Din: Suara Adzan di Indonesia Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Nusantara, Jangan Diprotes

JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Din Syamsuddin mengatakan suara adzan yang menjadi simbol umat Islam dan panggilan shalat tidak bisa untuk dilarang dan diprotes sebagaimana yang terjadi di Tanjungbalai belum lama ini.

Bagi Din, suara adzan tak ubahnya seperti suara lonceng gereja, dan benda bersuara yang diperdengarkan oleh agama lain di Indonesia.

“Bagi umat Islam itu pertanda waktu shalat. Seperti tempat ibadah lain, ada yang pakai lonceng. Masak tidak boleh beribadah seperti itu,” ungkap Din saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Menurut Din yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, suara adzan sudah memenuhi langit nusantara sejak zaman kerajaan dulu. Sebelum Indonesia merdeka, bahkan kerajaan-kerajaan Islam Nusantara sudah menjalankan syariat islam. Hingga sampai akhirnya Indonesia merdeka, dan umat islam mengalah untuk tidak menjadikan syariat sebagai hukum yang sah di Indonesia.

“Suara adzan kan perlu dipahami, di Nusantara ini banyak kerajaan Islam dulu  sudah menerapkan syariat Islam. Dari Aceh, Tidore, Ternate, maka begitu kemerdekaan tidak jadi menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, tokoh-tokoh Islam berbesar hati,” ujar Din.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Dokter Malaysia Gelar Pengobatan Gratis di Markaz Dewan Dakwah Aceh
• Menang Debat, Putra KH Arifin Ilham Berusia 17 Tahun Nikahi Gadis Mualaf Etnis Tionghoa
• Pembuat Film Jihad Selfie Dituntut Minta Maaf
• Setelah Praktek Tarian Bugil Dibongkar LUIS, Karaoke Bima Buat Surat Pernyataan
• Masih Ingat Kasus Siyono? Ini Perkembangannya
• Din: Kalau Umat Islam Tidak Toleran, Indonesia Tidak akan Sedamai Sekarang
• Wanita yang Protes Adzan di Tanjungbalai Minta Maaf, Netizen: Harus Tetap Diproses Hukum
• IDF MUI Diluncurkan, Dana Infak Satu Miliar Terkumpul