Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Desember 2015 15:05 wib
20.411 views
Wisata Syariah di Bali Ditolak, Ini Komentar Netizen
BEKASI (voa-islam.com)—Rencana pemerintah mengembangkan wisata syariah di Bali mendapat penolakan dari kelompok yang mengatasnamakan umat Hindu. Polemik pun terjadi di tengah masyarakat.(baca:Warga Hindu Tolak Rencana Pemerintah Kembangkan Wisata Syariah di Bali)
Ada yang mendukung rencana pemerintah, ada pula yang menyalahkan pemerintah yang dinilai tidak tepat membuat perencanaan. Lalu bagaimana tanggapan netizen dengan polemik ini?
Pemilik akun Facebook Hakim Zepir berharap masyarakat Bali mau membuka diri dengan konsep wisata syariah. Karena dengan wisata syariah ini Bali akan memperoleh keuntungan. (baca: Wasekjen MUI: Kalau Wisata Syariah di Bali Ditolak Hindu, Boleh Dong Kami Keberatan dengan Nyepi?!)
“Bali akan menjadi keuntungan kalau ada wisata syariah. Di negara non muslim aja ada wisata syariah dan makanan halal,” tulis Hakim Zepir dalam fans page voa-islam, Senin (30/11/2015).
Negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan saat ini begitu gencar mengembangkan wisata syariah. Karena potensi devisa dari wisata syariah menurut mereka sangat menguntungkan. Seperti diketahui Jepang dan Korea Selatan bukannya negara Muslim.
Netizen lainnya, berbeda pendapat. Pemilik akun Fajar Nusantara misalnya. Menurut dia alangkah baiknya jika wisata syariah dikembangkan di daerah selain Bali.
“Kenapa harus Bali? Kan masih banyak daerah-daerah lain di Nusantara yang lebih cocok seperti misalnya pulau Lombok yang pantainya juga lebih bersih dan mayoritas penduduknya adalah Muslim, atau Minangkabau (Sumatra Barat) yang memiliki seni budaya yang unik selain ngarai2 nya yang indah,” tulis Fajar Nusantara.
Netizen lainnya berpendapat sama dengan Fajar Nusantara. “Saya sarankan jangan, apa yg mau dilihat di Bali? Pantai? Bentangan pantai sepanjang Banyuwangi ke Banten apa kurang luas? Oleh2 souvenir? Rata2 diproduksi dari daerah pendukung, mau lihat Bule telanjang? Katanya wisata syariah,” tulis pemilik akun Ibnu Ahmad C Masrur.
Netizen lainnya berpendapat, sebaiknya memang pengembangan wisata syariah dilakukan di luar daerah Bali. Hal ini akan menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah yang memiliki potensi wisata tetapi belum tergarap.
Selain itu ada pula netizen-netizen yang memberi saran agar pemerintah melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh Bali. Termasuk mensosialisasikan konsep wisata syariah ini ke masyarakat Bali.* [Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!