan perhatian dari kaum Muslimin.
Makan kertas dan kucing
Memasuki materi inti, Ustadz Abu Uwais melanjutkan dengan menyampaikan kondisi dari kaum muslimin di Suriah, mulai dari pecahnya perang bersenjata di Suriah pada maret 2011 lalu, setelah dimulai dengan hanya demonstrasi damai menentang kediktatoran rezim keluarga Assad hingga menjadi revolusi bersenjata setelah seorang remaja 13 tahun bernama Hamzah Al-Khatib harus tewas secara menyedihkan akibat disiksa, dipukuli dan ditembak oleh polisi Syi'ah Nusyairiah hanya karena menuliskan kalimat di dinding sekolahnya, "rakyat (Suriah) menghendaki pemerintah (Bashar al-Assad) turun" setelah terinpirasi pergolakan musim semi Arab yang berlangsung di beberapa negara seperti Libya, Mesir dan Tunisia.
Ustadz Abu Uwais dalam pemaparannya juga menampilkan berbagai klip tentang penderitaan yang dialami oleh Muslim Suriah sejak dimulainya revolusi hingga saat ini, serta berbagai kebiadaban yang dilakukan oleh rezim Nushairiyah Bashar Al-Assad terhadap mereka. Termasuk diantaranya adalah anak-anak yang harus memakan kardus atau potongan-potongan roti yang telah jatuh ke tanah, atau terpaksa harus memakan kucing serta singa karena saking kelaparan dan tidak ada lagi yang bisa dimakan, juga klip dimana ribuan warga Suriah mulai dari balita, anak-anak hingga dewasa yang tewas dan juga tengah mengalami sakratul maut kerena menghirup gas beracun yang dilepaskan oleh pasukan Assad sehingga tanpa terasa membuat mata para jemaah yang hadir berkaca-kaca bahkan ada yang terisak demi menyaksikan penderitaan yang harus dirasakan oleh umat Muslim Suriah akibat kebiadaban yang dilakukan rezim Bashar Al-Assad.
Diakhir pemaparannya Ustadz Abu Uwais menekankan agar kita peduli kepada saudara-saudara sesama Muslim di Syam setelah mengetahui keadaan sebenarnya yang terjadi pada mereka di negara itu kita tidak ditanya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentang mereka.
Menjelang akhir acara moderator mengumumkan bahwa uang yang terkumpul sejumlah kurang lebih Rp. 18.850.000 berikut satu buah Smartphone. Ustadz Uwaisy kemudian memberikan kesempatan lagi kepada para muhsinin yang hadir untuk menambah pahala mereka dengan memberikan lagi infaq mereka, yang dengan cepat langsung ditanggapi oleh jamaah yang hadir hingga akhirnya sampai acara ditutup uang sejumlah 32 juta rupiah lebih, berikut 7 buah gelang emas, sebuah cincin dan dua buah smartphone berhasil dikumpulkan untuk membantu umat Muslim yang ada di Suriah, Alhamdulillah. (msb/voi)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!