Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.496 views

Menyoal Fenomena Aliran dan Gerakan Kebatinan di Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com) - Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha menyelenggarakan Halaqah IV dengan tema “Menyoal Fenomena Aliran dan Gerakan Kebatinan di Indonesia” di Gedung Menara Da’wah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia di ruang diskusi Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Da’wah lt. 6, Kramat Raya 45, Jakarta, Rabu (10/08) yang lalu.

Menghadirkan beberapa pemateri di antaranya, Heri Muhammad (Redaktur Utama Majalah Gatra), Artawijaya (Penulis buku “Gerakan Theosofi di Indonesia, Menelusuri Jejak Aliran Kebatinan Yahudi Sejak Masa Hindia Belanda Hingga Era Reformasi”), Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum (Doktor Sejarah UI) dan Teten Romly Qomaruddien, MA (Mudir Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha).

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia memiliki badan yang khusus membahas permasalahan kontemporer dan kefatwaan, yaitu Majelis Fatwa dan Pusat Kajian, Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha adalah salah satu cabang dari badan tersebut yang memiliki peran khusus di bidang pemikiran.

Hadi Nur Ramadhan selaku moderator membuka acara mengungkapkan, berdasarkan penelitian yang ditemukan, sejak kemerdekaan sebanyak 300-400 aliran kebatinan langgeng sampai sekarang, yang menurut Tiar jika kepercayaan-kepercayaan itu meminta hak dijadikan sebuah agama pemerintah akan menemui kesulitan karena harus merombak sistem penting negara, seperti hari peringatan, varian pendidikan dan lain-lain.

Sedangkan dalam dokumen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Heri Muhammad kepercayaan atau aliran kebatinan di Indonesia tercatat tidak sebagai agama, melainkan kebudayaan lokal.

Teten menyebut dalam makalahnya, bahwa agama samawi satu hanya satu gerakan kebatinan tidak dapat dianggap sebagai agama, karena dalam pandangan ulama kepercayaan yang bukan berasal dari langit tidak dapat dianggap sebuah agama.

“Dalam Islam, selama sebuah ajaran lahir dari bumi maka itu bukan agama, sedangkan ulama sepakat bahwa agama bumi itu tidak ada,” katanya.

Meskipun tidak dapat dianggap sebagai agama, Tiar menyatakan gerakan kebatinan di Indonesia masih sangat masif buktinya dapat dilihat dari perayaan-perayaan kedaerahan. Tiar menyorot salah satu gerakan kebatinan yang berasal dari Jawa Barat adalah Sunda Wiwitan.

Sunda Wiwitan menyebut diri mereka adalah Islam, kata Tiar, berdasarkan penelitian, Sunda Wiwitan adalah aliran kebatinan yang dulunya sudah pernah didakwahi tapi karena terisolisir sehingga proses islamisasi tidak sempurna. Buktinya mereka memiliki pemahaman Monoteisme (percaya satu tuhan).

“Dengan sebutan Batara Tunggal, artinya tuhan yang satu atau satu tuhan,” ujarnya seperti dilansir situs resmi dewandakwahjabar.

Sedangkan, lanjut Tiar, ada pun ahli yang berpendapat bahwa agama pertama di Indonesia adalah Animisme Dinamisme memiliki dua argumen. Pertama, ditemukannya situs-situs arkeologis atau artefak dankedua, adanya masyarakat primitif yang menurut Tiar bukti-bukti tersebut dapat dibantah dengan tidak ditemukannya keterangan lebih lanjut. Contohnya candi yang tidak ada catatan historis apakah bangunan tersebut digunakan sebagai ibadah atau digunakan aktifitas lainnya.

Menurut sejarah, Arta mengungkapkan, paham kebatinan di Indonesia didasari oleh Blavatsky, tokoh Thosofi yang tujuannya adalah mendamaikan semua agama, selte-sekte dan bangsa-bangsa di bawah satu etika umum, yang didasari pada kenyataan-kenyataan abadi. Theosofi mengedepankan persaudaraan universal, supremasi kemanusiaan dan pentingnya menjadikan nilai-nilai kebaikan sebagai titik temu semua agama.

Apa yang dilakukan theosofi berujung pada sinkreteisme teologi, yang kemudian memunculkan banyak istilah global, seperti; agama kemanusiaan, agama universal, agama budi, agama kebijaksanaan, persaudaraan universal, pluralisme, inklusifisme, perenialisme dan sebagainya yang pada akhirnya, sikap dan pemahaman sinkreteisme teologi itu terjerembab dalam paham netral agama. [syahid/voa-islam.com]

Menyoal Fenomena Aliran dan Gerakan Kebatinan di Indonesia

14

Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha menyelenggarakan Halaqah IV dengan tema “Menyoal Fenomena Aliran dan Gerakan Kebatinan di Indonesia” di Gedung Menara Da’wah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia di ruang diskusi Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Da’wah lt. 6, Kramat Raya 45, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Menghadirkan beberapa pemateri di antaranya, Heri Muhammad (Redaktur Utama Majalah Gatra), Artawijaya (Penulis buku “Gerakan Theosofi di Indonesia, Menelusuri Jejak Aliran Kebatinan Yahudi Sejak Masa Hindia Belanda Hingga Era Reformasi”), Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum (Doktor Sejarah UI) dan Teten Romly Qomaruddien, MA (Mudir Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha).

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia memiliki badan yang khusus membahas permasalahan kontemporer dan kefatwaan, yaitu Majelis Fatwa dan Pusat Kajian, Madrasah Ghazwul Fikri Mafatiha adalah salah satu cabang dari badan tersebut yang memiliki peran khusus di bidang pemikiran.

Hadi Nur Ramadhan selaku moderator membuka acara mengungkapkan, berdasarkan penelitian yang ditemukan, sejak kemerdekaan sebanyak 300-400 aliran kebatinan langgeng sampai sekarang, yang menurut Tiar jika kepercayaan-kepercayaan itu meminta hak dijadikan sebuah agama pemerintah akan menemui kesulitan karena harus merombak sistem penting negara, seperti hari peringatan, varian pendidikan dan lain-lain.

Sedangkan dalam dokumen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Heri Muhammad kepercayaan atau aliran kebatinan di Indonesia tercatat tidak sebagai agama, melainkan kebudayaan lokal.

Teten menyebut dalam makalahnya, bahwa agama samawi satu hanya satu gerakan kebatinan tidak dapat dianggap sebagai agama, karena dalam pandangan ulama kepercayaan yang bukan berasal dari langit tidak dapat dianggap sebuah agama.

“Dalam Islam, selama sebuah ajaran lahir dari bumi maka itu bukan agama, sedangkan ulama sepakat bahwa agama bumi itu tidak ada,” katanya.

Meskipun tidak dapat dianggap sebagai agama, Tiar menyatakan gerakan kebatinan di Indonesia masih sangat masif buktinya dapat dilihat dari perayaan-perayaan kedaerahan. Tiar menyorot salah satu gerakan kebatinan yang berasal dari Jawa Barat adalah Sunda Wiwitan.

Sunda Wiwitan menyebut diri mereka adalah Islam, kata Tiar, berdasarkan penelitian, Sunda Wiwitan adalah aliran kebatinan yang dulunya sudah pernah didakwahi tapi karena terisolisir sehingga proses islamisasi tidak sempurna. Buktinya mereka memiliki pemahaman Monoteisme (percaya satu tuhan).

“Dengan sebutan Batara Tunggal, artinya tuhan yang satu atau satu tuhan,” ujarnya.

Sedangkan, lanjut Tiar, ada pun ahli yang berpendapat bahwa agama pertama di Indonesia adalah Animisme Dinamisme memiliki dua argumen. Pertama, ditemukannya situs-situs arkeologis atau artefak dankedua, adanya masyarakat primitif yang menurut Tiar bukti-bukti tersebut dapat dibantah dengan tidak ditemukannya keterangan lebih lanjut. Contohnya candi yang tidak ada catatan historis apakah bangunan tersebut digunakan sebagai ibadah atau digunakan aktifitas lainnya.

Menurut sejarah, Arta mengungkapkan, paham kebatinan di Indonesia didasari oleh Blavatsky, tokoh Thosofi yang tujuannya adalah mendamaikan semua agama, selte-sekte dan bangsa-bangsa di bawah satu etika umum, yang didasari pada kenyataan-kenyataan abadi. Theosofi mengedepankan persaudaraan universal, supremasi kemanusiaan dan pentingnya menjadikan nilai-nilai kebaikan sebagai titik temu semua agama. Apa yang dilakukan theosofi berujung pada sinkreteisme teologi, yang kemudian memunculkan banyak istilah global, seperti; agama kemanusiaan, agama universal, agama budi, agama kebijaksanaan, persaudaraan universal, pluralisme, inklusifisme, perenialisme dan sebagainya yang pada akhirnya, sikap dan pemahaman sinkreteisme teologi itu terjerembab dalam paham netral agama.***tamam/dewandakwah.or.id/am

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X